Pada dunia digital yang semakin kompetitif, keberadaan halaman-halaman yang tidak terhubung dengan struktur website bisa menjadi ancaman serius bagi kinerja SEO. Halaman yang dikenal sebagai “orphan page” atau “halaman janda” ini sering kali diabaikan oleh pemilik situs karena tidak memiliki tautan internal yang mengarah ke halaman lain. Padahal, dampaknya bisa sangat besar terhadap pengindeksan, pengalaman pengguna, dan peringkat di mesin pencari seperti Google. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu orphan page, bagaimana cara menemukannya, serta langkah-langkah untuk memperbaikinya agar website Anda tetap optimal dalam SEO.

Orphan page tidak hanya menjadi masalah teknis, tetapi juga berdampak pada strategi konten dan branding. Dengan munculnya algoritma baru seperti AI Overview dan update Core Update 2025, penting bagi Anda untuk memastikan semua halaman website terintegrasi dengan baik. Tidak hanya itu, praktisi SEO Indonesia mulai melihat bahwa masalah orphan page bisa memengaruhi performa website di era AI. Dengan begitu, tidak ada alasan lagi untuk mengabaikan halaman-halaman yang tidak terhubung.

Artikel ini akan memberikan panduan lengkap untuk mengidentifikasi dan memperbaiki orphan page, termasuk tips dari para ahli SEO seperti Eli Schwartz dan Gary Ilyes. Kami juga akan menyertakan contoh prompt AI untuk riset keyword yang relevan dengan topik ini. Jika Anda ingin meningkatkan visibilitas website dan menjaga reputasi brand di SERP, artikel ini adalah sumber informasi yang wajib Anda baca.

Apa Itu Orphan Page?

Orphan page atau halaman janda adalah halaman web yang tidak memiliki tautan internal yang mengarah ke halaman lain di dalam website tersebut. Artinya, halaman ini tidak terhubung dengan bagian lain dari situs, sehingga sulit ditemukan oleh mesin pencari maupun pengguna. Karena tidak ada tautan internal yang mengarah ke halaman tersebut, mesin pencari seperti Google hanya bisa mengaksesnya jika pengguna mengetik URL secara langsung atau melalui link dari website lain.

Kehadiran orphan page sering kali disebabkan oleh beberapa faktor, seperti desain ulang website yang tidak optimal, migrasi website yang tidak sempurna, perubahan struktur website, atau halaman lama yang sudah tidak terhubung dengan tautan internal. Masalah ini bisa muncul bahkan pada website yang sudah cukup mapan, terutama jika tidak dilakukan audit berkala.

Menurut data dari SparkToro, Google Search tumbuh sebesar 20% pada tahun 2024, yang menunjukkan bahwa pengguna semakin bergantung pada mesin pencari untuk mencari informasi. Oleh karena itu, setiap halaman website harus dioptimalkan agar mudah ditemukan dan diakses. Tanpa tautan internal yang tepat, orphan page bisa menjadi hambatan besar dalam upaya meningkatkan organic traffic dan peringkat di SERP.

Dampak Negatif Orphan Page Terhadap SEO

Kehadiran orphan page bisa berdampak negatif pada beberapa aspek utama SEO, termasuk pengindeksan, pengalaman pengguna, dan peringkat di mesin pencari. Berikut adalah beberapa konsekuensi yang bisa terjadi jika tidak segera diperbaiki:

1. Halaman Berpotensi Tidak Terindeks

Karena tidak memiliki tautan internal, crawler mesin pencari kesulitan menemukan dan mengindeks halaman tersebut. Meskipun sitemap XML bisa membantu, namun ini bukan solusi permanen. Tanpa jalur yang jelas, halaman tersebut bisa terlewat oleh bot dan tidak muncul di hasil pencarian.

2. Pengalaman Pengguna Menurun

Dari sudut pandang pengguna, orphan page hampir tidak terlihat karena tidak memiliki tautan dari menu navigasi atau halaman lain. Pengguna hanya bisa mengakses halaman ini dengan memasukkan URL secara langsung. Jika halaman tersebut berisi informasi yang berguna, informasi tersebut menjadi tidak bermanfaat karena sulit ditemukan dan diakses.

3. Peringkat di Google Menurun

Meskipun halaman di-crawl dan diindeks, kurangnya tautan internal dapat menurunkan peringkat website dalam hasil pencarian (SERP). Ini juga bisa mengurangi organic traffic di website Anda. PageRank, algoritma Google yang menggunakan internal link sebagai faktor penilaian kualitas dan otoritas halaman, memengaruhi seberapa tinggi peringkat suatu halaman.

Menurut Gary Ilyes, salah satu ahli SEO ternama, backlink tidak selalu menjadi faktor utama dalam peringkat. Yang lebih penting adalah kualitas konten dan struktur website yang baik. Dengan demikian, memastikan semua halaman terhubung dengan tautan internal adalah langkah penting dalam strategi SEO yang efektif.

Cara Menemukan Orphan Page di Website

Mengidentifikasi orphan page di website bisa menjadi tantangan, terutama jika situs Anda memiliki ribuan halaman. Namun, dengan bantuan tools seperti SEMrush, proses ini bisa dilakukan dengan mudah. Berikut adalah langkah-langkah untuk menemukan orphan page menggunakan SEMrush:

1. Masuk ke SEMrush dan Mulai Audit

Langkah pertama adalah masuk ke akun SEMrush Anda, kemudian buka menu On Page & Tech SEO dan klik Site Audit. Di halaman Site Audit, masukkan domain website Anda di kolom yang tersedia dan klik “Start Audit”. Jika Anda belum memiliki proyek, klik “Create Project” untuk membuat proyek baru, lalu masukkan informasi yang diminta tentang website Anda.

