Daily Nusantara, Kediri, 7 Desember 2025 — Suasana hangat dan penuh semangat tampak memenuhi area Kebon Kedoya – TK Assalam Gurah, ketika 40 keluarga dari berbagai daerah berkumpul untuk mengikuti Petualangan Keluarga Tangguh: Board Game Land Kediri Raya. Lebih dari 150 peserta hadir dari Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Nganjuk, Jombang, hingga Cirebon.
Acara ini diselenggarakan oleh Ibu Profesional Kediri Raya, berkolaborasi dengan Taman Kedoya – TK Assalam, serta mendapat dukungan dari A Home Team dan The Human Safety Net (THSN).
Membuka Hari dengan Energi Positif
Sejak pukul 07.30, panitia sudah menyambut peserta satu per satu di meja registrasi. Tepat pukul 08.00, acara dibuka oleh Mbak Saraz, dilanjutkan sambutan hangat dari ketua panitia Hilda Lu’luin.
Momen simbolis terjadi ketika Septi Peni Wulandani, praktisi pendidikan keluarga, mengajak seluruh peserta membunyikan ethek-ethek bambu bersama—tanda dimulainya petualangan keluarga hari itu. Suara bambu yang bersahut-sahutan membangun suasana meriah dan penuh harapan.
Selanjutnya, THSN menyerahkan modul boardgame edukatif kepada Ibu Profesional Kediri Raya untuk digunakan sebagai media pembelajaran keluarga di wilayah tersebut.
Petualangan 4 Pos: Dari Telur hingga Lebah Merdeka
Kegiatan inti Board Game Land Kediri Raya dirancang berbeda dan penuh makna. Peserta diajak melalui 4 pos petualangan yang menggambarkan proses metamorfosis lebah—tema khas Board Game Land.
Pos Telur
Keluarga mengenali jati diri mereka sebagai “Beebo”, lebah yang sedang tumbuh. Di sini peserta menari Tari Beebo sebagai simbol energi baru.
Pos Larva
Anak dan orangtua mencari “bekal tumbuh” melalui permainan tradisional yang mengasah motorik, emosi, dan interaksi.
Pos Pupa
Peserta merenungkan bekal pengetahuan, kebiasaan, dan nilai yang ingin dibangun dalam keluarga.
Pos Beebo Merdeka
Puncak kegiatan—peserta menyadari bahwa keluarga adalah “tim paling hebat”. Setiap keluarga membuat komitmen untuk terus tumbuh bersama, lalu menerima pin Keluarga Tangguh sebagai simbol perjalanan baru mereka.
Boardgame Yuhuu, Uno Stacko, permainan tali, hingga permainan tradisional menjadi jembatan interaksi yang seru antara anak dan orangtua.
Mengapa Bermain Penting?
Dalam sesi inspiratifnya, Septi Peni dan Dodik Mariyanto menekankan pentingnya literasi keuangan keluarga, kemandirian anak, dan kerja sama keluarga.
Menurut Harvard Center on the Developing Child (2024), keluarga yang rutin bermain bersama memiliki tingkat kedekatan emosional 40% lebih tinggi, dan anak bertumbuh lebih percaya diri.
Board Game Land hadir sebagai ruang sederhana namun bermakna untuk menguatkan relasi itu.
Antusiasme Peserta: Dari Anak Hingga Kakek Nenek
Seluruh pos didatangi peserta tanpa terlewat satu pun. Anak-anak berlari dengan wajah berbinar, sementara para ayah tampak menikmati permainan hingga menjadikannya sesi family time yang sangat berharga.
Beberapa kesan peserta:
Setiyono (63 tahun) – Trenggalek
“Diajak anak ikut Board Game Land untuk temani cucu 23 bulan. Ternyata seru! Cocok juga untuk mbah-mbah. Walau cucu masih melihat saja, saya yakin momen ini akan tersimpan dalam ingatannya.”
Yudha – Blitar
“Awalnya ikut karena istri rekomendasi. Tapi ternyata sangat edukatif. Banyak insight untuk membangun kemandirian anak.”
Ibu Etik – Kediri
“Acara ini sangat menginspirasi dan bermanfaat untuk merekatkan hubungan keluarga. Kami dari Aisyiyah Kediri sangat mendukung.”
Harapan untuk Kediri dan Sekitarnya
Panitia berharap kegiatan seperti ini dapat terus menjadi agenda rutin, terutama di wilayah-wilayah perkampungan, sehingga semakin banyak keluarga yang merasakan manfaat bermain bersama.
Petualangan sederhana bisa menjadi awal dari perubahan besar dalam keluarga.
Sampai Jumpa di Board Game Land Kota Berikutnya!
Board Game Land Jakarta , 11 Desember 2025
Board Game Land Karawang, 14 Desember 2025





