Daily Nusantara, Makassar, 26 Desember 2025 – Dalam rangka memperkuat sinergitas antara dunia akademik dan lembaga legislatif, Tim Peneliti STIE YPUP Makassar secara resmi menyerahkan Policy Brief berjudul “Strategi Pemasaran Digital Berbasis Narasi Budaya untuk UMKM Kerajinan Makassar” kepada Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, pada Jumat (26/12/2025). Penyerahan dokumen rekomendasi kebijakan strategi ini dilakukan di Kantor DPC PKB Kota Makassar, menandai komitmen bersama dalam upaya mendorong transformasi digital berkelanjutan bagi pelaku UMKM kerajinan tradisional.
Policy Brief yang diserahkan merupakan hasil penelitian dasar yang didanai oleh Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kemdiktisaintek Tahun Anggaran 2025. Dokumen ini memuat hasil analisis mengenai tantangan dan peluang digitalisasi UMKM kerajinan, serta merekomendasikan strategi pemasaran digital yang mengintegrasikan narasi budaya lokal sebagai daya saing di pasar global. Rekomendasi kebijakan dalam policy brief diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan utama bagi legislator dalam proses perumusan kebijakan dan pengawasan program pemberdayaan UMKM.
Ketua tim peneliti, Harry Yulianto, menyampaikan bahwa kolaborasi antara akademisi dan legislator merupakan langkah strategis untuk memastikan hasil penelitian tidak hanya berhenti di tataran akademis, tetapi juga dapat diimplementasikan dalam kebijakan yang berdampak langsung pada masyarakat. “Policy brief ini disusun berdasarkan data lapangan dan diskusi dengan akademisi. Kami harapkan dengan pendekatan Quintuple Helix yang melibatkan semua pemangku kepentingan, transformasi digital UMKM kerajinan di Makassar dapat berjalan tanpa mengorbankan nilai-nilai budaya yang menjadi spirit dari setiap karya kerajinan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua FPKB DPRD Kota Makassar, Andi Makmur Burhanuddin, menyambut baik inisiatif kebijakan yang dirumuskan oleh Tim Peneliti dari STIE YPUP Makassar. Beliau menegaskan bahwa anggota DPRD Makassar, khususnya FPKB, akan segera membahas rekomendasi yang tertuang di policy brief ke dalam rapat-rapat di fraksi. “Kami mengapresiasi kerja nyata akademisi yang peduli terhadap perkembangan UMKM dan pelestarian budaya lokal. Dokumen ini sangat relevan dengan visi Fraksi PKB dalam mendorong ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. Rekomendasi tentang platform digital khusus, pelatihan konten budaya, dan sistem insentif akan kami kaji lebih lanjut untuk diintegrasikan dalam program legislasi daerah,” ujarnya.
Menurut Harry, policy brief ini merekomendasikan tiga program prioritas, yaitu: (1) “Sekolah Konten Budaya Digital Makassar” sebagai wadah pelatihan bagi UMKM, (2) pengembangan platform e-commerce khusus “MakassarCraft.id”, dan (3) sistem insentif “Pahlawan Budaya Digital” untuk mendorong kreativitas konten pemasaran berbasis budaya. Dokumen ini juga dilengkapi dengan draft Peraturan Walikota serta analisis anggaran yang dapat dijadikan acuan teknis. Rencana tindak lanjut dari penyerahan policy brief seperti FGD antara tim peneliti dengan anggota FPKB DPRD Makassar, serta sosialisasi kepada dinas-dinas pelaksana di lingkungan Pemerintah Kota Makassar.
STIE YPUP Makassar, melalui kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat, terus berkomitmen untuk berkontribusi pada pembangunan daerah berbasis ilmu pengetahuan dan kearifan lokal. Kolaborasi antara akademisi dengan legislator diharapkan memperkuat peran serta perguruan tinggi sebagai agent of change dan mitra strategis pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan pembangunan di era digital, pungkas Harry.





