Pada era digital yang semakin berkembang, strategi pemasaran dan optimasi mesin pencari (SEO) terus mengalami perubahan. Salah satu pendekatan inovatif yang kini mulai mendapat perhatian adalah Product-Led SEO. Pendekatan ini tidak hanya fokus pada peningkatan peringkat di mesin pencari, tetapi juga berupaya untuk memastikan bahwa produk itu sendiri menjadi alat utama dalam menarik pengguna. Dalam studi kasus yang dilakukan oleh Ilman Akbar, founder DailySEO ID, diperlihatkan bagaimana Product-Led SEO berhasil meningkatkan traffic dan keterlibatan pengguna secara signifikan.
Product-Led SEO adalah strategi yang memanfaatkan produk sebagai sarana utama dalam SEO. Berbeda dengan pendekatan tradisional yang lebih fokus pada riset keyword dan optimasi konten, pendekatan ini lebih mengutamakan solusi atas masalah yang dihadapi pengguna. Dengan demikian, tujuan utamanya adalah memastikan bahwa keyword yang relevan dengan bisnis dapat mendominasi pencarian sekaligus menyiapkan bisnis untuk menangkap peluang di masa depan. Namun, pendekatan ini tidak selalu cocok untuk setiap jenis bisnis. Implementasinya membutuhkan akses ke data yang luas dan dukungan sumber daya manusia yang memadai. Bisnis harus memiliki kemampuan untuk mengolah dan menganalisis data besar yang berkaitan dengan perilaku pengguna dan preferensi pasar.
Salah satu contoh nyata dari implementasi Product-Led SEO adalah Traveloka. Sebelumnya, Traveloka mengandalkan laman dengan informasi statis yang tujuannya utama adalah untuk mendapatkan ranking tinggi di mesin pencari. Namun, ketika mereka melakukan perubahan besar-besaran atau revamp pada desain dan konten laman mereka, pendekatan ini berubah. Dengan menerapkan Product-Led SEO, Traveloka meng-otomatisasi pembuatan laman untuk berbagai rute perjalanan, sehingga tidak hanya menghemat waktu tetapi juga memperkaya isi laman dengan informasi yang lebih berguna bagi pengguna. Kini, laman-laman tersebut dilengkapi dengan informasi tambahan seperti harga, kupon diskon, dan berbagai layanan lain yang memberikan nilai lebih kepada pengguna.
Studi Kasus #1: Penerapan Product-Led SEO di Traveloka
Traveloka menggunakan Product-Led SEO untuk meningkatkan efektivitas strategi pemasaran mereka. Sebelumnya, mereka mengandalkan laman dengan informasi statis yang tujuannya utama adalah untuk mendapatkan ranking tinggi di mesin pencari. Namun, ketika mereka memutuskan untuk melakukan perubahan besar-besaran atau revamp pada desain dan konten laman mereka, pendekatan ini berubah. Dengan menerapkan Product-Led SEO, Traveloka meng-otomatisasi pembuatan laman untuk berbagai rute perjalanan, sehingga tidak hanya menghemat waktu tetapi juga memperkaya isi laman dengan informasi yang lebih berguna bagi pengguna. Kini, laman-laman tersebut dilengkapi dengan informasi tambahan seperti harga, kupon diskon, dan berbagai layanan lain yang memberikan nilai lebih kepada pengguna. Integrasi halaman rute ini ke dalam aplikasi Traveloka juga meningkatkan aksesibilitas dan kemudahan penggunaan. Hasil yang didapatkan dari strategi ini sangat signifikan, dengan 121.000 laman berhasil terindeks dan menghasilkan 283.000 traffic dalam sebulan. Peningkatan ini membuktikan efektivitas dari Product-Led SEO yang tidak hanya fokus pada ranking, tetapi juga pada penyediaan nilai yang jelas dan relevan bagi pengguna.
