Dalam dunia digital yang terus berkembang, strategi optimasi mesin pencari (SEO) menjadi semakin penting untuk meningkatkan visibilitas dan keterlibatan pengguna. Salah satu aspek kunci dalam proses ini adalah penggunaan secondary keyword yang sering kali diabaikan oleh praktisi SEO. Meskipun bukan fokus utama, secondary keyword memainkan peran vital dalam memperkaya konten dan meningkatkan kualitas pengalaman pengguna.
Secondary keyword, atau kata kunci pendukung, merupakan istilah yang merujuk pada kata kunci tambahan yang relevan dengan kata kunci utama (primary keyword). Mereka membantu mesin pencari memahami lebih dalam konteks dari isi konten, serta memberikan variasi kata yang selaras dengan topik utama. Dengan demikian, konten akan lebih mudah ditemukan dalam berbagai pencarian dan menjangkau audiens yang lebih luas.
Penggunaan secondary keyword juga sangat berguna dalam menghindari over-optimization atau keyword stuffing, yaitu praktik penggunaan berlebihan kata kunci utama yang dapat membuat konten terlihat tidak alami dan kurang enak dibaca. Dengan menambahkan secondary keyword secara alami, konten tetap menarik dan informatif bagi pembaca.
Untuk menemukan secondary keyword yang tepat, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan. Pertama, Anda dapat menganalisis halaman kompetitor yang muncul di peringkat tinggi di SERP (Search Engine Results Pages). Dengan menggunakan alat seperti SEMrush, Anda dapat melihat kata kunci yang mereka gunakan dan mengambil ide dari sana. Kedua, eksplorasi ide baru melalui alat riset seperti “Also Asked For” atau Google Trends bisa memberikan wawasan tentang topik-topik yang masih relevan dengan topik utama.
Selain itu, penting untuk memastikan bahwa secondary keyword yang digunakan sesuai dengan search intent dari audiens target. Jangan memasukkan kata kunci yang tidak relevan hanya untuk menambah variasi. Misalnya, jika primary keyword adalah “cara menurunkan berat badan”, maka secondary keyword seperti “tips diet sehat” atau “olahraga untuk menurunkan berat badan” akan lebih relevan dan efektif.
Ketika memasukkan secondary keyword ke dalam konten, pastikan untuk menggunakan kata kunci secara alami dan tidak berlebihan. Jangan memaksakan penggunaan kata kunci agar tidak mengganggu kualitas konten. Fokus utamanya tetaplah pada primary keyword, sementara secondary keyword hanya sebagai pelengkap yang mendukung.
Selain itu, pertimbangkan konteks kalimat saat memasukkan secondary keyword. Pastikan kata kunci tersebut masuk secara alami dan memberikan informasi yang relevan dan informatif. Contohnya, ketika membahas topik “tips makeup low budget”, masukkan keyword yang masih memiliki makna atau konteks serupa dengan keyword utama.
Dengan memahami dan menerapkan strategi penggunaan secondary keyword yang tepat, konten Anda akan lebih kaya informasi dan lebih mudah ditemukan oleh mesin pencari. Ini tidak hanya meningkatkan visibilitas, tetapi juga memperkuat hubungan antara konten dan audiens.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang strategi SEO modern, Anda dapat mengikuti kelas-kelas seperti SEO Fundamental Course DailySEO Batch 7 atau 3-Day Intermediate SEO Masterclass Batch 4 yang dirancang khusus untuk pemula maupun praktisi SEO yang ingin meningkatkan skill mereka.
Jika Anda tertarik dengan perkembangan terbaru di bidang SEO, jangan lewatkan artikel-artikel seperti Google E-A-T Transformasi Jadi E-E-A-T, Bagaimana Kita Harus Menyikapinya? atau Google Ubah Panduan SEO Gambar: Hemat Crawl Budget dengan Praktik Ini, yang memberikan wawasan mendalam tentang tren dan perubahan di dunia SEO.
Dengan memahami pentingnya secondary keyword dan menerapkannya secara efektif, Anda akan mampu menciptakan konten yang lebih kaya, relevan, dan mudah ditemukan oleh pengguna. Jangan lupa untuk terus mengikuti perkembangan terbaru di bidang SEO melalui sumber-sumber terpercaya seperti DailySEO ID dan grup Telegram DailySEO untuk bertukar wawasan dengan praktisi SEO lainnya.
Apa Itu Secondary Keyword?
