Di tengah hiruk-pikuk dunia militer yang dikenal dengan disiplin tinggi dan keseriusan, muncul sosok yang menyita perhatian masyarakat dengan sisi lain yang begitu memikat—suara emasnya. Dialah Fantra Lasabuda, atau akrab disapa Ifan, seorang anggota TNI AU yang kini dinas di Mabes TNI AU Cilangkap, namun juga aktif menekuni dunia tarik suara. Pria asal Kelurahan Biga, Kecamatan Kotamobagu, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara ini menjadi perbincangan publik belakangan ini karena bakat menyanyinya yang luar biasa.
Lahir dan besar di wilayah TOTABUAN, Fantra telah menunjukkan ketertarikannya pada dunia musik sejak usia dini. Sejak kecil, ia kerap tampil di berbagai acara, mulai dari panggung hajatan hingga perlombaan lokal. Kecintaannya pada musik tak pernah luntur meskipun ia memilih jalan karier yang menuntut dedikasi tinggi sebagai seorang prajurit TNI Angkatan Udara.
Dari Lapangan Hijau ke Panggung Musik
Sebelum dikenal luas sebagai penyanyi bersuara merdu, Fantra lebih dulu aktif di bidang olahraga, khususnya sepak bola. Ia pernah menjadi bagian dari Club Sepak Bola Bogani Putra, tim kebanggaan Kelurahan Biga yang telah eksis sejak tahun 1990-an dan tetap eksis hingga sekarang. Dengan semangat sportivitas dan kecintaan pada daerahnya, Fantra tumbuh menjadi sosok yang dikenal dan dihormati di lingkungan sekitarnya.
Namun, siapa sangka bahwa di balik kegagahan seragam militernya, tersimpan jiwa seni yang begitu kuat. Di sela kesibukannya sebagai anggota TNI, Fantra tetap menyempatkan diri untuk bernyanyi, bahkan menciptakan konten musik yang diunggah di kanal YouTube miliknya.
Merdu dan Penuh Perasaan: Fantra di Dunia Tarik Suara
Salah satu momen yang membuat nama Fantra Lasabuda mulai dikenal luas adalah saat beberapa video cover lagunya bersama rekannya Anto Cepi viral di media sosial, khususnya di platform YouTube. Dengan latar studio sederhana, Fantra menyanyikan lagu-lagu lawas yang penuh makna, namun dibawakan dengan gaya dan emosi yang segar.
Beberapa lagu yang berhasil menarik perhatian netizen antara lain:
-
“The Way It Used To Be” – Lagu klasik yang dikenal sulit dibawakan, namun berhasil dinyanyikan Fantra dengan penuh penghayatan.
-
“Cinta yang Tulus” – Lagu hits dari almarhum Gito Rollies ini ia bawakan dengan sangat menyentuh hati, membuat penonton seolah bernostalgia.
Suara merdu Fantra yang khas, dikombinasikan dengan permainan keyboard yang ia mainkan sendiri, membuat setiap penampilannya terasa hidup dan autentik.
Tak Hanya Hobi, Juga Berprestasi
Bakat menyanyi Fantra tidak hanya berhenti di ruang hobi pribadi. Ia bahkan pernah mengikuti ajang lomba menyanyi di Wisma Atlet, Jakarta, yang menunjukkan bahwa kemampuannya dalam bernyanyi tidak sekadar iseng, tetapi telah masuk ke level kompetitif. Keikutsertaannya di ajang ini menjadi bukti bahwa Fantra adalah sosok multi-talenta—berprestasi di dunia militer, namun tetap konsisten menekuni passion-nya di bidang seni.
Hobi yang Terus Ditekuni Meski Sibuk
Di tengah tugas-tugas kedinasan yang padat sebagai prajurit Mabes TNI AU Cilangkap, Fantra tetap meluangkan waktu untuk menyalurkan hobinya dalam bermusik. Ia sering mengisi waktu senggangnya dengan bernyanyi sambil memainkan keyboard, sesuatu yang telah menjadi rutinitas sekaligus terapi pribadi.
“Saya menikmati setiap lagu yang saya bawakan. Musik adalah bagian dari hidup saya sejak kecil,” ujar Fantra dalam salah satu sesi wawancara singkat di kanal YouTube-nya.
Sikap rendah hati dan kesungguhan Fantra dalam bermusik membuatnya dikagumi banyak orang. Ia bukan hanya mewakili wajah baru dunia militer yang humanis, tetapi juga membuktikan bahwa seseorang bisa menyeimbangkan profesionalisme dan passion.
Sosok Inspiratif dari Totabuan
Fantra Lasabuda telah menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kotamobagu, khususnya Kelurahan Biga. Di tengah kehidupan masyarakat yang penuh tantangan, ia menunjukkan bahwa setiap orang bisa tetap setia pada bakat dan hobinya, tanpa mengorbankan tugas dan tanggung jawab utama. Kiprahnya sebagai prajurit yang bersuara emas menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Totabuan dan sekitarnya.
Tak sedikit warganet yang memberikan dukungan moral di kolom komentar kanal YouTube-nya, bahkan berharap Fantra bisa tampil di ajang-ajang besar nasional, seperti Indonesia Idol atau The Voice Indonesia. Ini bukan tanpa alasan, karena kualitas vokalnya memang pantas untuk bersaing di level tersebut.
Fantra Lasabuda adalah bukti nyata bahwa potensi dan bakat bisa berkembang di mana saja, termasuk di lingkungan militer yang disiplin dan tegas. Dengan suara merdu, penghayatan tinggi dalam setiap lagu, serta kepribadian yang rendah hati, ia berhasil membangun jembatan antara dunia militer dan seni.
Di era digital saat ini, kehadiran sosok seperti Fantra memberikan warna baru bagi masyarakat. Ia bukan hanya menjadi ikon lokal dari Totabuan, tetapi juga cermin bahwa siapa pun bisa bersinar di jalannya masing-masing, asal tetap konsisten dan tekun.
Jadi, apakah Anda sudah mendengarkan suara emas tentara asal Kotamobagu ini? Jika belum, cobalah kunjungi kanal YouTube-nya dan rasakan kehangatan suara Fantra Lasabuda.