Daily Nusantara, Bangkalan– Sebagai upaya untuk mendukung ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat, mahasiswa KKN-T Program Studi S1 Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Kelautan dan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura telah sukses menyelenggarakan sosialisasi budidaya ikan lele sistem bioflok di Dusun Tonjungan, Desa Tengket, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan. Acara ini berlangsung di Balai Desa Tengket pada Senin, 13 Oktober 2025 dan dihadiri oleh masyarakat, kelompok pembudidaya, dan ibu-ibu PKK.
Kegiatan ini didasari oleh potensi besar budidaya lele yang cukup banyak dilakukan di Desa Tengket, Arosbaya. Namun, kegiatan budidaya ini sering terkendala oleh tingginya biaya pakan dan kualitas air sehingga sistem bioflok hadir sebagai solusi inovatif yang efisien dan berkelanjutan.
Bapak Abdus Salam Junaedi S.Si., M.Si selaku pemateri menjelaskan bahwa teknologi bioflok mampu menjaga kualitas air budidaya dan menjaga kesehatan ikan. “Teknologi Bioflok adalah sistem budidaya yang dapat mendekomposisi kotoran atau feses ikan menjadi bahan organik yang tidak toksik serta mensubstitusi sisa pakan ikan menjadi pakan alami yang bernilai tambah. Hal ini dikarenakan adanya flokulasi bakteri yang terbentuk menjadi gumpalan atau padatan berbentuk koloid di atas permukaan kolam budidaya. Teknologi ini memiliki kelebihan yaitu hemat pakan, penggunaan air yang efisien, dan menjaga kesehatan ikan dari hadirnya bakteri patogen yang merugikan kegiatan budidaya perikanan” ujar Bapak Abdus Salam Junaedi S.Si., M.Si.
Berikut merupakan pemaparan materi budidaya sistem bioflok yang dilakukan oleh Bapak Abdus Salam Junaedi, S.Si., M.Si.
Peserta sosialisasi menunjukkan antusiasme tinggi, terutama saat sesi tanya jawab dan demonstrasi praktik pembuatan starter bioflok. Ibu Zaynab, salah satu peserta dari Dusun Lanceng, menyampaikan beberapa pertanyaan terkait budidaya sistem bioflok yang belum diketahuinya.
“Saya sudah beberapa tahun melakukan budidaya lele karena awalnya coba-coba dan sudah memiliki keuntungan, baru mengetahui budidaya sistem bioflok dengan penambahan probiotik ini yang dapat menghemat pakan dan air. Saya berterima kasih atas ilmu yang diberikan, ini bisa saya coba untuk kolam saya” ungkapnya.
Dokumentasi kegiatan sosialisasi budidaya lele dengan sistem bioflok bersama kelompok pembudidaya ikan lele dan ibu-ibu PKK Desa Tengket
Talitha dan Devita, Mahasiswa KKN-T menyatakan bahwa program ini bukan hanya sekedar transfer ilmu teknologi tetapi juga perubahan pola pikir masyarakat dari budidaya tradisional menuju budidaya modern berkelanjutan.
”Kami berharap sosisalisasi budidaya sistem bioflok ini menjadi titik awal masyarakat mendukung kegiatan budidaya yang ramah lingkungan di Desa Tengket” Ujar Kholiq dan Rifli, mahasiswa KKN-T. Ajeng dan Cinta, Mahasiswa KKN-T juga memberikan dukungan untuk kegiatan budidaya ibu Zaynab yang awalnya tradisional beralih menjadi budidaya modern dengan sistem bioflok.
Tim KKN-T UTM Desa Tengket, Arosbaya berharap, setelah sosialisasi ini masyarakat di Desa Tengket dapat segera mengaplikasikan ilmu yang telah didapat. Kami juga telah meminta kontak dari Ibu Zaynab untuk konsultasi lebih lanjut terkait permasalahan yang ada di kolam budidayanya. Program ini menjadi bukti nyata komitmen Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Kelautan dan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura dalam mentransfer ilmu pengetahuan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di lingkungan sekitar UTM.







