Surakarta, April 2025 — Sebuah pengalaman tak terlupakan diraih oleh para mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta yang tengah menjalani program magang di CV. Jalan Kayu Barata Sena. Pada pertengahan April 2025 lalu, perusahaan furniture lokal ini menerima kunjungan buyer asal Jerman yang sedang menjajaki peluang kerja sama ekspor produk furnitur berbahan kayu buatan lokal.

Kunjungan buyer mancanegara ini menjadi momen penting tidak hanya bagi perusahaan, namun juga bagi mahasiswa magang yang turut dilibatkan secara langsung dalam berbagai proses penting. Mereka mendapat kesempatan untuk terlibat dalam persiapan presentasi desain produk, penataan display, hingga diskusi ringan seputar proses kreatif di balik desain yang akan ditawarkan kepada pihak buyer.

Jasa Backlink

Salah satu mahasiswa magang, Shinta, menyampaikan antusiasme dan kebanggaannya atas kesempatan berharga ini. “Ini pengalaman luar biasa. Saya tidak hanya belajar soal teknis produksi furniture, tapi juga bagaimana sebuah produk dipresentasikan secara profesional kepada klien luar negeri,” ungkapnya.

Bagi mahasiswa yang mayoritas masih berada dalam fase pembelajaran teori dan praktik dasar, keterlibatan langsung dalam proses presentasi kepada buyer internasional merupakan pengalaman langka yang memberikan wawasan baru dalam dunia industri kreatif dan ekspor.

Afrizal, selaku pembimbing lapangan dari CV. Jalan Kayu Barata Sena, menuturkan bahwa pihaknya memang sengaja melibatkan mahasiswa secara aktif dalam setiap tahap kunjungan buyer tersebut. Menurutnya, pengalaman ini sangat relevan dengan pengembangan kemampuan mahasiswa, terutama dalam memahami standar profesional dan ekspektasi pasar global.

“Buyer dari Jerman sangat menghargai sentuhan seni lokal. Mahasiswa kami libatkan secara langsung agar mereka juga tahu bagaimana standar internasional bekerja dalam industri ini,” jelas Afrizal.

Menurutnya, kerja sama antara industri dan institusi pendidikan seperti ini sangat penting untuk mendorong lahirnya sumber daya manusia kreatif yang siap menghadapi tantangan global. Keterlibatan mahasiswa tidak hanya sekadar menjadi tenaga bantu, melainkan sebagai bagian dari tim kreatif yang memberikan warna dalam proses pengembangan dan promosi produk.

Buyer asal Jerman yang tidak disebutkan namanya itu, menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap estetika desain furniture buatan CV. Jalan Kayu Barata Sena, khususnya yang mengangkat nilai-nilai budaya lokal Indonesia. Hal ini dinilai sebagai potensi besar dalam mengembangkan pasar ekspor furniture Indonesia ke Eropa.

Mahasiswa juga mendapat kesempatan berdiskusi langsung dengan buyer tentang filosofi desain, teknik pengerjaan, hingga potensi keberlanjutan bahan baku lokal yang digunakan. Interaksi ini membuka wawasan baru mengenai pentingnya inovasi dan strategi branding dalam memasarkan produk ke luar negeri.

Dengan keterlibatan dalam proses nyata ini, mahasiswa ISI Surakarta mendapatkan pemahaman mendalam tidak hanya soal desain dan produksi, tetapi juga aspek pemasaran internasional dan komunikasi bisnis lintas budaya. Hal ini dinilai sangat berharga sebagai bekal mereka menghadapi dunia kerja setelah lulus nanti.

Program magang ini menjadi contoh sinergi positif antara dunia pendidikan tinggi seni dan industri kreatif yang berorientasi ekspor. Selain memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan, program ini juga memperkuat kapabilitas mahasiswa sebagai calon desainer dan pelaku industri kreatif masa depan.

Kunjungan buyer Jerman tersebut menjadi bukti bahwa kualitas produk kreatif lokal Indonesia mampu menarik perhatian pasar internasional. Dan yang lebih membanggakan, mahasiswa ISI Surakarta menjadi bagian dari proses tersebut sebuah langkah awal menuju pencapaian karya-karya kreatif yang tidak hanya berkelas lokal, tetapi juga kompetitif secara global.