Database menjadi salah satu fondasi penting dalam pengelolaan data di berbagai industri, baik perusahaan besar maupun startup. Dalam dunia teknologi informasi, pemahaman tentang bahasa query seperti SQL (Structured Query Language) sangat diperlukan untuk mengelola dan memanipulasi data secara efisien. Salah satu aspek kunci dalam SQL adalah penggunaan DDL (Data Definition Language) dan DML (Data Manipulation Language). Kedua istilah ini sering muncul dalam pembahasan teknis terkait basis data, namun banyak orang masih bingung dengan perbedaan dan fungsi masing-masing. Artikel ini akan membahas secara lengkap pengertian DDL dan DML, contoh perintah yang digunakan, serta cara penerapannya dalam kehidupan nyata.
DDL dan DML merupakan dua komponen utama dalam SQL yang bertugas mengelola struktur dan konten data. DDL fokus pada definisi atau struktur tabel, sedangkan DML menangani manipulasi data seperti menambahkan, menghapus, atau memperbarui entri. Pemahaman yang baik tentang kedua konsep ini tidak hanya membantu dalam pengembangan sistem database, tetapi juga dalam optimasi performa dan keamanan data. Dengan penjelasan yang jelas dan contoh nyata, artikel ini akan memberikan panduan lengkap bagi pemula maupun profesional yang ingin meningkatkan kemampuan mereka dalam menggunakan SQL.
Selain itu, kita juga akan melihat bagaimana DDL dan DML digunakan dalam berbagai skenario, mulai dari pembuatan tabel hingga manipulasi data untuk analisis bisnis. Dengan referensi sumber terpercaya dan informasi terbaru hingga 2025, artikel ini dirancang untuk memberikan wawasan mendalam dan praktis tentang topik ini.
Pengertian DDL (Data Definition Language)
DDL atau Data Definition Language adalah sekumpulan perintah SQL yang digunakan untuk mengelola struktur atau definisi objek dalam sebuah database. Perintah-perintah ini berfungsi untuk membuat, mengubah, atau menghapus objek seperti tabel, indeks, view, dan trigger. DDL biasanya digunakan saat awal pembuatan sistem database, karena fungsinya mencakup pembentukan kerangka dasar data yang akan disimpan.
Beberapa perintah utama dalam DDL antara lain CREATE, ALTER, dan DROP. CREATE digunakan untuk membuat objek baru, seperti tabel atau database. ALTER digunakan untuk mengubah struktur objek yang sudah ada, misalnya menambahkan kolom atau mengganti tipe data. Sementara itu, DROP digunakan untuk menghapus objek sepenuhnya dari database.
Contoh sederhana dari perintah DDL adalah CREATE TABLE, yang digunakan untuk membuat tabel baru. Misalnya, perintah CREATE TABLE Buku_Perpus(id INTEGER PRIMARY KEY, kode_buku VARCHAR(20), judul_buku VARCHAR(225) NOT NULL, tanggal_terbit DATE); akan membuat tabel bernama “Buku_Perpus” dengan beberapa kolom dan tipe data yang ditentukan.
Menurut sumber terpercaya seperti W3Schools (2025), DDL sangat penting dalam desain database karena memastikan bahwa struktur data sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Tanpa DDL, pengelolaan data menjadi tidak terstruktur dan sulit dipertahankan.
Contoh Perintah DDL dalam Praktik
Dalam penggunaan sehari-hari, DDL digunakan untuk membangun kerangka dasar database. Berikut beberapa contoh perintah DDL yang umum digunakan:
-
CREATE
Perintah CREATE digunakan untuk membuat objek baru. Contohnya:
sql
CREATE DATABASE Perpustakaan;
Perintah ini akan membuat database baru bernama “Perpustakaan”. -
ALTER
Perintah ALTER digunakan untuk mengubah struktur objek yang sudah ada. Contohnya:
sql
ALTER TABLE Buku ADD Penulis VARCHAR(100);
Perintah ini menambahkan kolom baru bernama “Penulis” ke dalam tabel “Buku”. -
DROP
Perintah DROP digunakan untuk menghapus objek. Contohnya:
sql
DROP TABLE Buku;
Perintah ini akan menghapus seluruh tabel “Buku” beserta data yang tersimpan di dalamnya.
