Daily Nusantara, Surabaya, 02 Mei 2025 – Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) terus menunjukkan kiprah nyatanya dalam pengembangan inovasi berasis teknologi vokasi melalui penelitian FOFA (Floating Octopus as a Feeder Automation). Salah satu tahapan penting dari pengembangan alat ini adalah proses fabrikasi struktur lambung dan bucket berbahan komposit FRP (Fiber Reinforcement Plastic) yang dilaksanakan di Bengkel Non-Metal PPNS. Proses ini menandai sinergi antara dunia pendidikan vokasi, mitra industri, dan komunitas petambak udang dalam menciptakan teknologi yang aplikatif di lapangan.

Tim Peneliti Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya memanfaatkan fasilitas Bengkel Non-Metal untuk tahap proses fabrikasi struktur lambung dan bucket FOFA yang inovatif berbahan komposit FRP. Tim dosen dan mahasiswa vokasi mengerjakan cetakan dengan bahan dari muliplek, laminasi serat kaca, hingga fabrikasi lambung dan bucket FOFA, dimana semua dilakukan di area bengkel non-metal PPNS yang memiliki peralatan mumpuni.

Jasa Backlink

Pengerjaan dimulai dengan persiapan cetakan multi­plek presisi yang dirakit oleh siswa SMK bersama mahasiswa PPNS. Setelah selesai, lapisan gelcoat diterapkan untuk mendapatkan permukaan halus dan kedap air. Selanjutnya dilakukan metode hand lay-up dengan urutan layering MAT, WR, dan MAT kembali, diikuti pengeringan selama 24 jam untuk mencapai kekuatan struktur optimal. “Fasilitas bengkel non-metal memungkinkan kami mengontrol ukuran presisi dan kelembapan laminasi, sehingga kualitas FRP sesuai standar industri,” jelas Gustaf Afri Ramadan, Teknisi Bengkel Non-Metal.

Pekerjaan fabrikasi ini juga merupakan bagian dari agenda Program Katalisator Kemitraan Berdikari Wilayah Jawa Timur, yang bertujuan mengembangkan inovasi yang menjawab kebutuhan komunitas. Dalam konteks ini, teknologi FOFA dikembangkan sebagai alat pemberi pakan otomatis terapung yang dapat digunakan oleh petambak udang secara efisien dan hemat energi. Lambung FOFA menjadi bagian krusial karena menampung seluruh sistem discharge, bucket feeder, panel kontrol, termasuk sistem tenaga mandiri berbasis panel surya.

Foto Hasil Bucket FOFA

Proses fabrikasi ini juga menjadi bagian dari Penelitian Program Katalisator Kemitraan Berdikari Wilayah Jawa Timur, yang mendukung kemandirian mesin, alat, dan SDM vokasi. “Peran Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi langsung mempraktikkan teknik laminasi dan quality control,” tambah Budianto, selaku ketua tim peneliti. Setiap hull serta bucket diuji dimensi, ketebalan laminasi, dan uji lekatan gelcoat sebelum dipindahkan ke tahap perakitan akhir.

Dengan rampungnya fabrikasi hull FRP FOFA, PPNS membuktikan kapasitas vokasi untuk menghasilkan komponen utama berstandar industri. Keberhasilan ini sekaligus mempersiapkan produksi massal unit FOFA, yang nantinya akan diterapkan di tambak udang mitra di Jawa Timur sebagai solusi pakan otomatis terpadu. Kegiatan ini menjadi salah satu capaian penting PPNS dalam mendorong link and match antara pendidikan tinggi vokasi, industri, dan kebutuhan masyarakat petambak udang di Jawa Timur.