Salatiga, 21 September 2025 — Di era ketika interaksi digital menguasai ruang domestik, kelekatan emosional dalam keluarga perlahan memudar. Survei The Times mencatat, 75% orangtua tetap menggunakan gawai meski sedang mendampingi anak. Fenomena ini menjadi tantangan serius bagi ketahanan keluarga.

Tisu Murah

Menjawab tantangan tersebut, Board Game Land Salatiga 2025 hadir sebagai ruang rekreasi edukatif keluarga yang bebas distraksi digital. Diselenggarakan oleh Ibu Profesional Salatiga di Taman Cerdas Salatiga, kegiatan ini mengangkat tema “Reconnect Tanpa Gadget” dan berhasil menghimpun hampir 100 peserta dari 28 keluarga yang datang dari wilayah Salatiga dan sekitarnya.

“Board Game Land bukan sekadar ruang bermain, tetapi gerakan membangun kembali komunikasi dan ikatan emosional dalam keluarga,” ujar Davina Khan, Ketua Pelaksana Board Game Land Salatiga.

Board Game Land sendiri merupakan inisiatif kolaboratif dari A Home Team, Ibu Profesional, dan The Human Safety Net (THSN) yang tahun ini digelar di 30 kota di seluruh Indonesia. Salatiga menjadi salah satu tuan rumah yang menghadirkan pengalaman khas: perpaduan antara board game edukatif, misi kolaboratif antar keluarga, dan workshop parenting singkat yang menyentuh hati.

Suasana Penuh Kehangatan, Tanpa Layar

Kegiatan dibuka dengan sapaan hangat dari panitia, disambung mini workshop bertema “Membangun Keterhubungan Keluarga” dan gerak-lagu bersama maskot ceria, Beeboo, yang langsung mencairkan suasana.

Puncak acara adalah sesi Board Game Open Space yang menyajikan lebih dari 25 jenis board game. Kolaborasi dengan Komunitas Board Game Salatiga membuat eksplorasi permainan semakin seru. Anak-anak, orangtua, hingga kakek-nenek larut dalam permainan edukatif yang mengasah strategi, komunikasi, dan kebersamaan.

Salah satu sesi paling berkesan adalah “Misi Sarang”, sebuah tantangan kolaboratif antar keluarga yang dirancang untuk membangun rasa percaya dan kerja sama lintas rumah tangga. Format ini menjadi ciri khas unik Board Game Land Salatiga dibanding kota lainnya.

Jasa Stiker Kaca

Suara dari Peserta: “Ini Bukan Sekadar Bermain”

Jasa Backlink

Titik, ibu dua anak, mengungkapkan:

“Seru dan membahagiakan! Anak-anak betah, saya pun ikut senang. Kami jadi benar-benar ngobrol dan main bareng tanpa gangguan HP.”

Rosyid, ayah yang hadir bersama keluarganya, menyampaikan:

“Board Game Land seru sekali. Banyak permainan yang sekaligus jadi pembelajaran. Saya jadi ingin beli board game untuk dimainkan rutin di rumah.”

Wati (59), seorang asisten rumah tangga yang hadir bersama anak disabilitasnya, menyampaikan rasa harunya:

“Kami sering merasa terpinggirkan. Tapi hari ini saya dan anak saya merasa diterima. Bahagia sekali. Saya ingin ajak tetangga ikut kalau ada lagi.”

Sementara itu, Arie Setyawan, pendiri Komunitas Board Game Salatiga, menegaskan urgensi acara seperti ini:

“Jarang ada kegiatan yang mempertemukan keluarga untuk benar-benar bermain bersama. Efek board game luar biasa untuk bonding. Keluarga belajar mendengar, menyusun strategi, menyelesaikan konflik, hingga tertawa bersama. Ini sederhana tapi dalam.”

Arie berharap semangat Board Game Land dapat hidup terus di tiap rumah:

“Setiap rumah bisa punya Board Game Land-nya sendiri. Dan ketika satu keluarga terkoneksi, mereka bisa menularkan kebiasaan itu ke keluarga lain. Dari keluarga yang saling terhubunglah, masa depan bangsa dibangun.”

Penyerahan Simbolis untuk Gerakan Berkelanjutan

Sebagai bentuk dukungan nyata, The Human Safety Net menyerahkan secara simbolis satu set Modul Board Game kepada panitia lokal, sebagai bagian dari gerakan memperluas akses edukasi keluarga berbasis permainan menyenangkan.

Board Game Land Salatiga 2025 menjadi bukti bahwa solusi atas ketimpangan hubungan keluarga modern bisa dimulai dari sesuatu yang sederhana: duduk bersama, menyusun pion, dan tertawa bersama. Tanpa gawai. Tanpa notifikasi.

Narahubung Media:

Davina Khan
Ketua Pelaksana Board Game Land Salatiga
📧 Email: ip.salatiga@gmail.com
📍 Instagram: @ibuprofesionalsalatiga