Secondary keyword adalah istilah yang merujuk pada kata kunci pendukung yang relevan dengan kata kunci utama, tetapi bukan fokus utama dari konten. Mereka sering kali berhubungan erat dengan topik utama dan membantu mesin pencari memahami lebih dalam konteks dari isi konten. Dengan demikian, konten akan lebih mudah ditemukan dalam berbagai pencarian dan menjangkau audiens yang lebih luas.
Secondary keyword sering kali memiliki format dalam bentuk pertanyaan atau frasa yang relevan dengan topik utama. Misalnya, jika kata kunci utama adalah “cara merawat tanaman hias”, secondary keyword yang relevan bisa berupa “tanaman indoor”, “perawatan tanaman dalam ruangan”, atau “tips menanam bunga hias”. Penggunaan secondary keyword ini memungkinkan konten untuk menjangkau lebih banyak pencarian dan meningkatkan potensi tampil di hasil pencarian.
Pentingnya Secondary Keyword dalam Konten
Secondary keyword memainkan peran penting dalam memperkaya konten dengan variasi kata yang selaras dengan kata kunci utama dan topik yang dibahas. Dengan begitu, potensi konten untuk muncul di lebih banyak pencarian dan menjangkau audiens yang lebih luas. Selain itu, secondary keyword juga membantu menghindari over-optimization atau dikenal sebagai keyword stuffing pada kata kunci utama. Konten pun jadi lebih alami dan enak dibaca oleh user.
Mesin pencari seperti Google akan lebih mudah memahami konten teman-teman secara holistik ketika ada berbagai keyword relevan yang mendukung. Dengan demikian, konten akan lebih efektif dalam menjangkau audiens yang sesuai dengan topik yang dibahas.
Perbedaan Secondary Keyword dan Primary Keyword
Secondary keyword berbeda dengan primary keyword, yang merupakan fokus utama dalam suatu konten. Primary keyword adalah kata kunci utama yang menjadi target utama dalam query pencarian. Sementara itu, secondary keyword lebih berperan sebagai kata kunci pendukung yang memperkaya tata bahasa dalam konten. Kata kunci sampingan tersebut turut memperkuat konten untuk menjangkau variasi pencarian serta relevansi yang lebih luas.
Cara Menemukan Secondary Keyword untuk Dimasukkan Konten
Strategi untuk menemukan secondary keyword berbeda dengan primary keyword. Berikut beberapa cara yang bisa digunakan:
-
Cek dan analisis top ranking di SERP: Mengamati halaman kompetitor yang muncul pada peringkat tinggi di SERP dapat memberikan wawasan tentang kata kunci yang mereka gunakan. Dengan menggunakan alat seperti SEMrush, Anda dapat melihat kata kunci yang dioptimasi untuk konten atau laman tersebut.
-
Eksplor ide keyword baru: Alternatif lainnya adalah menggunakan alat riset seperti “Also Asked For” untuk menemukan ide-ide keyword baru. Masukkan primary keyword atau topik utama dan lihat rekomendasi kata kunci yang bisa dijadikan secondary keyword.
Tips Memasukkan Secondary Keyword ke Konten
Menggunakan secondary keyword dalam konten memerlukan strategi yang tepat agar tetap relevan tanpa mengorbankan kualitas konten. Berikut tips yang bisa diintip dan terapkan:
-
Fokus ke search intent: Pastikan bahwa secondary keyword yang digunakan relevan dengan maksud pencarian dari target audiens. Jangan memasukkan kata kunci yang tidak relevan hanya untuk menambah variasi.
-
Jangan over-optimize: Jangan menggunakan keyword sampingan secara berlebihan untuk hindari over optimizing. Sebab, bisa-bisa konten Anda jadi kurang enak dibaca untuk audiens.
-
Gunakan keyword secara natural: Jangan memaksakan keyword untuk masuk ke dalam kalimat sehingga terlihat tidak enak dibaca oleh user. Sebisa mungkin sisipkan keyword secara alami.
-
Tetap perhatikan target keyword utama: Secondary keyword seharusnya menjadi pendukung, bukan mengalihkan fokus dari primary keyword. Tetap perhatikan primary keyword menjadi inti dari konten.
-
Pertimbangkan konteks kalimat: Gunakan secondary keyword dalam konteks yang tepat agar memberikan informasi relevan dan informatif supaya pembaca memahami informasi dengan lebih baik.