SEO (Search Engine Optimization) di Indonesia kini semakin berkembang pesat. Dari sekadar teknik memperbaiki peringkat situs di mesin pencari, industri ini kini telah menjadi bagian penting dari strategi pemasaran digital. Banyak bisnis besar dan kecil mulai menyadari bahwa SEO adalah alat efektif untuk meningkatkan visibilitas dan menghasilkan trafik organik yang stabil. Namun, apakah industri SEO di Indonesia benar-benar sehat dan maju? Berdasarkan pengamatan dan analisis terhadap perkembangan di negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan Inggris, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa ekosistem SEO di Indonesia masih dalam proses berkembang.
Dalam artikel ini, kita akan melihat lima tanda utama yang menunjukkan kemajuan suatu industri SEO. Mulai dari jumlah agensi spesialisasi hingga tingkat partisipasi dalam acara dan pelatihan. Tidak hanya itu, kita juga akan membahas tantangan yang dihadapi oleh praktisi SEO di Indonesia serta peluang yang bisa dimanfaatkan. Dengan data terbaru hingga 2025, artikel ini dirancang untuk memberikan gambaran komprehensif tentang kondisi industri SEO di tanah air.
Kehadiran banyak content creator, event SEO yang rutin diadakan, dan peningkatan jumlah kursus online menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap SEO semakin meningkat. Namun, dibutuhkan lebih banyak upaya agar industri ini bisa mencapai level yang setara dengan negara-negara lain. Dengan adanya berbagai inisiatif dan kolaborasi antara praktisi, pendidik, dan pemilik bisnis, harapan besar terbuka bagi pertumbuhan industri SEO di Indonesia.
Tanda-Tanda Ekosistem Industri SEO Semakin Maju
1. Banyaknya SEO Agency dengan Spesialisasi Industri
Industri SEO yang matang biasanya memiliki banyak agensi yang fokus pada bidang tertentu. Di luar negeri, contohnya adalah Hennessey Digital yang khusus menangani industri hukum, atau Get Found yang fokus pada travel. Di Indonesia, jumlah agensi SEO yang memiliki spesialisasi cukup terbatas. Meski sudah ada beberapa nama seperti Search Agency dan Batara Ismaya, mereka masih bisa dihitung jari.
Menurut riset terbaru dari Digital Marketing Institute (2025), hanya 7% dari agensi digital di Indonesia fokus sepenuhnya pada SEO. Sementara itu, sebagian besar masih bergerak di bidang pemasaran digital secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa industri SEO di Indonesia belum sepenuhnya matang. Namun, ada potensi besar untuk berkembang jika lebih banyak agensi yang memilih fokus pada satu bidang.
2. Banyaknya Individu yang Punya Keahlian SEO di Bidang Tertentu
Di luar negeri, banyak ahli SEO yang memiliki keahlian spesifik, seperti Brian Dean yang dikenal sebagai ahli link building, atau Aleyda Solis yang fokus pada SEO internasional. Di Indonesia, jumlah praktisi yang memiliki keahlian khusus masih sangat sedikit.
Menurut survei yang dilakukan oleh DailySEO ID pada 2025, hanya 12% dari praktisi SEO di Indonesia memiliki spesialisasi tertentu. Sementara itu, sebagian besar masih melakukan berbagai aktivitas SEO secara umum. Ini menunjukkan bahwa ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut. Dengan adanya kursus seperti SEO Fundamental Course DailySEO ID, praktisi dapat meningkatkan keahlian mereka dan menjadi ahli di bidang tertentu.
3. Banyaknya Content Creator di Bidang SEO
Di luar negeri, konten edukasi tentang SEO sangat mudah ditemukan di YouTube, LinkedIn, dan media sosial lainnya. Di Indonesia, jumlah content creator yang fokus pada SEO masih terbatas. Salah satu contoh adalah DailySEO ID, yang aktif membuat konten setiap hari.
Menurut data dari SocialBlade (2025), jumlah channel YouTube yang fokus pada SEO di Indonesia hanya sekitar 150. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan negara-negara seperti AS atau Inggris. Namun, ada tren positif dengan munculnya rising stars yang mulai aktif membagikan konten SEO. Untuk mempercepat pertumbuhan, diperlukan lebih banyak content creator yang konsisten dan berkualitas.
4. Tingkat Kerutinan Event/Conference tentang SEO
Event SEO seperti Brighton SEO, SMX Munich, dan MozCon rutin diadakan di luar negeri. Di Indonesia, event SEO seperti SEOCon dan Digital Talkline sudah ada, tetapi jumlahnya masih sedikit. Menurut riset SEMrush (2025), hanya 3% dari praktisi SEO di Indonesia menghadiri event SEO setiap bulan.
Sementara itu, di AS, angka ini mencapai 68%. Ini menunjukkan bahwa ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut. Dengan adanya lebih banyak event dan konferensi, praktisi SEO di Indonesia dapat saling bertukar informasi dan memperluas jaringan.
5. Banyaknya Kursus SEO
Dalam dua hingga tiga tahun terakhir, jumlah kursus SEO di Indonesia meningkat pesat. Banyak lembaga pelatihan seperti Belajarlagi, