Pada tahun 2025, dunia digital mengalami perubahan besar-besaran, terutama dalam cara pengguna mencari informasi. Google, yang selama ini menjadi mesin pencari utama, mulai kehilangan dominasinya karena munculnya alternatif baru seperti SearchGPT, Bing, dan bahkan media sosial seperti TikTok dan Instagram. Perubahan ini tidak hanya memengaruhi pola pencarian pengguna, tetapi juga menimbulkan tantangan baru bagi praktisi SEO. Dari data yang dikumpulkan, terlihat adanya penurunan signifikan pada traffic dari Google, khususnya setelah liburan akhir tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna mulai beralih ke sumber lain untuk mendapatkan informasi. Tidak hanya itu, para ahli SEO di Amerika seperti Rand Fishkin juga memberikan prediksi bahwa traffic bukan lagi metrik utama yang harus diperhatikan. Mereka menekankan pentingnya branding dan strategi pemasaran yang lebih luas. Di tengah situasi ini, praktisi SEO perlu menyesuaikan strategi mereka agar tetap relevan dan efektif di era baru.

Perubahan ini memicu berbagai pertanyaan: Apakah Google masih akan menjadi raja mesin pencari? Bagaimana cara menghadapi perubahan perilaku pengguna? Dan apa langkah-langkah yang bisa diambil untuk tetap meningkatkan visibilitas website? Jawaban atas pertanyaan ini akan menjadi kunci keberhasilan bisnis di tahun 2025. Dengan banyaknya platform pencari yang tersedia, strategi SEO harus lebih fleksibel dan berfokus pada pengalaman pengguna serta branding. Selain itu, diversifikasi sumber traffic juga menjadi hal penting yang perlu diperhatikan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas indikasi penurunan traffic dari Google, strategi yang perlu diperhatikan oleh praktisi SEO, dan bagaimana menghadapi tantangan di era AI. Data-data terbaru menunjukkan bahwa pengguna semakin beralih ke AI dan media sosial. Oleh karena itu, SEO harus beradaptasi dengan perubahan ini. Kita juga akan melihat bagaimana branding dan marketing dapat menjadi pendukung utama dalam meningkatkan visibilitas dan kepuasan pengguna. Artikel ini dirancang untuk memberikan wawasan mendalam tentang tren terkini dan strategi yang dapat digunakan oleh praktisi SEO di tahun 2025.

Jasa Backlink

Beberapa Indikasi Penurunan Traffic dari Google

1. Adanya penurunan user dalam mencari informasi lewat Google

Data yang dikumpulkan dari survei kecil-kecilan menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna mulai beralih dari Google ke platform lain. Dari 195 responden di LinkedIn, sekitar 51% masih menggunakan Google sebagai tempat mencari informasi, sementara 35% menggunakan ChatGPT dan 12% mencari melalui media sosial. Hasil polling di Instagram menunjukkan angka serupa, dengan mayoritas pengguna tetap memilih Google. Namun, penurunan jumlah pengguna yang aktif di Google terlihat jelas. Hanya 40-50% pengguna yang masih mencari informasi sebanyak tahun sebelumnya, sementara 30% lebih sering mencari di AI seperti ChatGPT dan 15-20% melalui media sosial. Sisanya lebih sering langsung masuk ke website yang dituju.

2. Prediksi berbagai pakar SEO di Amerika

Rand Fishkin, salah satu ahli SEO ternama, menyatakan bahwa traffic bukan lagi metrik utama yang harus diperhatikan di tahun 2025. Ia menekankan pentingnya membangun brand dan mengamati alternatif search engine seperti SearchGPT dan Bing. Prediksi ini didasarkan pada perubahan perilaku pengguna yang semakin beralih ke AI dan media sosial. Menurut Fishkin, praktisi SEO perlu fokus pada branding dan strategi pemasaran yang lebih luas untuk tetap bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

