Deindex Google menjadi isu yang sering menghantui para pemilik website dan praktisi SEO. Ketika sebuah situs terkena deindex, maka performa SEO-nya bisa menurun secara drastis. Hal ini bisa memengaruhi traffic, impression, hingga konversi dari pengunjung. Deindex Google adalah proses di mana Google menghentikan tampilan situs web di hasil pencarian (SERP), baik sementara maupun permanen. Dampaknya sangat merugikan, terutama bagi bisnis yang bergantung pada lalu lintas organik.
Deindex bisa terjadi karena berbagai alasan, mulai dari link yang tidak natural hingga kesalahan teknis di dalam situs. Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk memahami penyebab utamanya dan segera melakukan perbaikan. Selain itu, mencegah deindex juga lebih baik daripada mengobati setelah terjadi. Berikut adalah beberapa penyebab umum deindex Google serta cara mengatasinya.
Penyebab Deindex Google dan Cara Mengatasinya
1. Link yang Tidak Natural
Link yang tidak alami, seperti backlink dari situs berkualitas rendah atau guest posting yang tidak relevan, bisa menyebabkan deindex. Google memiliki sistem untuk mendeteksi link yang tidak alami, dan jika situs Anda terdeteksi, maka akan ada tindakan manual dari Google.
Cara mengatasinya:
– Lakukan audit backlink menggunakan tools seperti Semrush atau Ahrefs.
– Identifikasi link yang tidak berkualitas dan hapus atau disavow melalui Google Search Console (GSC).
– Pastikan semua link yang ada di situs Anda berasal dari sumber yang kredibel dan relevan.
2. Konten yang Tidak Berkualitas
Konten yang dihasilkan dari spinner, scrape, atau spam dapat menyebabkan deindex. Selain itu, konten yang tidak informatif, singkat, atau berbahasa buruk juga bisa membuat Google menganggap situs Anda tidak layak untuk tampil di SERP.
Cara mengatasinya:
– Hapus total konten yang tidak berkualitas.
– Perbarui konten-konten tersebut dengan informasi yang lebih lengkap dan mudah dipahami.
– Gunakan Google Search Console untuk melakukan URL Inspection agar Googlebot segera melakukan crawling.
3. Cloaking
Cloaking adalah praktik di mana situs menampilkan versi berbeda kepada pengguna dan Googlebot. Ini dianggap sebagai manipulasi dan bisa menyebabkan deindex.
Cara mengatasinya:
– Lakukan audit situs menggunakan GSC, Semrush, atau Ahrefs.
– Periksa kode situs dan pastikan tidak ada elemen cloaking.
– Jika ditemukan, perbaiki segera dan minta Google untuk mengindeks ulang situs Anda.
4. Manipulasi Structure Data
Structure data yang tidak sesuai dengan panduan Google bisa menyebabkan manual action. Struktur data yang salah bisa membuat Google menganggap situs Anda tidak memenuhi standar.
Cara mengatasinya:
– Periksa struktur data situs Anda menggunakan Schema Markup Testing Tool atau Schema.org Validator.
– Perbaiki struktur data yang tidak sesuai dan pastikan mengikuti panduan Google.
– Jika terdapat notifikasi manual action di GSC, segera perbaiki dan submit permintaan reindex.
5. Tidak Sengaja Memasang Tag Noindex
Tag noindex yang tidak sengaja diterapkan di halaman situs bisa membuat Google tidak mengindeksnya. Ini bisa terjadi akibat kesalahan pengaturan CMS atau plugin SEO.
Cara mengatasinya:
– Periksa tag
– Hapus atau ubah tag noindex menjadi kosong.
– Jika menggunakan WordPress, ubah pengaturan noindex di bagian Reading atau plugin SEO seperti Rank Math.
6. Domain Kedaluwarsa
Jika domain situs Anda kedaluwarsa dan tidak diperpanjang, situs akan kehilangan indeksnya di Google.
Cara mengatasinya:
– Tetapkan pengingat di kalender untuk memperpanjang domain sebelum masa berlaku habis.
– Jika sudah kedaluwarsa, hubungi layanan hosting untuk memeriksa apakah domain masih bisa diperpanjang.
– Pastikan layanan hosting yang digunakan stabil dan memiliki uptime tinggi.
7. Server Hosting yang Buruk
Jika server hosting situs Anda down dalam waktu lama, Google bisa menganggap situs tersebut tidak layak untuk tampil di SERP.
Cara mengatasinya:
– Periksa status layanan hosting dan hubungi customer service jika ada kendala.
– Pilih layanan hosting yang memiliki uptime tinggi dan respons cepat.
– Pastikan situs selalu tersedia dan tidak mengalami downtime.
8. Update Algoritma Google
Update algoritma Google bisa menyebabkan situs yang tidak memenuhi standar baru mengalami deindex.
Cara mengatasinya:
– Periksa update algoritma terbaru dari Google dan pastikan situs Anda sesuai dengan panduan.
– Perbaiki masalah seperti sitespeed, kualitas konten, atau struktur data.
– Jika situs Anda tidak memenuhi standar, segera lakukan optimasi.
Kesimpulan
Deindex Google bisa terjadi karena berbagai alasan, mulai dari kesalahan teknis hingga manipulasi konten. Namun, dengan penanganan yang tepat, situs Anda bisa kembali tampil di SERP. Penting untuk tetap tenang, identifikasi masalah, dan lakukan perbaikan secara cepat. Selain itu, pencegahan juga sangat penting untuk menjaga kesehatan SEO situs Anda. Jika Anda ingin belajar lebih lanjut tentang SEO, kunjungi course DailySEO ID untuk mendapatkan pengetahuan dan strategi terkini.