Studi Kasus #2: Optimasi Loker di Glints Melalui Product-Led SEO
Glints, sebuah platform pengembangan karir, mengimplementasikan Product-Led SEO untuk meningkatkan traffic pada laman loker mereka. Awalnya, laman ini hanya memperoleh 50.000 pengunjung, padahal total traffic keseluruhan situs mencapai hingga 403.000. Proses optimasi dimulai dengan tim SEO Glints yang melakukan ekspor dan analisis URL dari situs-situs kompetitor untuk mengidentifikasi peluang yang belum didapatkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kompetitor memiliki traffic yang lebih tinggi karena mereka menyediakan pencarian loker berbasis daerah, sebuah area atau konten yang belum dimiliki oleh Glints. Berdasarkan temuan ini, tim SEO mengusulkan kepada tim produk untuk mengembangkan laman daftar pekerjaan yang bisa di-filter berdasarkan berbagai kriteria seperti lokasi dan gaji. Setelah pengembangan dan peluncuran laman daftar pekerjaan yang berlangsung selama 9 bulan, hasilnya sangat signifikan. Laman loker yang semula hanya mendapatkan 50.000 kunjungan, kini berhasil memperoleh hingga 1,5 juta traffic, peningkatan ini hampir 30 kali lipat dibandingkan sebelumnya.
Studi Kasus #3: Optimasi Laman Listing Rumah di Pashouses
Pashouses merupakan sebuah startup di sektor properti. Masalah utama mereka adalah terbatasnya kueri pencarian yang berkaitan dengan penjualan rumah; kebanyakan pencarian hanya berkisar pada brand mereka, dan secara teknis hanya homepage yang berhasil terindeks di Google. Sementara itu, laman penjualan rumahnya (listing) sendiri tidak dapat di-render oleh Google. Sebagai solusi, Pashouses mengimplementasikan Product-Led SEO yang mencakup perbaikan technical-SEO dan pembuatan laman baru yang berfokus pada penjualan rumah di berbagai lokasi. Langkah ini diambil untuk mengatasi keterbatasan sebelumnya dan memperluas jangkauan mereka dalam pencarian terkait properti. Hasil dari implementasi ini sangat signifikan. Misalnya, kueri “rumah di Depok” kini mendapatkan peringkat ketiga di halaman hasil pencarian Google (SERP). Ini adalah peningkatan yang signifikan, mengingat sebelumnya tidak ada laman jual beli yang berhasil terindeks sama sekali. Lebih jauh lagi, dari posisi awal di mana organic traffic mereka berjumlah nol pada Juli 2022, Pashouses telah tumbuh dengan pesat hingga mencapai 13.000 user dalam waktu dua tahun.
Product-Led SEO Bisa Berhasil, Namun Perlu Kolaborasi yang Konkret
Product-Led SEO bisa mendatangkan hasil yang luar biasa dan signifikan seperti pada studi kasus di atas. Namun, perlu ada keterlibatan dari banyak pihak seperti tim produk, engineer, desainer, bahkan stakeholder. Salah satu tantangan utama dalam mengimplementasikan Product-Led SEO adalah mendapatkan dukungan dari stakeholder. Mereka cenderung menolak ide-ide baru jika tidak melihat manfaat bisnis yang jelas dari usulan tersebut. Oleh karena itu, saat menyampaikan “proposal” kepada mereka, penting untuk menghindari jargon SEO yang mungkin tidak mereka pahami. Sebaiknya, gunakan argumen yang berfokus pada keuntungan dan potensi kehilangan prospek jika tidak beradaptasi. Contohnya, “kalau kita tidak melakukan ini, kita akan jauh tertinggal dengan kompetitor dan kehilangan prospek potensial”. Terakhir, buatlah pendekatan Product-Led SEO dengan prinsip user-first agar berhasil, bukan untuk mengakali mesin pencari. Dengan memprioritaskan pengguna, strategi ini tidak hanya meningkatkan performa SEO tetapi juga membangun kepercayaan dan kepuasan pelanggan, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Untuk terus mendapatkan insight dan berbagi pengalaman seputar SEO, bergabunglah dengan Komunitas Telegram DailySEO ID. Di sana, Anda dapat berdiskusi dengan praktisi SEO lainnya, mendapatkan kabar terbaru, serta memperluas networking Anda. Jangan lupa juga untuk terus meng-update skill dan pemahaman kita tentang SEO, kabar baiknya, DailySEO ID telah membuka pendaftaran SEO Fundamental Course Batch 6, jangan sampai terlewat, langsung amankan kursi Anda sekarang!






