Sejak awal kemunculannya di MPL Indonesia, tim RRQ Hoshi selalu identik dengan satu hal: ikon besar di setiap eranya. Sosok-sosok yang bukan hanya menjadi tulang punggung tim, tapi juga menjadi wajah yang dikenal luas oleh komunitas Mobile Legends Indonesia. Dari Tuturu sang Raja Marsman, Lemon si Alien, R7 sang kapten tangguh, Albert si Baby Alien, hingga Skylar yang menjadi senjata mematikan di Gold Lane, semua nama itu telah menorehkan cerita emas untuk RRQ.
Tak berlebihan bila komunitas menyebut bahwa setiap musim, RRQ selalu punya pemain yang langsung jadi pusat perhatian. Mereka bukan hanya bintang di dalam tim, melainkan juga ikon yang mewakili MPL secara keseluruhan. Namun, memasuki MPL ID Season 16, cerita itu tampaknya berubah.
Kini, perhatian komunitas beralih. Bukan lagi kepada RRQ, melainkan ke ONIC Esports yang sukses mengumpulkan deretan ikon baru dan lama dalam satu tim. Lantas, apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan RRQ? Apakah mereka kehilangan identitas atau justru tengah membangun wajah baru? Mari kita bedah lebih dalam.
Kilas Balik: Ikon-Ikon Besar yang Lahir dari RRQ
Tuturu, Sang Raja Marsman
Dulu, setiap kali nama RRQ disebut, yang pertama terlintas adalah Tuturu. Julukan “Raja Marsman” bukanlah sekadar gimmick, melainkan pengakuan atas kehebatan mekaniknya di Gold Lane. Kehadirannya membuat RRQ selalu ditunggu di setiap pertandingan.
Lemon, Alien yang Jadi Simbol MPL
Lalu ada Lemon, sosok yang tak hanya menjadi wajah RRQ, tetapi juga ikon MPL Indonesia secara keseluruhan. Hero pool-nya yang unik, terutama saat menggunakan Kagura, membuat Lemon mendapat julukan “Alien”. Kehadirannya menjadikan RRQ punya daya tarik tersendiri di mata fans dan penonton.
R7, Kapten Konsisten
Meski awalnya tak begitu mencolok, R7 menjelma menjadi kapten solid. Sebagai XP Laner, konsistensinya membuat ia dipandang sebagai salah satu pilar penting RRQ sekaligus liner terbaik di Indonesia pada masanya.
Albert, Baby Alien dengan Mekanik Gila
Tak bisa dilupakan, Albert yang awalnya diragukan ketika naik dari MDL, justru berhasil membalikkan kritik dengan performa luar biasa. Julukan “Baby Alien” lahir dari kemampuan mekaniknya yang dianggap tidak masuk akal oleh komunitas.
Skylar, Senjata Pamungkas yang Berpindah Kubu
Terakhir ada Skylar, Gold Laner yang sempat menjadi ujung tombak RRQ. Namun kepergiannya menuju ONIC jelang Season 16 menjadi pukulan besar. Ironisnya, justru setelah Skylar pindah, ONIC makin lengkap sebagai tim penuh ikon.
MPL ID Season 16: RRQ dalam Masa Transisi
Memasuki Season 16, situasi RRQ terasa berbeda. Bukan dari sisi performa, sebab hingga pekan ketiga mereka masih berada di papan atas klasemen. Masalah utama ada pada identitas tim.
Jika dulu menyebut RRQ langsung terbayang Lemon, Albert, atau Skylar, kini publik bertanya-tanya: siapa sebenarnya ikon RRQ di era ini?
Sementara tim lain masih punya sosok yang jelas:
-
Geek Fam → Baloyskie
-
Alter Ego → Nino
-
EVOS → trio Alberttt, Ferxiic, dan Clover
-
Bigetron → Eman
-
Liquid → Kabuki
-
ONIC → Kairi, Sans, Kyrie, hingga Skylar
RRQ tampak bimbang. Sosok seperti Daren mulai muncul sebagai calon penerus R7 di XP Lane. Namun, meski potensial, posisinya belum cukup kuat untuk menjadi wajah utama tim. Bahkan, rumor kepindahannya ke Bigetron sempat membuat komunitas heboh—tanda bahwa ia punya nilai besar. Tapi apakah Daren sudah cukup untuk jadi ikon baru RRQ?
