Daily Nusantara, Jakarta – Forum penting yang mempertemukan Pimpinan DPR RI, organisasi Cipayung Plus, dan para Ketua BEM dari berbagai kampus, mengalami gangguan serius akibat hadirnya Eks Ketua KAMMI secara ilegal. Kehadiran Eks Ketua KAMMI, yang masuk tanpa undangan resmi, mencoreng jalannya forum yang seharusnya menjadi wadah penyampaian aspirasi mahasiswa kepada DPR RI pada hari Rabu 3/8/2025.
Eks Ketua KAMMI diketahui masuk forum hanya bermodalkan kartu TA DPR RI, tanpa memiliki surat undangan resmi. Ia bahkan memaksa menyampaikan keresahan pribadi di tengah sesi penyampaian dari Ketua BEM SI yang belum selesai berbicara. Akibatnya, suasana forum menjadi tidak kondusif dan mengganggu jalannya diskusi strategis yang menyangkut kepentingan mahasiswa dan rakyat.
KAMMI Dicoret, Kredibilitas Tercoreng
Insiden sabotase serupa terjadi di hari kamis 4/8/2025 saat para Ketua Cipayung Plus dan para Ketua BEM diundang ke Istana Negara untuk menyampaikan kajian kondisi bangsa serta mendesak pengesahan RUU yang berpihak kepada rakyat. Karena tindakan Eks Ketua yang hadir tanpa undangan, organisasi KAMMI terpaksa dicoret dari daftar peserta resmi, meski nama yang tercatat sebenarnya adalah Amri Akbar, Ketua Umum KAMMI.“Sangat disayangkan sikap Eks Ketua yang tidak mencerminkan etika berorganisasi. Padahal, ia tidak mendapat mandat atau undangan resmi, bahkan sedang dalam masa sanksi organisasi,” ujar Herianto Juru Bicaranya Amri.
Ia menambahkan bahwa kehadiran KAMMI di Istana seharusnya menggunakan outfit batik, bukan PDH. Namun, mantan Ketua KAMMI justru hadir dengan mengenakan PDH, sehingga dinilai salah kostum.
“Semua Ketua organisasi Cipayung Plus memakai outfit batik, dan tidak ada yang menggunakan PDH. Para Ketua BEM hadir dengan jas almamater kebanggaan kampusnya masing-masing, sementara mantan Ketua KAMMI hadir menggunakan PDH. Saya sempat bertemu dengannya sebentar di Istana KSP saat proses registrasi, dan kami sempat saling menyapa,” tambah Herianto.
Permintaan Maaf Resmi dari KAMMI
Menanggapi insiden tersebut, Ketua Umum KAMMI Pusat, M. Amri akbar menyampaikan permohonan maaf kepada DPR RI, Istana Negara, dan masyarakat.
“Insiden ini di luar dugaan. Ia masuk forum dengan memanfaatkan kartu TA. Forum yang krusial ini jadi ternodai oleh kader yang sedang menjalani sanksi organisasi. Kami menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya, begitu kata ketua KAMMI Pusat, M amri Akbar,” dikutip oleh Herianto.
Ia juga mengingatkan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali di masa mendatang.
“Selain membuat organisasi KAMMI malu di hadapan Cipayung Plus, insiden ini juga menghambat penyampaian persoalan bangsa yang ingin kami suarakan,” tambahnya.
KAMMI Tetap Solid di Bawah Kepemimpinan Amri Akbar
Meskipun ada insiden ini, Herianto memastikan bahwa soliditas internal KAMMI tidak terganggu. Kader dari berbagai tingkat kepengurusan tetap loyal dan aktif di bawah kepemimpinan M. Amri Akbar.
“Dari pengurus wilayah hingga komisariat, kader tetap solid dan bersemangat menjalankan aktivitas organisasi. Bahkan, banyak wilayah yang sebelumnya tidak aktif mulai menghubungi kami untuk kembali mengaktifkan struktur KAMMI mereka,” ungkap Herianto.
Ia menambahkan bahwa ada puluhan pengurus daerah dan komisariat yang telah menghubungi dirinya untuk kembali bergabung dan membangkitkan organisasi.
“Hal ini tentu kami sambut dengan baik. Semangat untuk kembali menghidupkan KAMMI dari tingkat daerah dan wilayah adalah sinyal positif bagi masa depan organisasi,” tutupnya.