Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, khususnya di bidang kecerdasan buatan (AI), dunia pemasaran digital mengalami perubahan besar. Salah satu hal yang semakin menjadi fokus adalah strategi optimasi brand sebagai bagian dari Search Engine Optimization (SEO). Dalam era di mana mesin pencari seperti Google terus memperbarui algoritma dan pengguna mulai beralih ke AI untuk mencari informasi, membangun brand yang kuat menjadi salah satu kunci untuk tetap bertahan dan sukses di pasar digital.
Brand optimization tidak hanya tentang meningkatkan visibilitas di hasil pencarian, tetapi juga tentang membangun kepercayaan, kesadaran, dan hubungan jangka panjang dengan audiens. Di era AI, dimana banyak konten disajikan oleh model bahasa besar (LLM), brand yang memiliki identitas yang jelas akan lebih mudah dikenali dan dipercaya oleh pengguna. Hal ini menunjukkan bahwa brand tidak lagi sekadar logo atau nama, melainkan elemen penting dalam strategi digital yang menyeluruh.
Selain itu, brand optimization juga membantu bisnis menghadapi berbagai tantangan seperti update algoritma Google, kompetisi di SERP, dan perubahan perilaku pengguna. Dengan membangun brand yang kuat, bisnis dapat mempertahankan posisi mereka di berbagai platform pencarian dan media sosial, bahkan ketika algoritma berubah atau pengguna beralih ke metode pencarian baru.
Manfaat Brand Optimization yang Anda Dapatkan untuk Bisnis
1. Muncul di luar Google, seperti LLM (Large Language Models) AI
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan AI untuk pencarian informasi telah meningkat secara signifikan. Platform seperti ChatGPT, Gemini, dan Perplexity semakin populer karena kemampuan mereka dalam memberikan jawaban yang cepat dan akurat. Dalam situasi ini, brand yang kuat memiliki peluang lebih besar untuk muncul di hasil pencarian AI.
Contohnya, DailySEO ID, sebuah situs edukasi SEO, berhasil mendapatkan “mention” di ChatGPT saat pengguna mencari website yang khusus menyediakan konten belajar SEO dalam bahasa Indonesia. Ini menunjukkan bahwa brand yang memiliki kehadiran yang konsisten di berbagai saluran, baik online maupun offline, akan lebih mudah dikenali oleh AI.
2. Berkesempatan ada di berbagai SERP features Google
Google menawarkan berbagai fitur di hasil pencarian (SERP) yang bisa menjadi peluang bagi brand untuk meningkatkan visibilitas. Fitur seperti Google Knowledge Panel, People Also Asked, dan Google Discover dapat meningkatkan kesadaran merek jika brand tersebut sudah dikenal oleh pengguna.
Contoh lainnya adalah ketika seseorang mencari informasi tentang sebuah merek, Google sering kali menampilkan panel pengetahuan yang menampilkan detail tentang brand tersebut. Jika brand tersebut sudah memiliki reputasi yang kuat, maka panel ini akan menjadi sarana efektif untuk memperkuat citra merek dan meningkatkan kepercayaan pengguna.
3. Lebih bisa bertahan dari update algoritma Google
Google sering kali melakukan update algoritma untuk meningkatkan kualitas hasil pencarian. Namun, brand yang sudah memiliki fondasi yang kuat dan konsisten dalam membangun kepercayaan dan kesadaran akan lebih mudah bertahan dari perubahan ini.
Sebaliknya, bisnis yang hanya fokus pada ranking tanpa membangun brand cenderung mengalami penurunan traffic ketika algoritma berubah. Contohnya, CekResi.com, sebuah website yang sebelumnya dominan di hasil pencarian untuk keyword “cek resi”, kini mengalami penurunan traffic hingga 70% karena kurangnya strategi brand optimization. Pengguna lebih memilih website ekspedisi resmi karena mereka lebih percaya dengan brand yang sudah dikenal.
Apa Strategi yang Harus Dilakukan untuk Brand SEO?
1. Ubah mindset, ini penting!
SEO tidak lagi hanya tentang mencapai posisi teratas di Google. Kini, SEO harus melibatkan strategi branding yang lebih luas. Mulailah berpikir bahwa tujuan utama SEO adalah membangun bisnis melalui berbagai channel pencarian, bukan hanya sekadar meningkatkan ranking.
