Penggunaan AI dalam riset keyword telah menjadi tren yang semakin populer di kalangan praktisi SEO dan pemilik bisnis. Dengan perkembangan teknologi, kini para penulis konten dan pengelola website dapat memanfaatkan alat berbasis AI untuk menemukan kata kunci yang relevan dan efektif. Namun, meskipun AI bisa membantu dalam proses ini, penting juga untuk memahami bagaimana Google menilai kualitas konten, terutama setelah perubahan pada konsep E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trust) yang diperkenalkan oleh Google.
Google baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan memperkuat indikator kepercayaan (Trust) dalam penilaian kualitas konten. Hal ini dilakukan dengan menambahkan aspek “Experience” (Pengalaman) ke dalam E-A-T, sehingga menjadi E-E-A-T. Dengan demikian, Google lebih menekankan pentingnya konten yang dibuat berdasarkan pengalaman langsung dari penulis atau pemilik website, bukan hanya informasi yang didapatkan secara tidak langsung.
Konten yang berasal dari pengalaman pribadi cenderung lebih meyakinkan dan memiliki nilai tambah bagi pembaca. Misalnya, sebuah artikel tentang cara memasak makanan akan lebih baik jika ditulis oleh seseorang yang benar-benar sudah mencoba resep tersebut. Di sisi lain, konten yang hanya menyampaikan informasi tanpa dasar pengalaman nyata bisa dianggap kurang tepercaya, bahkan bisa mengurangi kredibilitas website.
Selain itu, Google juga menekankan bahwa Trust tetap menjadi faktor utama dalam penilaian kualitas konten. Bahkan jika suatu halaman memiliki pengalaman dan keahlian yang kuat, jika konten tersebut tidak bisa dipercaya, maka kualitasnya tetap akan dinilai rendah. Oleh karena itu, pemilik website perlu memastikan bahwa konten yang mereka sajikan tidak hanya informatif, tetapi juga dapat dipercaya oleh pembaca.
Dalam panduan Google Quality Rater, terdapat beberapa kriteria yang digunakan untuk menilai level E-E-A-T. Misalnya, pada bab 5.1, Google menjelaskan bahwa halaman dengan kualitas rendah sering kali tidak memiliki cukup pengalaman, keahlian, atau otoritas. Sementara itu, pada bab 7.3 dan 8.3, Google memberikan contoh-contoh halaman dengan tingkat E-E-A-T yang tinggi dan sangat tinggi, yang biasanya berasal dari sumber yang kredibel dan memiliki pengalaman langsung dalam topik yang dibahas.
Untuk memenuhi standar E-E-A-T, para praktisi SEO perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, pastikan konten Anda dibuat berdasarkan pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain yang dapat dipercaya. Kedua, gunakan referensi dan sumber terpercaya untuk mendukung klaim atau informasi yang disampaikan. Ketiga, pastikan konten Anda tidak hanya informatif, tetapi juga dapat dipercaya oleh pembaca.
Di era digital saat ini, banyak situs web dan platform media sosial yang menawarkan layanan riset keyword menggunakan AI. Alat seperti ChatGPT, Jasper, atau Copy.ai bisa membantu menemukan kata kunci yang relevan dan meningkatkan efisiensi dalam proses riset. Namun, penting untuk diingat bahwa AI hanyalah alat bantu. Konten yang dihasilkan harus tetap memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh Google, termasuk dalam hal E-E-A-T.
Berikut adalah beberapa contoh prompt yang bisa digunakan untuk riset keyword menggunakan AI:
- “Cari 10 kata kunci utama yang relevan dengan topik ‘cara membuat kopi espresso’.”
- “Buat daftar kata kunci sekunder untuk artikel tentang manfaat olahraga.”
- “Analisis kata kunci yang paling umum digunakan dalam artikel tentang kesehatan mental.”
- “Tentukan strategi riset keyword untuk blog yang fokus pada tips kecantikan.”
Dengan menggunakan alat AI untuk riset keyword, Anda dapat menghemat waktu dan energi, tetapi tetap perlu memastikan bahwa konten yang dihasilkan memenuhi standar E-E-A-T. Jika konten Anda tidak dapat dipercaya atau tidak memiliki pengalaman langsung, maka meskipun kata kuncinya bagus, hasilnya tetap tidak akan optimal.
Selain itu, Google juga terus melakukan pembaruan algoritma untuk memastikan bahwa konten yang muncul di hasil pencarian sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Contohnya, pada bulan Agustus 2025, Google merilis spam update yang bertujuan untuk mengurangi konten berkualitas rendah dan meningkatkan kualitas hasil pencarian. Pembaruan ini menunjukkan bahwa Google semakin ketat dalam menilai kualitas konten, termasuk dalam hal E-E-A-T.
Untuk memahami lebih dalam tentang E-E-A-T dan bagaimana Google menilai konten, Anda bisa mengunjungi sumber resmi Google seperti Google Search Quality Raters Guidelines. Di sana, Anda akan menemukan panduan lengkap tentang bagaimana Google mengevaluasi kualitas konten, termasuk indikator-indikator seperti Experience, Expertise, Authoritativeness, dan Trust.
Sebagai penulis konten atau pemilik website, Anda perlu memperhatikan beberapa hal agar konten Anda bisa memenuhi standar E-E-A-T. Pertama, pastikan konten Anda dibuat berdasarkan pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain yang dapat dipercaya. Kedua, gunakan referensi dan sumber terpercaya untuk mendukung informasi yang disampaikan. Ketiga, pastikan konten Anda tidak hanya informatif, tetapi juga dapat dipercaya oleh pembaca.
Dengan memperhatikan semua aspek ini, Anda dapat memastikan bahwa konten Anda tidak hanya ramah terhadap mesin pencari, tetapi juga bermanfaat bagi pembaca. Dengan begitu, konten Anda akan lebih mudah muncul di hasil pencarian Google dan mendapatkan perhatian dari audiens yang tepat.
Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang E-E-A-T dan bagaimana mengoptimalkan konten Anda sesuai dengan standar Google, Anda bisa mengikuti webinar atau kursus SEO yang tersedia di berbagai platform. Beberapa sumber terpercaya seperti DailySEO ID, STRATO, dan Datamaya Consulting menawarkan program pelatihan yang dapat membantu Anda memahami konsep E-E-A-T dan menerapkannya dalam konten Anda.
Dengan menggabungkan penggunaan AI dalam riset keyword dan memahami prinsip E-E-A-T, Anda dapat meningkatkan kualitas konten dan meningkatkan visibilitas website Anda di hasil pencarian Google. Ini adalah langkah penting dalam upaya membangun kepercayaan dan otoritas di dunia digital.