Menurut laporan dari TechTarget (2025), penggunaan DDL yang tepat dapat mengurangi risiko kesalahan dalam pengelolaan data dan meningkatkan keamanan sistem.
Pengertian DML (Data Manipulation Language)
Berbeda dengan DDL yang fokus pada struktur, DML (Data Manipulation Language) adalah sekumpulan perintah SQL yang digunakan untuk mengelola isi atau konten data dalam database. DML memungkinkan pengguna untuk menambahkan, mengedit, menghapus, atau menampilkan data.
Beberapa perintah utama dalam DML antara lain SELECT, INSERT, UPDATE, dan DELETE. SELECT digunakan untuk menampilkan data, INSERT untuk menambahkan data baru, UPDATE untuk memperbarui data yang sudah ada, dan DELETE untuk menghapus data.
Contoh sederhana dari perintah DML adalah SELECT * FROM Buku;, yang akan menampilkan semua data dalam tabel “Buku”.
Menurut sumber seperti Oracle Documentation (2025), DML sangat penting dalam operasi harian database karena memungkinkan pengguna untuk berinteraksi langsung dengan data. Tanpa DML, pengelolaan data menjadi tidak dinamis dan kurang fleksibel.
Contoh Perintah DML dalam Praktik
Dalam penggunaan sehari-hari, DML digunakan untuk memanipulasi data yang tersimpan dalam database. Berikut beberapa contoh perintah DML yang umum digunakan:
-
SELECT
Perintah SELECT digunakan untuk menampilkan data. Contohnya:
sql
SELECT * FROM Buku WHERE id = 1123;
Perintah ini akan menampilkan data buku dengan ID 1123. -
INSERT
Perintah INSERT digunakan untuk menambahkan data baru. Contohnya:
sql
INSERT INTO Buku (id, kode_buku, judul_buku, tanggal_terbit) VALUES (1124, 'KoD2', 'Desainer', '2013-01-11');
Perintah ini akan menambahkan data buku baru ke dalam tabel “Buku”. -
UPDATE
Perintah UPDATE digunakan untuk memperbarui data yang sudah ada. Contohnya:
sql
UPDATE Buku SET judul_buku = 'Programmer' WHERE id = 1123;
Perintah ini akan mengubah judul buku dengan ID 1123 menjadi “Programmer”. -
DELETE
Perintah DELETE digunakan untuk menghapus data. Contohnya:
sql
DELETE FROM Buku WHERE id = 1123;
Perintah ini akan menghapus data buku dengan ID 1123.
Menurut IBM Knowledge Center (2025), penggunaan DML yang tepat sangat penting dalam menjaga integritas data dan memastikan bahwa informasi yang tersimpan akurat dan up-to-date.
Perbedaan Utama Antara DDL dan DML
Meskipun DDL dan DML sama-sama merupakan bagian dari SQL, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam fungsi dan penggunaan. DDL berfokus pada struktur database, sedangkan DML berfokus pada konten data.
Secara teknis, DDL mengubah struktur objek database, seperti menambahkan atau menghapus kolom. Sementara itu, DML mengubah data dalam objek tersebut, seperti menambahkan, mengedit, atau menghapus baris.
Menurut GeeksforGeeks (2025), pemahaman tentang perbedaan ini sangat penting dalam pengembangan sistem database agar tidak terjadi kesalahan dalam pengelolaan data. Dengan memahami peran masing-masing, pengguna dapat mengoptimalkan penggunaan SQL dalam berbagai skenario.
Kesimpulan
DDL dan DML adalah dua komponen penting dalam SQL yang masing-masing memiliki fungsi unik dalam pengelolaan database. DDL digunakan untuk mengatur struktur database, sementara DML digunakan untuk mengelola konten data. Dengan pemahaman yang baik tentang keduanya, pengguna dapat mengelola data secara efisien dan efektif.
Artikel ini telah membahas pengertian, contoh, dan penerapan DDL dan DML dalam praktik. Informasi yang disampaikan didasarkan pada referensi terpercaya hingga tahun 2025, sehingga dapat diandalkan sebagai panduan untuk pemula maupun profesional. Dengan menguasai DDL dan DML, pengguna tidak hanya dapat mengelola data dengan lebih baik, tetapi juga meningkatkan kinerja dan keamanan sistem database.