2. Konfigurasi Pengaturan Audit

Setelah muncul halaman untuk pengaturan audit, tentukan berapa banyak halaman yang ingin diaudit dengan memilihnya dari menu drop-down. Untuk akun SEMrush gratis, Anda bisa melakukan site audit sampai 100 halaman. Jika sudah menentukan jumlah halaman, klik “Start Site Audit”.

3. Proses Crawling oleh Bot SEMrush

SEMrush Site Audit bot akan mulai menjelajahi website Anda, mulai dari beranda dan terus menelusuri semua link internal yang ada pada setiap halaman. Bot ini akan mengumpulkan data dari setiap halaman yang ditemukan, mulai dari konten, gambar, meta tag, sampai link internal dan eksternal. Pada tahap ini, bot hanya bisa menemukan halaman yang memiliki tautan internal. Orphan pages yang tidak memiliki tautan internal akan sulit ditemukan tanpa metode tambahan.

4. Membandingkan Data Sitemap dan Google Analytics (GA)

Jika website Anda sudah memiliki sitemap XML, nantinya SEMrush akan membandingkan daftar URL yang ditemukan dari crawling sebelumnya dengan URL yang ada di sitemap. Orphan content bisa diidentifikasi apabila URL halaman muncul di sitemap, namun tidak memiliki tautan internal. Supaya lebih meyakinkan, Anda bisa menghubungkan akun Google Analytics ke SEMrush. Hal ini memungkinkan SEMrush untuk membandingkan halaman yang menerima traffic dengan daftar URL yang ditemukan selama proses audit sebelumnya.

5. Menghubungkan Google Analytics (Opsional)

Untuk menghubungkan Google Analytics ke Semrush, klik “Connect GA” atau “Connect your Google Analytics” yang ada pada dashboard audit. Nantinya, akan muncul jendela baru yang meminta Anda untuk memilih akun Google yang terhubung ke profil Google Analytics website Anda. Silakan pilih akun tersebut dan klik “Allow” untuk Semrush akses ke Analytics. Setelah berhasil terhubung, kembali ke halaman pengaturan audit, pilih Profile, Property dan View sesuai dengan website yang sedang Anda audit. Jika sudah, klik “Save” supaya perubahan tersebut tersimpan.

6. Melihat Hasil Audit dan Orphan Pages

Setelah proses crawling selesai, buka hasil audit dengan klik nama domain website Anda yang ada di dashboard Semrush. Di dalam laporan audit, buka tab “Issue” untuk melihat daftar masalah yang ditemukan pada saat proses crawling. Ketik kata “orphan” pada kolom “Search by check” untuk melihat bagian terkait orphan pages. Jika ada perbedaan antara halaman yang ditemukan crawler dengan halaman di sitemap atau Google Analytics, maka halaman tersebut diidentifikasi sebagai orphan content.

Cara Memperbaiki Orphan Page

Setelah menemukan orphan page, langkah berikutnya adalah mengatasi masalah tersebut. Berikut adalah beberapa cara untuk memperbaiki orphan page dan memastikan semua halaman website terhubung dengan baik:

Tambahkan Tautan Internal

Pastikan setiap orphan content terhubung dengan halaman lain di website Anda melalui tautan internal. Anda bisa menambahkannya di konten, navigasi, atau footer. Misalnya, jika ada halaman yang tidak terhubung, tambahkan tautan ke halaman tersebut dari halaman lain yang relevan.

Masukkan ke Navigasi

Pertimbangkan untuk menambahkan tautan ke orphan content pada menu navigasi utama atau sekunder jika halaman tersebut penting bagi pengguna. Hal ini akan memudahkan pengguna menemukan konten yang relevan dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Perbaiki Site Architecture

Periksa kembali struktur tautan internal dan pastikan semua halaman penting dapat diakses dengan mudah oleh pengguna dan mesin pencari. Jika struktur website tidak optimal, pertimbangkan untuk merancang ulang navigasi atau menggabungkan halaman-halaman yang tidak terhubung.

Mengatur Redirect

Jika orphan page adalah halaman lama yang telah digantikan oleh halaman baru, Anda harus menerapkan 301 redirect pada halaman tersebut. Hal ini akan memastikan pengguna dan mesin pencari dialihkan ke halaman yang benar dan menghindari error 404.

Menggunakan Noindex

Jika halaman tersebut sengaja dikecualikan dari struktur website dan navigasi, pertimbangkan untuk menerapkan tag “noindex”. Tag ini akan memblokir mesin pencari dari mengindeks halaman tersebut, sehingga tidak memengaruhi peringkat website.

Menghapus Halaman

Jika orphan content tidak memberikan nilai apapun dan tidak relevan dengan konten website Anda, mungkin yang terbaik adalah menghapus halaman tersebut. Pastikan untuk melakukan backup data sebelum menghapus halaman agar tidak kehilangan informasi penting.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah di atas, Anda bisa memastikan bahwa semua halaman website terhubung dengan baik dan tidak menjadi orphan page. Hal ini akan membantu meningkatkan pengindeksan, pengalaman pengguna, dan peringkat di mesin pencari seperti Google.