Pada era digital yang semakin berkembang, peran mesin pencari dan teknologi artificial intelligence (AI) menjadi semakin penting dalam menentukan visibilitas konten di internet. Salah satu alat AI yang paling populer adalah ChatGPT, yang kini tidak hanya digunakan sebagai asisten virtual, tetapi juga menjadi sumber lalu lintas (traffic) bagi berbagai situs web. Studi terbaru dari Semrush mengungkapkan bahwa ChatGPT telah menjadi platform yang mampu memengaruhi strategi SEO secara signifikan. Dengan data yang dianalisis dari 80 juta baris clickstream global pada semester kedua tahun 2024, studi ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana pengguna ChatGPT berinteraksi dengan situs web dan bagaimana praktisi SEO harus menyesuaikan diri dengan perubahan ini.
Studi ini menunjukkan bahwa jumlah domain yang menerima traffic dari ChatGPT meningkat drastis. Pada Juli 2024, hanya kurang dari 10.000 domain yang menerima traffic dari ChatGPT dalam sehari, namun pada November 2024, angka ini melonjak menjadi lebih dari 30.000 domain. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna ChatGPT semakin aktif dalam mencari informasi, baik untuk tujuan pendidikan maupun bisnis. Selain itu, 54% pengguna ChatGPT memilih untuk menonaktifkan fitur SearchGPT secara default, sementara 46% lainnya mengaktifkannya. Pengguna yang mengaktifkan fitur tersebut cenderung membuat prompt yang lebih pendek, mirip dengan perilaku pengguna mesin pencari tradisional seperti Google.
Data ini juga menunjukkan bahwa 70% dari search intent di ChatGPT tidak diketahui atau tidak dapat diidentifikasi, sehingga sulit untuk diprediksi. Namun, dari empat jenis intent utama—informational, navigational, transactional, dan commercial—informational intent masih mendominasi dengan 15,7%. Jika kita mengabaikan 70% search intent yang tidak diketahui, informational intent memiliki persentase 52,2%, yang lebih tinggi dibandingkan Google yang memiliki 49,6% kueri penelusuran user bersifat informational. Industri yang paling banyak menerima traffic dari ChatGPT adalah online service, edukasi/pendidikan, media massa, teknologi informasi, dan perangkat lunak komputer. Sementara itu, industri seperti real estate, travel, entertainment, legal, dan wellness mendapat traffic yang relatif rendah.
Pengaruh ChatGPT terhadap Strategi SEO
Dengan semakin banyaknya pengguna ChatGPT dan pertumbuhan traffic yang signifikan, praktisi SEO perlu memperhatikan bagaimana situs mereka dapat direferensikan oleh AI ini. Meskipun ChatGPT bukan mesin pencari tradisional, penggunaannya sebagai alat bantu dalam mencari informasi memengaruhi cara konten diakses dan diindeks. Oleh karena itu, optimasi untuk Large Language Model (LLM) menjadi hal yang sangat penting. Praktisi SEO harus memahami bagaimana konten mereka bisa muncul di hasil chatbot seperti ChatGPT, terutama jika industri yang mereka fokuskan termasuk dalam lima besar traffic ChatGPT, seperti online service, edukasi, media massa, teknologi informasi, dan perangkat lunak komputer.
Salah satu langkah penting adalah memastikan konten yang ditulis mudah dipahami dan relevan dengan kebutuhan pengguna. Karena pengguna ChatGPT cenderung membuat prompt yang pendek, konten yang jelas, informatif, dan langsung ke inti akan lebih efektif. Selain itu, praktisi SEO juga perlu memperhatikan struktur konten agar mudah diproses oleh model bahasa besar. Penggunaan heading yang tepat, meta description yang menarik, dan keyword yang relevan tetap menjadi dasar dari optimasi SEO, meski dengan sedikit perbedaan dalam pendekatan.
Perbedaan Antara ChatGPT dan Mesin Pencari Tradisional
Meskipun ChatGPT dan mesin pencari seperti Google memiliki kesamaan dalam menyediakan informasi kepada pengguna, ada beberapa perbedaan signifikan yang perlu diperhatikan. Pertama, ChatGPT tidak sepenuhnya menggantikan mesin pencari, tetapi berfungsi sebagai alat bantu yang memberikan jawaban cepat berdasarkan data yang sudah ada. Kedua, pengguna ChatGPT cenderung lebih memilih jawaban singkat dan padat, sehingga konten yang terlalu panjang atau kompleks mungkin tidak efektif. Ketiga, ChatGPT tidak selalu merujuk pada situs web tertentu, melainkan menghasilkan jawaban berdasarkan data yang sudah dilatih, sehingga pengguna tidak selalu mengunjungi situs asli yang menyediakan informasi tersebut.
Namun, meskipun ChatGPT tidak sepenuhnya menggantikan mesin pencari, penggunaannya sebagai alat bantu dalam proses pencarian informasi meningkatkan potensi traffic ke situs web. Oleh karena itu, praktisi SEO perlu memperhatikan bagaimana konten mereka bisa muncul di hasil ChatGPT, terutama jika target audiens mereka termasuk dalam kelompok pengguna ChatGPT yang aktif. Ini memerlukan pendekatan baru dalam riset keyword dan optimasi konten, dengan fokus pada kebutuhan pengguna yang lebih spesifik dan cepat.
Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan oleh Praktisi SEO
Untuk menghadapi perubahan ini, praktisi SEO dapat mengambil beberapa langkah penting. Pertama, mereka perlu mempelajari bagaimana LLM bekerja dan bagaimana konten bisa direferensikan oleh AI seperti ChatGPT. Kedua, praktisi SEO harus memastikan bahwa konten mereka mudah dipahami, informatif, dan relevan dengan kebutuhan pengguna. Ketiga, mereka perlu memperhatikan struktur konten, seperti penggunaan heading, meta description, dan keyword yang tepat. Keempat, praktisi SEO perlu memperluas strategi mereka dengan mempertimbangkan platform lain selain Google, seperti ChatGPT, untuk memaksimalkan visibilitas konten.
Selain itu, praktisi SEO juga perlu memantau tren dan perubahan dalam perilaku pengguna, terutama di era AI yang semakin dominan. Dengan memahami bagaimana pengguna ChatGPT berinteraksi dengan informasi, praktisi SEO dapat menyesuaikan strategi mereka agar konten mereka lebih mudah ditemukan dan direferensikan. Ini tidak hanya membantu meningkatkan traffic, tetapi juga memperkuat posisi merek di pasar digital yang semakin kompetitif.
Kesimpulan
ChatGPT telah menjadi alat yang tidak hanya digunakan sebagai asisten virtual, tetapi juga sebagai sumber lalu lintas bagi berbagai situs web. Dengan peningkatan traffic yang signifikan dan perubahan perilaku pengguna, praktisi SEO perlu menyesuaikan strategi mereka agar konten mereka bisa muncul di hasil ChatGPT. Meskipun ChatGPT bukan mesin pencari tradisional, penggunaannya sebagai alat bantu dalam mencari informasi memengaruhi cara konten diakses dan diindeks. Oleh karena itu, praktisi SEO perlu memperhatikan bagaimana konten mereka bisa direferensikan oleh AI, terutama jika industri yang mereka fokuskan termasuk dalam lima besar traffic ChatGPT. Dengan pendekatan baru dalam riset keyword dan optimasi konten, praktisi SEO dapat memaksimalkan visibilitas konten mereka di era AI yang semakin dominan.