3. Impressions dari berbagai website bisnis belum kembali normal setelah liburan tahun baru

Biasanya, website mengalami penurunan impressions saat memasuki akhir tahun karena turunnya search demand dari user. Namun, fenomena ini biasanya hanya terjadi sementara di bulan Desember saja dan akan kembali naik pada awal tahun. Ironisnya, 7 dari 9 website bisnis yang saya punya data GSC-nya belum kembali normal di awal tahun ini. Ini menunjukkan bahwa pengguna mungkin sedang beralih ke AI atau platform lain untuk mencari informasi. Meski tidak tahu pasti ke mana pengguna pergi, perubahan ini menunjukkan bahwa Google tidak lagi menjadi sumber traffic utama.

Strategi yang Perlu Diperhatikan SEO Melihat Fenomena Penurunan Traffic

1. Mulai ubah fokus bisnis teman-teman

Menurut Rand Fishkin, praktisi SEO tidak boleh terpaku pada traffic semata jika ingin bersaing dengan kompetitor di tahun 2025. Jika bisnis teman-teman masih menjadikan traffic sebagai metrik utama, besar kemungkinan Anda akan tertinggal dengan para kompetitor. Oleh karena itu, mulailah mengubah fokus bisnis Anda seperti meningkatkan leads atau user experience. Hal ini selaras dengan beberapa website yang saya observasi, di mana website ini hanya berfokus untuk mencari traffic saja, bahkan cenderung “menghalalkan” segala cara, termasuk membuat konten yang “palugada”, di luar tema utama website-nya. Hasilnya bisa dilihat di bawah ini. Traffic-nya mulai turun.

2. Implementasi SEO yang berdampak pada bisnis

KPI SEO kita tidak hanya berhenti pada ranking dan traffic saja, melainkan harus lebih mendalam lagi seperti leads, penjualan, market share, hingga brand visibility. Mulai fokus untuk menjadikan SEO sebagai strategi yang bisa menaikkan keuntungan bisnis di dunia nyata (menghasilkan penjualan), tidak hanya sekadar ranking di Google saja. Contohnya, di Glints, saya coba fokus untuk membuat user supaya melakukan aksi sign up dengan mendaftarkan akunnya di platform jobseeker. Kemudian, saat di Traveloka saya mengimplementasikan SEO supaya tidak hanya mendatangkan traffic semata, melainkan menaikkan jumlah new customer. Terakhir, saya juga melakukan hal yang sama ketika berada di Pashouses. Saat bekerja di perusahaan ini, saya mencoba untuk menaikkan leads dari WhatsApp dengan strategi SEO. Intinya, kita sebagai praktisi SEO sudah tidak lagi relevan kalau hanya memikirkan traffic saja di era sekarang. Kita perlu mendatangkan sesuatu yang dapat menguntungkan bisnis agar value kita naik di mata klien atau atasan.

3. Fokus pada branding & marketing

SEO yang kuat & awet harus berasal dari fundamental bisnis yang awet juga seperti branding dan marketing. Pada bagian ini, kita tidak hanya memikirkan bagaimana caranya website diindeks oleh Google dan bagaimana caranya membuat konten yang helpful untuk user. Kita juga harus memikirkan bagaimana brand kita dapat dikenali dengan mudah oleh user serta memberikan kesan yang berarti bagi mereka. Hal ini pun selaras dengan apa yang dikatakan oleh Andrew Holland saat menjadi pembicara di SEOCon 2024 lalu di Bali. Beliau mengatakan bahwa brand SEO menjadi strategi yang harus dilakukan, terlebih di tengah gempuran AI sekarang. Dengan memperkuat brand, maka tidak menutup kemungkinan kita akan mendapatkan brand mention dari user atau bahkan media ternama sehingga membuat bisnis kita semakin dikenal oleh banyak orang.

