Sejarah Surabaya yang sarat sejarah, menyimpan banyak peninggalan masa lalu yang menarik untuk dijelajahi. Salah satu kawasan yang kaya akan nilai historis adalah Kampung Peneleh, yang menjadi saksi perjalanan panjang dari era Majapahit, kolonial Belanda, kebangkitan Islam, hingga masa pra-kemerdekaan Indonesia.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dalam eksplorasi seru kali ini, Rara Shertina, kreator konten di YouTube (Rara Shertina), TikTok, dan Instagram (@shertinarara), mengajak kita menyusuri berbagai tempat bersejarah di Surabaya. Tidak hanya mengunjungi bangunan tua, perjalanan ini bahkan membawa kita menelusuri sumur tua hingga makam kuno peninggalan Belanda.

Menelusuri Sumur Jobong, Peninggalan Belanda dengan Temuan Tulang Manusia

Perjalanan dimulai dengan menelusuri Sumur Jobong, sumur peninggalan Belanda yang diyakini telah berusia ratusan tahun. Saat melakukan eksplorasi, ditemukan tulang manusia di sekitar area sumur, menambah nuansa misteri dari tempat ini. Sumur ini konon digunakan sebagai sumber air utama di masanya dan memiliki struktur yang masih kokoh hingga kini.

Makam Belanda Seluas 5 Hektar dengan Desain Nisan Kuno

Melanjutkan perjalanan, Rara menyambangi kompleks pemakaman Belanda yang luasnya mencapai 5 hektar. Area ini dipenuhi dengan nisan kuno khas Belanda, yang masing-masing menyimpan cerita para penghuni abad lalu. Desain makam yang megah dan penuh detail arsitektural menjadi saksi bisu keberadaan para kolonial di Surabaya.

Masjid Jami Peneleh, Masjid Tertua di Surabaya yang Jadi Tempat Persembunyian dari Belanda

Tak hanya peninggalan Belanda, Kampung Peneleh juga menyimpan jejak Islam yang kuat. Masjid Jami Peneleh, yang disebut sebagai masjid tertua di Surabaya, menjadi tempat persinggahan pejuang kemerdekaan yang bersembunyi dari kejaran Belanda. Masjid ini memiliki arsitektur khas dan masih berdiri kokoh sebagai pusat ibadah serta bukti sejarah perjuangan rakyat Surabaya.

Langgar Dukur, Tempat Menyimpan Al-Qur’an Berstempel VOC

Jejak sejarah Islam di Kampung Peneleh juga terlihat dari Langgar Dukur, sebuah mushola kecil di lantai atas yang menyimpan Al-Qur’an dengan stempel VOC. Fakta ini menjadi bukti kuat bahwa meski Islam mengalami tekanan di masa kolonial, masyarakat tetap menjaga dan melestarikan ajaran agama mereka.

Rumah Kecil Kelahiran Ir. Soekarno di Kampung Peneleh

Tak lengkap membahas sejarah Kampung Peneleh tanpa menyinggung sosok Ir. Soekarno, Proklamator Indonesia. Di kampung inilah, Soekarno lahir dan menghabiskan masa kecilnya. Rumah kelahiran Soekarno masih berdiri hingga kini, meski ukurannya kecil dan sederhana.

Kos-Kosan Soekarno di Lantai Loteng Rumah HOS Tjokroaminoto

Selain rumah kelahirannya, perjalanan berlanjut ke rumah HOS Tjokroaminoto, tempat Soekarno muda pernah tinggal sebagai anak kos. Uniknya, kamar kosnya berada di lantai loteng, yang menjadi saksi pertemuannya dengan para tokoh pergerakan nasional lainnya. Rumah ini memiliki peran penting dalam membentuk pemikiran dan ideologi Soekarno sebelum akhirnya memimpin perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Eksplorasi Rara Shertina ini menjadi bukti bahwa Surabaya bukan hanya kota modern, tetapi juga menyimpan banyak kisah berharga dari masa lalu. Penasaran dengan perjalanan lengkapnya? Saksikan di YouTube Rara Shertina atau ikuti kisah serunya di TikTok dan Instagram (@shertinarara)!