Daily Nusantara, Jakarta – Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Kahfi Peduli menggelar kegiatan “Hapus Tato Gratis” pada Minggu, 26 Oktober 2025. Bertempat di aula kantor pusat LAZ Al Kahfi Peduli, acara ini diikuti oleh ratusan peserta yang datang dari berbagai daerah dengan satu tujuan memulai lembaran baru dan memperbaiki masa lalu dalam hidup mereka.
Suasana haru dan penuh semangat terasa sejak pagi. Peserta yang sebagian besar adalah anak muda tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan mulai dari registrasi, tausiah motivasi, hingga prosesi hapus tato yang dilakukan secara medis oleh tim profesional.
Di momen ini, seluruh peserta sepakat untuk ikrar hijrah bersama, menandai komitmen untuk meninggalkan masa lalu dan menapaki jalan yang lebih baik lagi.
DIREKTUR LAZ Al Kahfi Peduli, Wahid Aminudin, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar acara sosial, tetapi momentum dukungan nyata dari Laz Al Kahfi Peduli dalam mendukung semangat hijrah dan bentuk dari penyampaian amanah para donatur dalam penyaluran dana ZIS.
Program sudah yang ke-7 kali Laz Al Kahfi Peduli Mengadakan kegiatan Hapus Tato gratis ini dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dan berkolaborasi dengan Komunitas Relawan Kreatif.
“Hari Sumpah Pemuda adalah simbol perjuangan dan tekad. Kami ingin dimoment ini para peserta merasakan semangat itu, bersumpah bukan hanya untuk bangsa, tapi juga untuk memperbaiki diri dan mendekat kepada Allah,” ujarnya.
Dengan semangat Sumpah Pemuda, Laz Al Kahfi Peduli berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas — bahwa perubahan selalu mungkin, dan setiap langkah kecil menuju kebaikan adalah bentuk nyata dari perjuangan.
Salah satu peserta, Bapak Irwan (60 tahun), menceritakan kisah menyentuh di balik keputusannya mengikuti program hapus tato ini. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengaku sudah lama ingin menghapus tato di tubuhnya, namun baru kali ini mendapatkan kesempatan yang tepat.
“Saya dulu salah jalan, tato ini saya buat waktu masih muda. Ketik itu ayah dan ibu saya bercerai, ketika itu saya merasakan kesedihan yang sangat berat bagi hidup saya kala itu dan memilih membuat tato yang bertuliskan “MOTHER” sebagai bentuk luapan emosianal saya. Tapi sekarang saya sadar dan menyesalinya, diusia saya yang sudah tua saya berniat untuk menghapus tato saya ini sebagai simbol hijrah dari kenangan yang menyakitkan. saya selalu memegang prinsip manusia itu dilahirkan dalam keadaan bersih, dan saya ingin meninggal nanti juga dalam keadaan bersih,” tutur Pak Irwan dengan nada haru.
Ia menambahkan bahwa proses hapus tato bukan sekadar menghilangkan gambar di kulit, tetapi juga menjadi simbol pembersihan hati dan niat untuk memperbaiki diri.
“Ini bukan cuma soal tampilan luar, tapi tentang niat untuk berubah. Saya ingin anak cucu saya nanti tidak mengikuti jejak saya, dan semoga Allah menerima hijrah saya,” ujarnya.
Kesaksian Pak Irwan menjadi salah satu momen paling mengharukan dalam acara tersebut. Banyak peserta lain yang turut meneteskan air mata dan saling menguatkan, meneguhkan tekad untuk meninggalkan masa lalu dan menapaki jalan hidup yang lebih baik.







