Komunitas Mobile Legends Indonesia kembali digemparkan setelah tim RRQ menelan kekalahan telak melawan Onic Esports dalam lanjutan MPL Indonesia. Kekalahan ini terasa menyakitkan, terutama di match kedua, di mana RRQ tumbang dengan skor mengejutkan 0–17.

Hasil tersebut langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan komunitas maupun para legenda tim RRQ sendiri. Banyak yang mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi dengan performa tim yang dikenal memiliki basis fans besar, Kingdom, itu.

Komentar Pedas dari Lemon

Salah satu legenda tim, Lemon, ikut memberikan tanggapan blak-blakan terkait kondisi ini. Menurutnya, performa RRQ saat ini benar-benar jauh dari ekspektasi.

“Season lalu perasaan Range bagus ya, ada apa dengan Range guys? Aduh berantakan banget sih. Gua sampai bingung nonton. Biasanya walaupun sejelek itu, masih ada satu atau dua pemain yang tampil konsisten. Tapi kali ini, kacau banget. RRQ gak pernah sih sampai dikasih telur kayak gini,” ujar Lemon.

Ia tetap menekankan agar para fans tidak patah semangat. “Jangan lupa dukung RRQ terus, Kingdom jangan capek-capek ya,” tambahnya.

Kritik dari Bang Sintu

Selain Lemon, Bang Sintu juga angkat bicara. Ia menyoroti permainan tim yang dinilainya jauh di bawah standar.

Jasa Stiker Kaca

“Masalahnya dia ejekin semua tim, netijen semua. Tapi ternyata gameplay-nya masih seperti ini. Udah week 6, masih belum ada perkembangan signifikan. Menurut saya ini yang terendah dari yang pernah ada,” ungkapnya.

Jasa Backlink

Komentar ini memperlihatkan betapa kekecewaan tidak hanya datang dari fans, tetapi juga dari pengamat dan figur yang dekat dengan skena MPL.

Isyarat Perubahan dari Pak

Sementara itu, Pak sempat menyinggung soal posisi jungler dalam tim. Ia menyebut kemungkinan adanya kebutuhan untuk menghadirkan opsi lain di role tersebut.

“Kalau bisa, saya pengin punya jungler lain. Soalnya dengan kondisi sekarang, berat kalau masih sama,” ujarnya singkat.

Meski begitu, ia tetap menyampaikan harapan agar tim bisa bangkit, terutama menghadapi laga-laga berikutnya.

Realistis ke Depan

Dengan hasil yang kurang memuaskan hingga week 6 ini, banyak pihak menilai target realistis bagi RRQ adalah berjuang lolos ke playoff. Harapan untuk merebut peringkat satu atau dua sudah cukup sulit, mengingat posisi tersebut kini dikuasai oleh Onic dan BTR.

Laga melawan Onic memang menjadi ujian berat, namun fans berharap tim RRQ bisa memberikan perlawanan lebih baik di pekan-pekan mendatang.

RRQ Dipastikan Gagal Lolos Playoff MPL Indonesia Season 16

Kabar mengejutkan datang dari panggung MPL Indonesia. Tim legendaris dengan basis penggemar terbesar, RRQ, akhirnya dipastikan gagal melangkah ke babak playoff musim ini. Keputusan ini lahir setelah rangkaian hasil buruk yang membuat posisi RRQ tak lagi mungkin mengejar poin yang dibutuhkan untuk masuk ke zona aman.

Alasan di Balik Kegagalan RRQ

  1. Performa Tidak Konsisten
    Sejak awal musim, RRQ terlihat kesulitan menjaga konsistensi. Kadang mereka tampil kuat di satu pertandingan, namun di laga berikutnya justru kehilangan arah. Inkonsistensi ini membuat mereka sering kehilangan poin penting.

  2. Kekalahan Telak Lawan Tim Besar
    Salah satu titik balik paling menyakitkan adalah saat RRQ tumbang melawan Onic Esports dengan skor telak 0–17. Kekalahan ini tidak hanya menjatuhkan moral pemain, tetapi juga menjadi sorotan besar publik dan menimbulkan pertanyaan soal kesiapan tim menghadapi lawan-lawan kuat.

  3. Masalah Role dan Rotasi Pemain
    Senior dan analis sempat menyoroti masalah pada posisi jungler yang dianggap kurang efektif. Pergantian role dan rotasi pemain yang belum menemukan formula terbaik semakin membuat performa RRQ tidak stabil.

  4. Tekanan Mental dan Harapan Fans
    Sebagai tim besar, RRQ selalu berada di bawah sorotan. Tekanan dari ekspektasi fans Kingdom dan publik esports membuat para pemain kesulitan tampil lepas. Hal ini terlihat dari gaya main yang kerap ragu-ragu dan kehilangan momentum.

  5. Persaingan Ketat di MPL Musim Ini
    Musim ini persaingan jauh lebih ketat dengan dominasi Onic dan BTR, serta kebangkitan tim-tim lain yang lebih siap secara strategi. RRQ yang biasanya mampu menyesuaikan diri justru tertinggal dari tren meta terbaru.

Reaksi Komunitas dan Legenda

Beberapa legenda RRQ seperti Lemon sempat mengungkapkan kekecewaannya. Ia menilai permainan tim benar-benar berantakan dan tidak seperti biasanya. “Biasanya walaupun jelek, masih ada satu atau dua pemain yang konsisten. Tapi sekarang kacau banget,” ujarnya.

Pengamat lain juga menilai ini sebagai salah satu performa terburuk RRQ dalam sejarah MPL. Bahkan, ada yang menyebut musim ini menjadi “era kelam” bagi sang raja.

Harapan ke Depan

Meski gagal ke playoff, para fans berharap RRQ bisa menjadikan musim ini sebagai pelajaran berharga. Evaluasi menyeluruh terhadap roster, strategi, hingga manajemen mental pemain perlu dilakukan agar mereka bisa bangkit kembali di musim berikutnya.