Di tengah perkembangan pendidikan yang semakin dinamis, banyak sekolah berusaha memberikan pengalaman belajar yang lebih holistik dan menyenangkan bagi siswanya. Salah satu bentuk inovasi pendidikan yang menarik perhatian adalah opera sekolah, sebuah seni pertunjukkan yang tidak hanya mengasah bakat seni, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting seperti tanggung jawab, kerja sama tim, serta kedisiplinan. Di Jakarta International School (JIS), operasi sekolah bukan hanya menjadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler, tetapi juga menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana JIS berhasil mengintegrasikan seni pertunjukan dalam proses pembelajaran, serta manfaatnya bagi perkembangan anak.

Opera sekolah di JIS merupakan salah satu program unggulan yang dilaksanakan setiap akhir semester. Tahun ini, para siswa SD kelas 1 hingga 5 tampil dalam pertunjukan bertajuk “Peter Pan”, yang memadukan antara drama, musik, dan tari dalam satu kesatuan. Pertunjukan ini tidak hanya menjadi ajang pameran bakat, tetapi juga menjadi sarana untuk melatih kemampuan sosial, kreativitas, dan komunikasi antar siswa. Dengan partisipasi aktif dari siswa, guru, dan orang tua, opera sekolah menjadi contoh nyata tentang kolaborasi yang kuat dalam dunia pendidikan.

Proses persiapan untuk pertunjukan ini dimulai sejak bulan Desember, dengan tahap casting yang melibatkan seluruh siswa SD. Setelah terpilih, para pemain menjalani latihan intensif selama tiga bulan. Selama masa latihan, mereka tidak hanya belajar cara berakting dan bernyanyi, tetapi juga diajarkan untuk bertanggung jawab atas tugas masing-masing. Sutradara opera, Erica Cali, memiliki pendekatan unik dalam melatih siswa. Ia tidak memperlakukan mereka sebagai anak-anak biasa, tetapi lebih sebagai individu yang harus menjaga disiplin dan profesionalisme. Hal ini membuat siswa lebih sadar akan pentingnya kerja sama dan tanggung jawab dalam suatu proyek besar.

Opera Sekolah: Menanamkan Nilai-Nilai Penting Sejak Dini

Opera sekolah di JIS bukan hanya tentang seni, tetapi juga tentang pendidikan karakter. Melalui pertunjukan ini, siswa diajarkan untuk berani bermimpi, menghargai kerja keras, serta menjaga kebersihan dan ketertiban. Misalnya, dalam pertunjukan “Peter Pan”, siswa diberi kesempatan untuk menggunakan imajinasi mereka secara bebas, mirip dengan tokoh utama Peter Pan. Mereka diajarkan bahwa mimpi bisa menjadi kenyataan jika diiringi oleh usaha dan ketekunan. Selain itu, pertunjukan ini juga menjadi wadah untuk mengasah bakat seni sejak dini, baik dalam bidang akting, musik, atau tari.

Selain itu, opera sekolah juga memberikan pengalaman nyata tentang kerja sama tim. Dalam pertunjukan, semua elemen—mulai dari pemain, kru, hingga orang tua—harus saling mendukung agar acara berjalan lancar. Anak-anak belajar bahwa setiap anggota tim memiliki peran penting, dan tanpa dukungan bersama, sebuah proyek tidak akan bisa mencapai hasil yang maksimal. Contohnya, setiap kali pergantian adegan, para siswa secara mandiri membersihkan properti panggung, tanpa menunggu bantuan dari kru. Hal ini menunjukkan bahwa mereka telah belajar untuk bertanggung jawab atas tugas masing-masing.

Dari segi psikologis, opera sekolah juga memberikan dampak positif pada perkembangan emosional anak. Dengan tampil di depan publik, anak-anak belajar menghadapi rasa takut dan gugup, serta meningkatkan rasa percaya diri. Banyak siswa yang awalnya ragu-ragu menjadi lebih percaya diri setelah mengikuti latihan dan tampil di panggung. Selain itu, mereka juga belajar untuk menghargai kontribusi orang lain, karena setiap detail dalam pertunjukan membutuhkan kerja sama yang solid.