Kunci utamanya adalah diversifikasi traffic. Jangan hanya bergantung pada search engine. Manfaatkan media sosial, konten video, podcast, dan platform lainnya untuk memperluas jangkauan brand. Dengan demikian, brand akan lebih mudah dikenal oleh audiens yang berbeda-beda.
2. Berikan sinyal E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trust)
Google sangat menghargai konten yang menunjukkan keahlian, pengalaman, otoritas, dan kepercayaan. Untuk membangun brand yang kuat, pastikan website Anda memberikan sinyal-sinyal ini.
Beberapa cara untuk melakukannya antara lain:
– Memasang schema markup “Organization” untuk menunjukkan identitas perusahaan.
– Membuat halaman About Us yang lengkap dengan informasi perusahaan, alamat, dan kontak.
– Menghadirkan konten yang kredibel dan berbasis data.
3. Lakukan effort brand marketing
Brand marketing tidak hanya tentang iklan, tetapi juga tentang membangun hubungan dengan audiens. Mulailah membuat konten yang bernilai dan relevan dengan target audiens. Gunakan media sosial, blog, dan platform lainnya untuk memperkenalkan brand secara konsisten.
Dengan konten yang berkualitas dan konsisten, audiens akan lebih mudah mengingat brand dan merasa bahwa brand tersebut memberikan manfaat. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan dan loyalitas terhadap brand.
4. Dorong tim SEO Anda untuk berkolaborasi dengan tim lain
SEO tidak bisa dilakukan sendiri. Kolaborasi dengan tim PR, social media, advertising, dan bisnis sangat penting untuk membangun brand yang kuat. Misalnya, tim PR dapat membantu membuat press release yang dioptimasi untuk SEO, sedangkan tim social media dapat membantu memperluas jangkauan konten.
Dengan kolaborasi yang baik, semua tim dapat saling mendukung dalam membangun brand yang kuat dan berkelanjutan.
CekResi: Contoh Website yang Kehilangan Traffic Cukup Banyak Karena Tidak Membangun Brand-nya
CekResi.com adalah contoh nyata dari bisnis yang kehilangan traffic karena tidak membangun brand secara optimal. Sebelumnya, website ini dominan di hasil pencarian untuk keyword “cek resi + [nama ekspedisi]. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, traffic website ini turun drastis hingga 70%.
Menurut analisis Ahrefs, traffic CekResi.com di bulan Desember 2024 hanya sebesar 3,4 juta/bulan, padahal di bulan Desember 2020, trafficnya mencapai 10 juta. Penurunan ini tidak disebabkan oleh update algoritma Google, melainkan karena kurangnya strategi brand optimization.
Salah satu penyebab utamanya adalah pengguna lebih memilih website ekspedisi resmi karena mereka lebih percaya dengan brand yang sudah dikenal. Meskipun CekResi.com memiliki ribuan backlink dari website besar seperti Kompas dan Tokopedia, backlink saja tidak cukup untuk mempertahankan posisi di SERP.
Mulai Bangun Brand dari Sekarang untuk Strategi SEO yang Awet
Dari kasus CekResi.com, kita bisa belajar bahwa SEO tidak hanya tentang ranking dan backlink, tetapi juga tentang membangun brand yang kuat dan berkelanjutan. Brand yang kuat akan membantu bisnis bertahan di tengah perubahan algoritma dan perilaku pengguna.
Untuk membangun brand, mulailah dengan:
– Menyusun strategi brand yang jelas dan konsisten.
– Membuat konten yang bernilai dan relevan dengan audiens.
– Menggunakan berbagai saluran digital untuk memperluas jangkauan.
– Melibatkan tim lain dalam proses pembangunan brand.
Dengan langkah-langkah ini, brand Anda akan lebih mudah dikenal, dipercaya, dan tetap bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat.
Kesimpulan
Brand optimization adalah masa depan dari SEO. Dalam era AI dan perubahan algoritma Google, bisnis yang hanya fokus pada ranking tanpa membangun brand akan sulit bertahan. Sebaliknya, bisnis yang membangun brand secara konsisten akan memiliki peluang lebih besar untuk sukses di pasar digital.
Mulailah membangun brand dari sekarang, dan jadikan SEO sebagai bagian dari strategi pemasaran yang menyeluruh. Dengan brand yang kuat, bisnis Anda tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang dalam jangka panjang.