Daily Nusantara, Jakarta, 27 Juni 2025 – Akademisi Fikom Universitas Sahid Jakarta bersama Komunitas Perempuan Ungu sukses menyelenggarakan webinar bertajuk “Pemahaman Dasar Feminis” pada Jumat, 27 Juni 2025 di Jakarta. Acara ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Dr. Hayu Lusianawati, Fit Yanuar, M.Si dan Husen Mony, M.Si ketiganya adalah dosen, peneliti dan pegiat literasi.
Webinar ini diikuti peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari mahasiswa, aktivis komunitas, hingga guru. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Universitas Sahid untuk mewujudkan program pengabdian kepada masyarakat dengan menggandeng komunitas Perempuan Ungu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi gender serta mengedukasi publik tentang makna feminisme yang sebenarnya yang jauh dari stigma negatif yang selama ini beredar.
Fit Yanuar, M.Si membuka diskusi dengan memaparkan sejarah dan spektrum pemikiran feminisme. Ia menegaskan bahwa feminisme bukan gerakan untuk membenci laki-laki, tetapi gerakan kesetaraan yang memperjuangkan keadilan sosial bagi semua gender. “Feminisme adalah proyek kemanusiaan yang mengakui bahwa ketimpangan gender harus dilawan demi kebaikan bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Hayu Lusianawati mengangkat topik feminis dan pemberdayaan, dengan menekankan pentingnya keberpihakan kepada kelompok perempuan marginal seperti ibu tunggal dan lansia, “Gerakan feminisme seharusnya bersifat inklusif, membumi, dan mampu menyentuh realitas sosial. Kita perlu membangun solidaritas berbasis pengalaman perempuan,” kata Hayu.
Acara ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif yang dipenuhi antusiasme peserta. Banyak pertanyaan muncul seputar peran laki-laki dalam gerakan feminis, strategi kampanye kesetaraan di media sosial, hingga tantangan dalam pemberdayaan berbasis komunitas.
Ketua harian Komunitas Perempuan Ungu Wenny Suhendro, SE menyatakan bahwa webinar ini merupakan langkah awal dari rangkaian kegiatan edukatif Perempuan Ungu tahun ini. “Kami ingin membuka ruang-ruang dialog yang sehat dan kritis agar semangat kesetaraan tidak hanya jadi wacana, tetapi juga sebagai praktik sosial,” ungkapnya.
Tentang Perempuan Ungu:
Perempuan Ungu adalah komunitas yang berfokus pada pemberdayaan perempuan, khususnya ibu tunggal dan anak melalui pendidikan, advokasi, dan ruang kreatif. Komunitas ini berkomitmen untuk membangun ekosistem yang mendukung perempuan menjadi mandiri, melindungi, dan menginspirasi.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Tim Komunitas Perempuan Ungu
Email: komunitasperempuanungu@gmail.com
Instagram: @kpungu