Jasa Stiker Kaca

Proses Casting dan Latihan yang Serius

Proses casting untuk opera sekolah di JIS dilakukan secara terbuka, dengan para siswa SD kelas 1-5 diberi kesempatan untuk ikut serta. Tahap casting ini berlangsung selama sebulan, mulai dari bulan Desember hingga Januari, sehingga memastikan bahwa hanya siswa yang benar-benar tertarik dan siap yang terpilih. Proses ini tidak hanya melibatkan kemampuan akting, tetapi juga sikap dan kepribadian siswa. Para guru dan sutradara menilai kemampuan siswa dalam berkomunikasi, kedisiplinan, serta kemampuan untuk bekerja sama.

Jasa Backlink

Setelah terpilih, para siswa menjalani latihan intensif selama tiga bulan. Latihan ini tidak hanya fokus pada teknik akting dan penyanyian, tetapi juga pada aspek kedisiplinan dan tanggung jawab. Sutradara, Erica Cali, memiliki pendekatan yang sangat konsisten dalam melatih siswa. Ia tidak hanya memberi arahan, tetapi juga menuntut siswa untuk menjaga kesehatan, menjaga waktu, dan menghormati sesama rekan. Pendekatan ini membuat siswa lebih sadar akan pentingnya kesiapan mental dan fisik dalam menghadapi pertunjukan.

Latihan ini juga melibatkan beberapa aspek teknis, seperti penataan panggung, penggunaan alat peraga, dan pencahayaan. Meskipun para siswa adalah pemain utama, mereka juga diberi kesempatan untuk ikut serta dalam proses produksi. Misalnya, siswa SMA JIS bertindak sebagai kru, membantu merakit dekorasi panggung dan menyiapkan alat-alat pertunjukan. Hal ini memberikan pengalaman nyata tentang dunia pertunjukan dan memperkuat rasa kebersamaan antara siswa dari berbagai tingkatan.

Manfaat Opera Sekolah bagi Perkembangan Anak

Opera sekolah tidak hanya menjadi ajang seni, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran yang sangat efektif. Dari segi akademik, anak-anak belajar tentang pentingnya planning, time management, dan keterampilan komunikasi. Dalam proses persiapan, mereka harus mengatur waktu latihan, memahami jadwal pertunjukan, dan berkoordinasi dengan tim. Semua hal ini membantu meningkatkan keterampilan organisasi dan manajemen diri.

Dari segi sosial, opera sekolah juga memberikan pengalaman berharga dalam berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak belajar untuk menghargai perbedaan pendapat, menyelesaikan konflik secara sehat, serta menjadi pendengar yang baik. Selain itu, mereka juga belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, seperti berlatih di luar kelas dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang.

Dari segi emosional, tampil di depan publik memberikan tantangan tersendiri, tetapi juga menjadi peluang untuk meningkatkan rasa percaya diri. Anak-anak yang awalnya cemas menjadi lebih percaya diri setelah mengikuti latihan dan tampil di panggung. Mereka juga belajar untuk menerima kritik dan masukan dengan sikap terbuka, sehingga meningkatkan kemampuan adaptasi dan ketahanan mental.

Kesimpulan: Opera Sekolah sebagai Pilar Pendidikan Holistik

Opera sekolah di Jakarta International School merupakan contoh nyata dari pendidikan holistik yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pada pengembangan kepribadian dan keterampilan hidup. Dengan menggabungkan seni pertunjukan dalam kurikulum, JIS membuktikan bahwa pembelajaran bisa menjadi lebih menyenangkan dan bermakna. Melalui opera sekolah, siswa tidak hanya mengasah bakat seni, tetapi juga belajar tentang tanggung jawab, kerja sama, dan kepercayaan diri.

Pengalaman yang didapat dari opera sekolah bisa menjadi fondasi yang kuat untuk masa depan anak. Dengan begitu, tidak heran jika banyak orang tua dan pendidik mendukung adanya program seperti ini. Semoga, lebih banyak sekolah di Indonesia dapat mengadopsi model pendidikan yang serupa, sehingga anak-anak bisa tumbuh menjadi individu yang lebih berkualitas dan siap menghadapi tantangan dunia nyata.

Untuk informasi lebih lanjut tentang pendidikan holistik dan program sekolah unik, Anda dapat mengunjungi situs resmi Jakarta International School di sini.