Daily Nusantara, Demak, Jawa Tengah – Kabupaten Demak, yang dikenal sebagai Kota Wali, kini menghadapi tantangan baru dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan fasilitas keagamaan yang modern dan inklusif. Seiring perkembangan zaman dan dinamika sosial-keagamaan yang semakin kompleks, muncul kebutuhan mendesak akan keberadaan Islamic Center yang akomodatif sebagai pusat kegiatan keislaman, pendidikan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat.
Kebutuhan yang Mendesak
Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Demak menghadapi berbagai persoalan keagamaan dan sosial yang memerlukan perhatian serius. Salah satu persoalan utama adalah minimnya ruang publik yang representatif untuk kegiatan keagamaan lintas usia dan latar belakang. Meski dikenal sebagai kota dengan sejarah Islam yang kuat, Demak belum memiliki fasilitas terpadu yang mampu mewadahi berbagai aktivitas umat Islam secara komprehensif dan inklusif.
“Kegiatan pengajian, seminar keislaman, pelatihan dai muda, hingga kegiatan sosial dan ekonomi syariah masih berjalan secara terpisah di berbagai tempat. Ini menyulitkan koordinasi dan membatasi partisipasi masyarakat luas,” ungkap Ustaz Lukman Hakim, salah satu tokoh agama di Demak.
Problematika yang Dihadapi
-
Kurangnya Fasilitas Terpadu Banyak masjid besar di Demak difungsikan hanya untuk salat dan pengajian rutin. Tidak sedikit masyarakat, terutama generasi muda, yang mengeluhkan tidak adanya tempat yang bisa menjadi pusat pembinaan spiritual sekaligus pengembangan potensi diri.
-
Ketimpangan Akses Informasi Keislaman Di era digital, arus informasi keislaman begitu deras. Sayangnya, tidak semua informasi yang tersebar dapat dipertanggungjawabkan. Masyarakat membutuhkan pusat informasi keislaman yang kredibel dan terbuka—peran yang seharusnya dapat diemban oleh sebuah Islamic Center yang berorientasi pada edukasi dan moderasi beragama.
-
Keterbatasan Ruang untuk Generasi Muda Banyak remaja dan pemuda di Demak tidak memiliki wadah kreatif dalam bingkai keislaman. Islamic Center yang akomodatif bisa menjadi ruang aman untuk berdiskusi, berkarya, dan berinovasi, tanpa kehilangan nilai-nilai spiritual.
-
Kurangnya Program Sosial Berbasis Masjid atau Organisasi Islam Dalam beberapa kasus bencana atau masalah sosial seperti kemiskinan, pengangguran, dan masalah remaja, peran lembaga keagamaan sering kali belum terintegrasi dalam bentuk aksi nyata. Islamic Center dapat menjadi hub koordinasi untuk program sosial kemasyarakatan yang berkelanjutan.
Harapan Masyarakat dan Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Demak melalui Dinas Sosial dan Bagian Kesra Setda Demak mengakui pentingnya fasilitas keagamaan yang terpadu dan inklusif. Menurut Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Demak, Muhammad Ali, “Kami melihat urgensi pembangunan Islamic Center tidak hanya sebagai tempat ibadah, tapi sebagai pusat pelayanan umat, pendidikan, ekonomi umat, dan pengembangan karakter generasi muda.”
Beberapa masyarakat bahkan mengusulkan agar Islamic Center ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga memiliki fasilitas:
-
Perpustakaan dan pusat studi Islam kontemporer,
-
Ruang pelatihan kewirausahaan syariah,
-
Klinik kesehatan berbasis pelayanan Islami,
-
Aula serbaguna untuk seminar dan pelatihan,
-
Studio digital dakwah kreatif untuk generasi muda.
Jalan Menuju Solusi
Dukungan dari berbagai elemen sangat dibutuhkan agar pembangunan Islamic Center ini tidak hanya menjadi proyek fisik, tetapi juga visi jangka panjang pemberdayaan umat. Keterlibatan tokoh agama, akademisi, komunitas pemuda, dan pelaku UMKM akan menjadi kunci suksesnya Islamic Center yang inklusif dan berkelanjutan.
Tokoh masyarakat sekaligus Ketua Forum Komunikasi Umat Islam (FKUI) Demak, H. Syaiful Ma’arif, menyampaikan, “Islamic Center seharusnya bukan hanya tempat berkumpul para ustaz, tapi juga menjadi rumah bersama umat Islam lintas generasi dan latar belakang. Inilah wujud Islam rahmatan lil ‘alamin dalam konteks lokal Demak.”
Kabupaten Demak saat ini berada di persimpangan penting antara sejarah keislaman yang agung dan tantangan sosial-keagamaan masa kini. Kehadiran sebuah Islamic Center yang akomodatif akan menjadi tonggak penting bagi wajah baru Demak sebagai pusat Islam yang moderat, terbuka, dan progresif. Harapannya, langkah ini bukan hanya menjawab kebutuhan masa kini, tetapi juga menjadi warisan monumental untuk generasi masa depan.