Bulan Ramadhan tidak hanya menjadi momen keagamaan bagi umat Muslim, tetapi juga menjadi peluang besar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan penjualan. Dengan berbagai aktivitas seperti mempersiapkan hampers, belanja produk khusus, dan menghadiri bazar, bulan suci ini memberikan ruang yang luas bagi para pengusaha kecil untuk menunjukkan potensi bisnis mereka.

Data dari The Trade Desk menunjukkan bahwa 67 persen masyarakat Indonesia berencana untuk mengalokasikan setidaknya seperempat dari THR mereka untuk merayakan Ramadhan 2024. Selain itu, 48 persen konsumen melaporkan peningkatan belanja yang didorong oleh optimisme terhadap kondisi ekonomi yang membaik. Ini menunjukkan bahwa ada peluang besar yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM dalam menyediakan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar selama bulan Ramadhan.

Peningkatan penjualan di bulan Ramadhan tidak hanya terjadi secara offline, tetapi juga di dunia digital. Data internal SIRCLO menunjukkan bahwa sepanjang bulan Ramadhan 2021-2023, terdapat pertumbuhan rata-rata angka transaksi belanja online sebesar 62,5 persen dan jumlah konsumen yang berbelanja online meningkat 36,5 persen. Hal ini membuktikan bahwa UMKM dapat memanfaatkan platform digital sebagai sarana pemasaran yang efektif dan efisien.

Membaca Permintaan Pasar

Tips pertama yang perlu dilakukan oleh pelaku UMKM adalah membaca permintaan pasar. Pelaku UMKM bisa melakukan riset untuk melihat jenis produk apa yang paling banyak diminati masyarakat sepanjang bulan Ramadhan. Berdasarkan data dari SIRCLO, lima kategori teratas yang paling diminati oleh konsumen adalah beauty & personal care, healthcare, home living, food & beverages, dan fashion. Hal ini didorong oleh tradisi Ramadhan seperti mempersiapkan hampers, menjaga kesehatan selama berpuasa, hingga membeli baju baru untuk Hari Raya Idul Fitri.

Dengan mengetahui permintaan pasar, pelaku UMKM dapat menyesuaikan strategi pemasaran dan produk yang ditawarkan agar lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen. Misalnya, jika permintaan terhadap produk kecantikan meningkat, UMKM dapat fokus pada pengembangan produk tersebut atau memperluas varian produk yang tersedia.

Mengikuti Bazar Ramadhan

Mengikuti bazar Ramadhan akan memperbesar peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak. Sebab, orang-orang yang datang ke bazar tujuannya memang untuk membeli produk yang ada di tempat tersebut. Tugas pelaku UMKM adalah memastikan pengunjung mengunjungi stand-mu. Tariklah perhatian calon konsumen dengan harga dan porsi yang sesuai, kemasan yang menarik, dan sebagainya.

Jasa Stiker Kaca

Namun saat berjualan di bazar, pelaku UMKM harus menaikkan harga jual produk dari biasanya karena harus membayar biaya sewa stand. Dengan harga yang naik tersebut, pelaku UMKM bisa mempertimbangkan untuk melakukan penyesuaian produk. Contohnya membuat tampilan produk lebih mewah atau menambah porsi.

Jasa Backlink

Manfaatkan Promosi Lainnya

Promosi produk di bulan Ramadhan menjadi penting bagi pelaku UMKM, karena mampu mempengaruhi keputusan belanja konsumen. Terdapat beragam strategi promosi yang dapat diterapkan oleh pelaku UMKM, seperti:

  • Bundles and gift untuk produk seperti food & beverages serta beauty & personal care, arena dapat meningkatkan persepsi nilai produk, mendorong produk percobaan (trial), dan membuka peluang cross-selling.
  • Buy xx Get xx untuk kategori produk healthcare, karena mengakomodasi konsumen yang fokus pada kepraktisan dalam kebutuhan sehari-hari keluarga.
  • Buy more, save more untuk kategori home living yang mencari kenyamanan dan penghematan biaya.
  • Pemberian voucher dapat ditargetkan untuk kategori fashion, menarik bagi konsumen yang peduli dengan gaya dan tren mode terbaru.

Dengan menggunakan strategi promosi yang tepat, pelaku UMKM dapat meningkatkan daya tarik produk dan memperluas pangsa pasar.

Jangkau Para Ibu Tech-Savvy

Peran perempuan dalam keluarga, sebagai Ibu dan istri, sangat krusial dalam mengambil keputusan belanja, termasuk saat bulan Ramadhan. Dimana menurut data SIRCLO, sekitar 40,1 persen ibu mencari informasi terkait produk melalui micro-influencers. Sementara dari segi perilaku belanja, satu dari tiga ibu berbelanja melalui online.

Hal ini menunjukkan pentingnya peran mereka dalam membentuk keputusan pembelian. Pola perilaku ini membuka peluang besar bagi UMKM untuk memperluas pangsa pasar, seperti berkolaborasi dengan micro-influencers, khususnya mom-influencers, untuk menjangkau para Ibu milenial yang sudah terhubung secara digital.

Memperpanjang Waktu Operasional Toko

Bagi UMKM yang memasarkan produknya secara online baik melalui media sosial ataupun e-commerce, sepertinya perlu memperpanjang waktu operasional toko. Hal ini karena selama periode Ramadhan, prime time untuk berbelanja online tersebar menjadi beberapa waktu, yaitu saat sahur (pukul 04.00-05.00 WIB), setelah berbuka puasa (19.00-21.00), dan tepat tengah malam (pukul 00.00 WIB).

Pelaku UMKM juga bisa menggunakan fitur live untuk menyajikan demonstrasi produk secara lebih interaktif kepada konsumen pada periode prime time tersebut. Jangan salah, fitur live memiliki daya minat yang kian meningkat lintas kelompok usia.

Pentingnya Dokumen Legalitas Bisnis

Selain strategi pemasaran, pelaku UMKM juga perlu memperhatikan dokumen legalitas bisnis agar bisnis Ramadhan tetap berjalan. Dokumen legalitas bisnis yang dimaksud seperti NPWP, NIB, Izin usaha, dan pendaftaran merek dagang ke DJKI. Jika bisnis sudah semakin meningkat dengan pesat, tak ada salahnya juga untuk mendirikan badan usaha PT.

Selain bisa memiliki badan usaha yang resmi dan terlindungi secara hukum, hal tersebut juga akan semakin membantu terbangunnya jaringan bisnis yang lebih luas dan berkualitas, bahkan memudahkan akses bantuan dana dari pemerintah.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai proses pendirian badan usaha dan pemenuhan dokumen legalitas, pelaku UMKM dapat konsultasi dengan layanan profesional seperti Kontrak Hukum. Dengan konsultasi gratis, Sobat KH dapat memperoleh informasi dan data yang aman dan terlindungi.