Oleh: Adinata Wicaksana

Mohammad Taufiqurrohman berasal dari Desa Mangaran, Situbondo sebuah latar belakang yang membentuk karakternya sebagai pemimpin yang memahami problem rakyat kecil secara langsung, bukan teoritis. Lahir pada 8 Juni 2001, ia tumbuh di lingkungan pesantren tradisional sambil meraih pendidikan formal berkualitas melalui SMPN 1 Mangaran dan SMAN 1 Panji sebelum menempuh studi Hukum di Universitas Jember.

Perjalanan pendidikannya mencerminkan dedikasi seorang pemuda yang memahami bahwa hukum adalah instrumen keadilan paling ampuh untuk membela masyarakat marginal. Nilai-nilai Aswaja yang tertanam sejak Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Mangaran menjadi kompas moral yang memandu setiap keputusan dan tindakannya dalam organisasi maupun masyarakat luas.

Jasa Backlink

Kepemimpinan Taufiq bukan hasil janji hampa, melainkan hasil tempa melalui kaderisasi formal PMII yang komprehensif: MAPABA di Rayon Hukum Universitas Jember, Pelatihan Kader Dasar di PK PMII Sunan Giri Sidoarjo, hingga Pelatihan Kader Lanjut di PC PMII Tuban. Taufiq juga melengkapi dirinya dengan arsenal kompetensi multidisiplin melalui Sekolah Islam dan Gender (SIG), Sekolah Advokasi, Kemah Aswaja, Sekolah Reforma Desa, serta Pelatihan Advokasi dan Monitoring APBD Jember.

Rekam jejak ini membuktikan bahwa Taufiq bukanlah “aktivis musiman” tetapi kader yang memahami DNA organisasi hingga ke akar-akarnya. Setiap pelatihan bukan sekadar formalitas, melainkan medan pertempuran di mana ia belajar memimpin, mengonsolidasi, dan mentransformasi dengan integritas nilai yang kuat.

Perjalanan kepemimpinannya dimulai sejak SMP dan SMA melalui OSIS dan Pramuka, dilanjutkan dengan penunjukan sebagai Duta Kesehatan Remaja Kabupaten Situbondo dan anggota PASKIBRAKA. Jejak langkahnya di PMII, kepemimpinannya berkembang secara bertahap: Ketua Angkatan 21 PMII Rayon Hukum UNEJ, Kepala Departemen UKM Studi Islam Berkala FH UNEJ, Kepala Biro Advokasi Intra dan Ekstra Kampus, dan Ketua Rayon PMII Hukum UNEJ 2023-2024, hingga Project Director Future Leader Fellowship (FLF) Chapter UNEJ. Setiap posisi menunjukkan pemahaman mendalam tentang pentingnya membangun ekosistem kepemimpinan masa depan, menciptakan ruang bagi talenta muda untuk berkembang, dan memfasilitasi kolaborasi lintas disiplin.

Pengalaman kepemimpinannya di berbagai level membuktikan bahwa kepemimpinan sejati bukan tentang mendominasi, melainkan tentang memberdayakan dan melahirkan pemimpin-pemimpin baru.

Visi PMII Jember SIAP Sinergi, Inklusif, Adaptif, dan Progresif yang Taufiq usung bukan sekadar akronim indah, melainkan manifesto kepemimpinan yang menjawab setiap tantangan dengan solusi konkret. Platform “Sinergi Kolaboratif” mencerminkan komitmennya membangun jejaring dengan NGO/LSM, komunitas petani, nelayan, dan elemen masyarakat sipil lainnya dalam transformasi sosial yang bermakna.

Kepemimpinan inklusif Taufiq merangkul semua pihak tanpa memandang latar belakang pendidikan atau asal fakultas, memastikan bahwa setiap kader memiliki tempat dan peran dalam gerakan PMII. Reformulasi kurikulum kaderisasi, transformasi literasi digital berbasis Aswaja, dan revitalisasi ruang dialektika kritis mencerminkan kepemimpinan yang adaptif terhadap era VUCA tanpa mengorbankan nilai-nilai fundamental organisasi.

Program unggulannya Data Driven Advokacy Movement, Sosial Impact Lab (Laboratorium Kaderisasi/Desa Binaan), dan Aswaja Action Incubator bukan konsep utopis melainkan rencana konkret berdasarkan pengalaman nyata. Taufiq sudah terlibat dalam advokasi APBD berbasis data, Sekolah Reforma Desa yang menginkubasi perubahan di tingkat akar rumput, dan memfasilitasi kolaborasi lintas komunitas melalui fellowship.

Analisis konteksnya tentang Indonesia dan Jember dari bonus demografi, stunting, rezim tata ruang yang mengabaikan lingkungan, hingga urbanisasi yang menghancurkan komunitas pedesaan bukan hasil copy-paste akademik melainkan hasil pembacaan mendalam seorang intelektual organik yang hidup dan berjuang bersama rakyat. Keberanian Taufiq mengambil risiko dalam reformasi didasari pada keyakinan bahwa PMII Jember mampu menjadi lebih dari yang pernah ada, bahwa kader PMII layak mendapatkan kepemimpinan yang mentransformasi organisasi menuju masa depan progresif, inklusif, dan berdampak nyata.

Taufiqurrohman mewakili antitesis dari kepemimpinan transaksional yang sering menggerogoti organisasi dari dalam: ia menawarkan kepemimpinan transformasional dengan integritas tinggi, inovasi berani, serta komitmen pada dampak sosial yang terukur. Tidak ada jaminan mudah dalam perjalanan transformasi yang ia tawarkan, namun ada jaminan autentik bahwa setiap keputusan akan didasari pada riset mendalam, dialog inklusif, dan nilai-nilai Aswaja yang progresif.

Jasa Stiker Kaca

Pilihan PMII Jember sederhana: melanjutkan kepemimpinan yang mengelola organisasi atau memilih kepemimpinan yang mentransformasi organisasi menjadi gerakan sosial berdampak. Taufiqurrohman adalah jawaban terhadap semua tantangan organisasi yang selama ini membuat PMII Jember stagnan—bukan sekadar calon, melainkan katalis perubahan yang telah dinantikan.