Daily Nusantara, Nasional – Sebuah momen bersejarah tercatat dalam perjalanan bangsa. Untuk pertama kalinya, konferensi perempuan digelar di atas kapal penumpang nasional. Konferensi Perempuan Indonesia (KPI) 2025, yang diinisiasi komunitas Ibu Profesional, berlayar dengan KM Nggapulu dari Surabaya menuju Baubau, Sulawesi Tenggara, pada 7–17 Agustus 2025.
Bertema “Membangun Kembali Jati Diri Bangsa melalui Peran Perempuan dan Keluarga”, KPI 2025 menghadirkan 44 peserta luring dan lebih dari 500 peserta daring. Perjalanan sepuluh hari ini didukung oleh PT Pelni (Persero) dan The Human Safety Net, serta dirancang untuk meneguhkan kembali peran perempuan sebagai penjaga nilai dan penggerak perubahan.
Belajar dari Laut dan Budaya
Sejak awal perjalanan, suasana penuh makna terasa. Peserta disambut dengan penampilan sosok Malahayati, pahlawan perempuan Aceh, dan tur kapal hingga ke anjungan—ruang terbatas yang jarang dibuka untuk umum. Hari kedua diwarnai kebersamaan melalui Board Game Land, ketika peserta KPI mengajak penumpang lain bermain boardgame edukatif bertema perempuan berpikir lokal, beraksi global.
Setibanya di Baubau, konferensi resmi dibuka dengan penancapan bendera oleh pendiri Ibu Profesional, Septi Peni Wulandani. Sesi berikutnya menghadirkan Septi bersama Dodik Mariyanto dengan tema perempuan dan keluarga sebagai akar peradaban bangsa. Peserta juga belajar dari praktik lapangan—mulai dari tenun Sulaa, UMKM perempuan, hingga wisata alam bersama Petra Mamuntu, penemu 148 air terjun di Buton.
Inspirasi dan Refleksi
KPI 2025 menghadirkan berbagai sesi inspiratif, termasuk Human Library yang menghadirkan kisah nyata dokter spesialis, ibu tunggal, hingga seorang anak yang hidup tanpa ijazah. Ada pula FGD yang merumuskan langkah pasca konferensi.
Hari kesembilan ditutup dengan tirakatan di Baubau. Doa dipanjatkan dalam berbagai bahasa daerah, dilanjutkan estafet obor sebagai simbol semangat perempuan yang terus menyala.
Puncak di Hari Kemerdekaan
Puncak acara terjadi pada 17 Agustus 2025, saat seluruh peserta mendapat kehormatan mengikuti upacara bendera di top deck KM Nggapulu. Laut menjadi saksi ketika Merah Putih berkibar, menutup perjalanan konferensi dengan simbol kebangsaan yang kuat.
“Ini bukan sekadar pelayaran, tetapi perjalanan spiritual dan kebangsaan. Perempuan adalah penjaga peradaban, dari keluarga hingga bangsa,” ujar Septi Peni.
Tentang Konferensi Perempuan Indonesia 2025
Konferensi Perempuan Indonesia adalah agenda dua tahunan Ibu Profesional. Tahun 2025, KPI mencatat sejarah sebagai konferensi perempuan pertama di atas kapal penumpang nasional. Rangkaian ini melibatkan lebih dari 500 perempuan dengan dampak langsung pada lebih dari 2.000 anak melalui pendidikan keluarga, budaya, dan aksi sosial.