Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan program dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang bertujuan untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat memberikan bantuan dalam bentuk kegiatan sosial yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat setempat. Program yang berlangsung selama satu bulan ini memiliki tujuan yang jelas untuk memperbaiki kondisi lingkungan dan kehidupan masyarakat. Dalam wawancara ini, Koordinator Kelompok 19 PMM, berbagi tentang tujuan dan kegiatan yang mereka lakukan di RW 15 Kelurahan Ngaglik, serta program-program yang dirancang untuk memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat.
PMM: Sebuah Program Berharga untuk Masyarakat
Menurut Koordinator Kelompok 19 PMM, program ini sangat penting karena melibatkan mahasiswa untuk turun langsung ke masyarakat dan berkontribusi dalam mengatasi berbagai masalah yang ada. Salah satu tujuan utama dari PMM adalah membantu masyarakat dalam hal yang sangat dibutuhkan, seperti pengelolaan lingkungan dan pendidikan. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk merancang kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi masyarakat, sehingga mampu memberikan dampak yang nyata.
Program-program yang Dilaksanakan oleh Kelompok 19 PMM
Kelompok 19 PMM yang dipimpin oleh Koordinator Kelompok 19 melaksanakan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di RW 15. Beberapa program yang dijalankan meliputi literasi, menabung, menjaga alam, dan penghijauan. Program literasi berfokus pada meningkatkan kemampuan membaca dan menulis di kalangan siswa SD Islam Al-Huda. Mereka juga mengadakan sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan, terutama dengan memilah sampah organik dan anorganik. Selain itu, kelompok ini juga memfasilitasi kegiatan menabung yang ditujukan untuk mengajarkan pentingnya pengelolaan keuangan bagi para siswa di sekolah tersebut.
Selain program-program tersebut, penghijauan menjadi salah satu fokus penting mereka. Koordinator Kelompok 19 menjelaskan bahwa tujuan dari penghijauan adalah untuk menciptakan lingkungan yang lebih indah dan sehat bagi masyarakat. Tanaman yang ditanam tidak hanya akan mempercantik kawasan tersebut, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas udara di sekitar lingkungan RW 15. Program penghijauan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga alam dan lingkungan hidup mereka.
Tolak Ukur dalam Membuat Program
Tolak ukur dalam merancang program PMM sangat bergantung pada kondisi yang ada di lapangan dan kebutuhan masyarakat. Koordinator Kelompok 19 menjelaskan bahwa dalam membuat program, mereka harus mempertimbangkan berbagai faktor yang ada, salah satunya adalah kondisi kebersihan di sekitar tempat penampungan sampah sementara. Keberadaan tempat penampungan sampah yang tidak terawat dengan baik menjadi tantangan tersendiri, mengingat tempat pembuangan akhir (TPA) yang jauh dan ditutup permanen. Hal ini mengharuskan mereka untuk mencari solusi agar pengelolaan sampah bisa lebih efektif.
Selain itu, Koordinator Kelompok 19 juga mencatat kondisi perpustakaan di SD Islam Al-Huda yang cukup memprihatinkan, dengan atap yang bocor dan ruang yang kurang mendukung kegiatan literasi. Oleh karena itu, mereka merancang program perbaikan fasilitas perpustakaan dengan tujuan untuk menciptakan ruang yang nyaman dan kondusif bagi siswa yang ingin membaca. Dengan melihat kondisi ini, mereka memastikan bahwa kegiatan literasi tidak terganggu oleh masalah teknis.
Tolak ukur lainnya adalah terkait dengan perilaku impulsif buying yang banyak terjadi di kalangan remaja, khususnya di kalangan siswa. Dalam merancang program menabung, mereka berusaha menumbuhkan kebiasaan menabung sejak dini, untuk mencegah terjadinya pembelian impulsif yang berlebihan. Program ini diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka, sehingga mereka tidak terjebak dalam kebiasaan konsumtif yang tidak terkendali.
Saran untuk Kelompok PMM Berikutnya
Koordinator Kelompok 19 PMM juga memberikan beberapa saran untuk kelompok PMM yang akan melaksanakan kegiatan serupa di RW 15 pada masa yang akan datang. Ia menyarankan agar kelompok-kelompok berikutnya lebih memaksimalkan persiapan dan perencanaan sebelum pelaksanaan program. Koordinasi yang lebih baik dengan pihak sekolah, RW, dan masyarakat setempat sangat penting untuk memastikan bahwa program berjalan dengan lancar. Koordinator Kelompok 19 juga menekankan pentingnya penyusunan jadwal yang fleksibel agar dapat menyesuaikan dengan kesibukan masing-masing pihak yang terlibat, sehingga koordinasi bisa lebih efektif dan menghindari miskomunikasi.
Selain itu, Koordinator Kelompok 19 menambahkan bahwa perbaikan fasilitas perpustakaan di SD Islam Al-Huda harus menjadi prioritas utama. Atap perpustakaan yang bocor mengganggu proses kegiatan literasi yang sedang dilakukan. Oleh karena itu, perbaikan fasilitas akan sangat mendukung kelancaran kegiatan literasi dan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi siswa. Dengan fasilitas yang lebih baik, siswa akan lebih termotivasi untuk sering mengunjungi perpustakaan dan meningkatkan minat baca mereka.
Mendorong Keterlibatan Masyarakat dalam Penghijauan
Terakhir, Koordinator Kelompok 19 menyarankan agar lebih banyak pihak terlibat dalam program penghijauan dan pembersihan lingkungan. Keterlibatan masyarakat setempat akan sangat membantu dalam mempercepat pelaksanaan kegiatan tersebut. Selain itu, dengan melibatkan lebih banyak orang, program ini akan lebih berkelanjutan karena masyarakat merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap keberlangsungan kegiatan tersebut.
Dengan segala tantangan dan saran yang telah diberikan, Koordinator Kelompok 19 berharap agar kegiatan PMM di RW 15 Kelurahan Ngaglik dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Melalui program-program yang dijalankan, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya literasi, pengelolaan lingkungan, serta kebiasaan hidup yang baik dan sehat. Dengan kerja keras dan kebersamaan, PMM dapat membawa perubahan positif yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.