Penulis : Desy Auliya dan Fatimah Azzahra Universitas Madura

Daily Nusantara, Pamekasan – Madura merupakan pulau yang dikenal dengan kekayaan budaya serta tradisi kuliner yang beragam. Berbagai hidangan seperti sate, soto, dan bebek telah lama membentuk citra kuliner daerah ini. Di antara kekhasan tersebut, setiap kabupaten memiliki identitas rasa tersendiri, termasuk Kabupaten Pamekasan. Daerah ini menghadirkan Campor Lorjuk, makanan khas berbahan dasar hasil laut yang merefleksikan kehidupan masyarakat pesisir. Keunikan rasa dan nilai tradisionalnya menjadikan Campor Lorjuk layak diperkenalkan lebih luas dalam khazanah kuliner Nusantara.

Lorjuk adalah bahan utama dari hidangan ini. Ia merupakan sejenis kerang laut yang hidup di dalam pasir pantai. Bentuknya panjang seperti lidi atau batang bambu kecil, sehingga masyarakat setempat sering menyebutnya “kerang bambu”. Lorjuk biasanya muncul atau mudah didapat ketika air laut sedang surut. Warga mencari lorjuk dengan cara menggali pasir dangkal di sepanjang bibir pantai. Cara penangkapannya yang masih sangat tradisional menunjukkan bagaimana masyarakat pesisir bertahan dengan memanfaatkan sumber daya laut tanpa merusak lingkungan.

Setelah lorjuk dibersihkan dari pasir, barulah proses pengolahannya dimulai. Dalam sajian Campor Lorjuk, lorjuk dimasak dan disajikan bersama lontong, tauge, kuah bening bercita rasa gurih ringan, dan berbagai pelengkap seperti bawang goreng, sambal, dan kadang-kadang tambahan kacang goreng. Sekilas tampilannya mungkin sederhana, tetapi kombinasi rasa dari lorjuk, kuah, dan lontong menciptakan sensasi yang berbeda. Tidak ada rasa yang terlalu dominan; semuanya saling mengisi dan menghadirkan cita rasa khas pesisir yang bersih dan ringan.

Selain dari sisi rasa, lorjuk memiliki kandungan gizi yang cukup baik. Sebagai kerang laut, lorjuk mengandung protein dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh. Kandungan ini menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat setempat sering mengonsumsi olahan lorjuk, terutama sebagai menu harian. Walaupun tidak selalu disebut secara khusus, pola konsumsi ini pada dasarnya mencerminkan pola makan masyarakat pesisir yang terbiasa mengonsumsi hasil laut sebagai sumber energi.

Campor Lorjuk juga memiliki kedudukan sosial tersendiri bagi masyarakat Pamekasan. Hidangan ini sering disajikan ketika ada tamu dari luar, acara keluarga, ataupun sebagai sarapan di pagi hari. Di wilayah Pademawu, makanan ini bahkan mudah ditemukan di berbagai warung sederhana yang sudah menjajakannya sejak pagi. Banyak keluarga di wilayah itu masih mempertahankan resep turun-temurun, sehingga setiap warung biasanya memiliki cita rasa yang berbeda-beda, meskipun bahan dasarnya sama. Warisan rasa yang hidup di banyak keluarga inilah yang menjadikan Campor Lorjuk lebih dari sekadar makanan.

Melihat dari sisi ekonomi, Campor Lorjuk memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai ikon kuliner daerah. Bahan dasarnya yang unik, teknik perburuan kerangnya yang khas, serta keaslian rasanya menjadi nilai lebih. Di tengah perkembangan wisata kuliner yang semakin maju, hidangan yang punya ciri lokal kuat seperti Campor Lorjuk sebenarnya memiliki peluang besar untuk diperkenalkan sebagai daya tarik wisata Pamekasan. Jika dikelola secara serius, bukan tidak mungkin Campor Lorjuk menjadi salah satu alasan wisatawan berkunjung ke daerah tersebut.

Di sisi lain, keberadaan Campor Lorjuk juga mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga lingkungan pesisir. Lorjuk hanya bisa tumbuh di wilayah tertentu dan membutuhkan kondisi pantai yang bersih. Dengan kata lain, keberlangsungan kuliner ini berkaitan erat dengan kelestarian pantai dan ekosistemnya. Kesadaran ini penting untuk terus dijaga, sebab kuliner daerah bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang bagaimana alam mendukung kehidupan masyarakat dan budaya mereka.

Dengan seluruh kekayaan cerita dan nilai yang ada di baliknya, Campor Lorjuk layak dianggap sebagai salah satu kuliner warisan Pamekasan. Cita rasanya yang lembut, cara pengolahannya yang mempertahankan tradisi, serta kaitannya dengan lingkungan menjadikan makanan ini sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari identitas masyarakat pesisir Madura. Memperkenalkan Campor Lorjuk kepada masyarakat luas berarti ikut menjaga keberlanjutan tradisi yang sudah hidup sejak lama.