Daily Nusantara, Serang – Di dunia teknologi yang sering kali memisahkan antara “orang teknis” dan “orang kreatif”, M. Ardan Ridho Firdaus memilih untuk tidak memihak salah satu kubu. Pemuda yang akrab disapa Ardan Ridho ini justru memosisikan dirinya di tengah-tengah. Bagi Ardan, ia adalah sebuah anomali, seorang Creative Media Technologist yang bisa berbicara dengan bahasa teknis yang logis, sekaligus bahasa visual yang artistik.
Saat ditemui di sela kesibukannya, Ardan mengaku perjalanan kariernya dimulai jauh lebih awal dibanding teman-teman seusianya. Pada usia 15 tahun, Ardan sudah memberanikan diri terjun ke dunia kerja profesional. Menurutnya, pengalaman masa remaja itulah yang membentuk mentalitasnya hari ini. Ia dipaksa belajar disiplin, menghadapi tenggat waktu (deadline), dan memahami keinginan klien di saat remaja lain mungkin masih asyik bermain.
Ardan bercerita bahwa ketertarikannya pada dunia visual sebenarnya sudah tumbuh sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Kala itu, ia sudah mulai mengutak-atik komputer lebih dalam daripada anak-anak lain. Passion ini terus berkembang saat ia remaja. Ardan mengenang masa-masa di mana ia aktif membuat desain untuk sekolahnya, mulai dari sampul buku hingga spanduk acara.
Source: Facebook, Ardan Ridho
Ia juga sering menghabiskan waktu bereksperimen dengan manipulasi foto digital, hobi yang diakuinya sangat membantu mengasah rasa seni sekaligus kemampuan teknisnya dalam menggunakan software.
Namun, Ardan menegaskan bahwa ia tidak mau hanya jago mendesain. Ia merasa perlu memiliki fondasi teknis yang kuat. Karena itulah, ia mendalami spektrum teknologi secara utuh lewat pendidikan vokasi, mulai dari merakit hardware hingga mengoptimalkan software.
Berkat pemahamannya yang menyeluruh ini, Ardan punya reputasi unik di lingkungannya. Ia dikenal sebagai “orang pertama” yang dicari teman-temannya jika ada masalah dengan gadget, laptop, atau komputer yang error. Ardan dianggap sebagai problem solver yang andal karena kemampuannya mendiagnosa masalah sistem dengan cepat dan memperbaikinya.
Kini, Ardan sedang menjalani fase yang sangat produktif. Sembari menempuh kuliah jurusan Teknik Informatika di Universitas Serang Raya, ia mengaku menjalani dua pekerjaan sekaligus. Ardan bekerja part time sebagai editor video di salah satu perusahaan media terkemuka di Banten, dan di saat bersamaan, ia juga menjalani magang di perusahaan manufaktur makanan. Di sana, ia mengisi peran Media Marketing, di mana ia bertanggung jawab memproduksi dan meng-edit konten multimedia untuk kebutuhan media sosial perusahaan. Ardan menilai, kesibukan ganda ini adalah caranya untuk terus menantang diri dan memperluas portofolio.
Ke depan, Ardan mengaku sedang memperluas fokusnya pada pengembangan web dan kecerdasan buatan. Ia juga aktif mengerjakan berbagai proyek pribadi sebagai wadah eksplorasi dan eksperimen. Seluruh proyek dan perjalanan profesionalnya terdokumentasi secara terbuka melalui situs pribadinya di https://ardhan.my.id, yang menurut Ardan ia bangun sebagai ruang arsip, portofolio, sekaligus catatan proses belajar. Selain itu, aktivitas dan karya terbarunya juga kerap ia bagikan melalui Instagram https://www.instagram.com/ardnrd/.