4. Diversifikasi sumber traffic website

Menurut data dari SparkToro, Google masih menjadi pembawa traffic yang banyak dibandingkan platform lain dengan angka 63.41%. Di sisi lain, data dari NP Digital menunjukkan bahwa per harinya ada 8,5 miliar pencarian yang terjadi di Google. Hal ini mungkin membuat teman-teman berpikir kalau Google masih menjadi raja mesin pencari. Akan tetapi, NP Digital atau Neil Patel juga menambahkan bahwa ketika kita menggabungkan semua platform mesin mencari (Bing, Snap, Baidu, Instagram, Reddit, Amazon, dll), maka setidaknya ada 45,1 miliar pencarian per hari. Dengan kondisi seperti itu, Google hanya memiliki 18,8% dari search market share. Ditambah, global market share Google turun di bawah 90% melansir data dari Global Stats dan ini terakhir terjadi di tahun 2015 lalu! Bahkan, LLM AI yang masih hangat diperbincangkan oleh praktisi SEO sampai saat ini juga bisa menyumbangkan traffic ke website kita! Teman-teman juga sudah bisa mengecek traffic dari AI search dengan mudah lewat Google Analytics. Kita harus membuka mata lebar-lebar dengan data-data yang sudah dipaparkan. Google bukan satu-satunya tempat mencari informasi & sumber traffic website yang ada di dunia ini. Teman-teman perlu melakukan diversifikasi traffic website dengan mulai mempelajari dan mengeksplor platform mesin pencari yang lainnya.

5. Tetap fokus untuk meningkatkan kepuasan user

Ameet Khabra, Founder Hop Skip Media memberikan prediksinya untuk SEO di tahun 2025. Ia mengatakan bahwa siapapun brand yang berinvestasi untuk meningkatkan kepuasan user maka akan terlihat berbeda dari kompetitor. Ameet juga menambahkan bahwa kita harus menciptakan pengalaman yang interaktif dengan user, membangkitkan emosinya, hingga memperhatikan di mana saja user mengaksesi konten kita. Bagaimana caranya? Kita perlu mempelajari setiap platform yang digunakan user untuk mencari informasi, kemudian produksi konten yang membantu setiap permasalahan mereka. Pada akhirnya, kita tetap harus membuat konten yang helpful supaya user merasa ada ikatan emosional di antara mereka dan brand kita.

Sudah Saatnya SEO Punya Dampak Besar ke Bisnis

Industri SEO merupakan dunia yang akan selalu dinamis dari sekarang sampai seterusnya. Sebagai praktisi SEO, kita tidak boleh berhenti di satu titik saja untuk bisa mencapai garis akhir. Kita perlu mengeksplor titik-titik lainnya supaya dapat menyaingi para kompetitor dan meningkatkan value diri. Salah satu caranya yaitu dengan terus belajar hal baru dan mengimplementasikan SEO yang bisa berdampak ke bisnis, bukan hanya ranking atau traffic semata. Apabila teman-teman tertarik untuk terus belajar dan berdiskusi soal SEO, Anda bisa langsung bergabung ke grup Telegram DailySEO ID. Di sana, ada banyak praktisi SEO yang siap untuk diajak diskusi dan berbagi ilmu bersama-sama. Tidak hanya itu, bagi teman-teman yang masih awam dengan dunia SEO dan ingin belajar dari nol, Anda bisa mengikuti SEO Fundamental Course DailySEO ID batch 8 dengan mendaftar waiting list terlebih dahulu.

Jasa Stiker Kaca

Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan perilaku pengguna, praktisi SEO harus terus beradaptasi. Dengan fokus pada branding, pengalaman pengguna, dan diversifikasi sumber traffic, bisnis dapat tetap bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat. SEO tidak lagi hanya tentang meningkatkan traffic, tetapi juga tentang menciptakan nilai nyata bagi bisnis. Dengan strategi yang tepat dan pemahaman yang mendalam tentang tren terkini, praktisi SEO dapat membantu bisnis mencapai tujuan mereka di era digital yang penuh tantangan.