Di Indonesia, bisnis keluarga sering kali menjadi fondasi dari banyak perusahaan besar yang bertahan selama beberapa generasi. Namun, menjalankan bisnis bersama anggota keluarga tidaklah mudah. Ada berbagai tantangan dan risiko yang harus dihadapi, seperti konflik kepentingan, pengambilan keputusan yang kurang objektif, serta tekanan emosional. Meskipun demikian, dengan persiapan yang tepat dan strategi yang baik, bisnis keluarga bisa menjadi model bisnis yang sangat sukses.
Salah satu contoh bisnis keluarga yang sukses di Indonesia adalah Sampoerna. Perusahaan rokok ini didirikan oleh Liem Seeng Tee, seorang pengusaha Tionghoa yang pindah ke Indonesia. Awalnya ia bekerja sebagai karyawan restoran di Surabaya, lalu beralih ke industri rokok di Lamongan. Dengan dukungan keluarganya, ia membangun usaha kecil-kecilan yang berkembang pesat hingga saat ini. Selain itu, PT Djarum juga merupakan contoh lain dari bisnis keluarga yang sukses. Didirikan oleh Oei Wie Gwan pada tahun 1951, perusahaan ini terus berkembang dan bahkan Budi Hartono, putra dari keluarga tersebut, dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia oleh Forbes.
Bisnis keluarga memiliki beberapa keuntungan yang bisa memberikan keunggulan kompetitif. Pertama, adanya kepercayaan dan kesetiaan yang kuat antara anggota keluarga. Hubungan ini bisa memudahkan kerja sama dalam menjalankan bisnis. Kedua, komunikasi cenderung lebih mudah karena lingkungan keluarga biasanya lebih akrab dan nyaman. Ketiga, visi dan nilai yang sama dapat mempermudah perencanaan jangka panjang. Keempat, kepemilikan bisnis secara bersama bisa mencegah masalah pemecahan kepemilikan yang sering terjadi dalam bisnis non-keluarga. Kelima, karyawan yang bekerja dalam lingkungan bisnis keluarga cenderung lebih setia dan merasa menjadi bagian dari keluarga.
Namun, bisnis keluarga juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah sulitnya memisahkan kepentingan pribadi dan bisnis. Hal ini bisa menyebabkan konflik. Kedua, pengambilan keputusan bisa menjadi lebih sulit karena faktor emosional dan hubungan keluarga. Ketiga, tekanan dari keluarga bisa membuat situasi semakin tegang jika bisnis tidak berjalan sesuai harapan. Keempat, anggota keluarga mungkin memiliki keterbatasan dalam hal keterampilan dan pengalaman yang diperlukan untuk menjalankan bisnis dengan sukses. Kelima, kepemilikan bisnis bersama bisa menghambat pertumbuhan bisnis jika semua anggota keluarga harus sepakat dalam pengambilan keputusan.
Untuk menjalankan bisnis keluarga dengan sukses, ada beberapa tips yang bisa diterapkan. Pertama, pahami inti bisnis Anda. Inti bisnis adalah aktivitas utama perusahaan yang menjadi dasar ekspansi. Tanpa pemahaman yang jelas tentang inti bisnis, bisnis bisa gagal ketika berganti tangan. Kedua, tetapkan tujuan bisnis dan komitmen untuk mencapainya. Tujuan yang jelas akan membantu bisnis bertahan dalam menghadapi tantangan. Ketiga, tentukan sistem pembagian laba. Sistem ini harus disepakati dengan jelas agar tidak menimbulkan ketidakpuasan. Keempat, rekrut orang luar keluarga. Ini bisa memberikan perspektif baru dan sumber daya yang lebih ahli. Kelima, tetapkan batasan antara urusan bisnis dan keluarga. Bisnis harus dijalankan dengan profesional meskipun hubungan antara administrator tetap dalam ikatan keluarga. Keenam, terus tambah wawasan dan pengetahuan. Belajar dari buku, workshop, atau para ahli bisa meningkatkan kemampuan manajemen bisnis. Ketujuh, buat perjanjian bisnis. Perjanjian ini akan membantu menghindari konflik dan memberikan perlindungan hukum.
Perjanjian bisnis antar keluarga memiliki beberapa manfaat penting. Pertama, menentukan peran dan tanggung jawab masing-masing anggota. Kedua, memberikan perlindungan hukum dalam kasus sengketa. Ketiga, menjelaskan cara pembagian laba dan rugi. Keempat, menetapkan mekanisme pengambilan keputusan. Kelima, menyiapkan prosedur jika bisnis harus dibubarkan. Dengan perjanjian yang jelas, bisnis keluarga bisa berjalan lebih lancar dan aman.
Menjalankan bisnis keluarga membutuhkan konsistensi dan komitmen yang tinggi. Meskipun ada tantangan, dengan persiapan dan strategi yang tepat, bisnis keluarga bisa menjadi model bisnis yang sukses dan berkelanjutan. Jika Anda tertarik untuk memulai atau melanjutkan bisnis keluarga, penting untuk memahami berbagai aspek yang terlibat dan mencari bantuan dari profesional hukum untuk membuat perjanjian yang jelas dan terstruktur.
Untuk informasi lebih lanjut tentang bisnis keluarga dan layanan hukum terkait, Anda dapat mengunjungi situs web KH Services – Cooperation Contract atau menghubungi tim legal kami melalui Ask KH.