ONIC Esports: Pusat Perhatian Baru
Kontras dengan RRQ, ONIC Esports tampil sebagai tim yang paling kaya ikon di Season 16. Mereka punya Kairi si jungler andalan, Sans dengan permainan fleksibel, Kiboy sebagai roamer karismatik, hingga kehadiran Skylar yang baru bergabung.
ONIC kini bukan hanya kuat secara strategi, tapi juga punya daya tarik publik yang besar. Setiap pemain bisa dibilang punya basis fans sendiri, menciptakan sinergi yang membuat tim ini tak hanya solid di dalam game, tapi juga kuat dalam membangun brand.
Tak heran jika komunitas kini lebih bersemangat menonton ONIC ketimbang RRQ. Dari sisi narasi kompetisi, ONIC terlihat seperti “tim sempurna” dengan jajaran pemain ikonis yang lengkap.
Identitas RRQ: Hilang atau Sedang Dibangun Ulang?
Pertanyaan besarnya: apakah RRQ benar-benar kehilangan identitasnya? Atau apakah mereka justru sedang membangun wajah baru?
Ada beberapa kemungkinan:
-
Regenerasi Jangka Panjang
Kehadiran pemain muda seperti Res dan Junes bisa jadi sinyal bahwa RRQ sedang menyiapkan regenerasi. Strategi ini mirip dengan yang dilakukan ONIC beberapa tahun lalu saat mengorbitkan Kairi. -
Transisi Era
Setiap masa punya orangnya, dan setiap orang punya masanya. Era Tuturu, Lemon, R7, Albert, dan Skylar sudah lewat. Kini, RRQ harus mencari sosok baru yang bisa menyatukan tim sekaligus jadi representasi brand. -
Kehilangan Momentum
Di sisi lain, melepas Skylar ke ONIC mungkin dianggap sebagai langkah yang membuat RRQ kehilangan momentum. Sebab, Skylar jelas sudah terbukti sebagai salah satu Gold Laner terbaik yang bisa jadi wajah baru tim.
Tantangan RRQ di Season 16
Jika dilihat lebih dalam, ada beberapa tantangan yang kini dihadapi RRQ:
-
Mencari Pemain Ikonik Baru
Daren dan Suzuijin menjadi harapan terbesar. Namun, keduanya belum sepenuhnya diberi kesempatan tampil konsisten di awal musim. Jika dibiarkan, RRQ bisa kehilangan identitas lebih lama. -
Membangun Narasi Tim
Fans tak hanya butuh kemenangan, tapi juga butuh tokoh yang bisa mereka dukung. Tanpa wajah utama, sulit bagi RRQ untuk menjaga atensi komunitas. -
Persaingan Branding dengan ONIC
Dengan ONIC yang makin populer, RRQ harus menemukan cara untuk kembali relevan. Apakah itu dengan prestasi, regenerasi, atau mungkin kembalinya ikon lama seperti Lemon ke panggung utama.
Apakah Era Emas RRQ Sudah Berakhir?
Secara performa, belum tentu. Hingga minggu ketiga, RRQ masih berada di papan atas. Artinya, dari sisi kompetitif mereka tetap kuat. Namun, secara identitas, RRQ jelas tengah menghadapi krisis.
Komunitas kini lebih berfokus ke ONIC, sementara fans RRQ merasa kehilangan arah. Jika Daren dan Suzuijin tak segera diorbitkan, dikhawatirkan RRQ akan benar-benar kehilangan ciri khasnya.
Sejarah membuktikan bahwa RRQ selalu bisa melahirkan ikon baru. Pertanyaannya, apakah Season 16 akan menjadi titik balik atau justru awal dari era suram?
Kesimpulan
RRQ adalah tim dengan sejarah panjang melahirkan ikon-ikon besar di MPL Indonesia. Namun, memasuki Season 16, mereka menghadapi tantangan identitas. Kehilangan Skylar ke ONIC menjadi pukulan telak, apalagi saat ONIC justru makin bersinar dengan jajaran pemain ikonis.
Meskipun performa RRQ masih solid, publik kini bertanya-tanya: siapa sebenarnya wajah RRQ saat ini? Jika regenerasi pemain seperti Daren dan Suzuijin tidak segera dimatangkan, RRQ berisiko kehilangan daya tarik sebagai tim penuh ikon.
Era emas RRQ mungkin belum berakhir sepenuhnya, tapi jelas mereka sedang memasuki masa transisi besar. Masa depan mereka akan ditentukan oleh seberapa cepat tim ini bisa melahirkan ikon baru yang bisa mewakili era RRQ di Season 16 dan seterusnya.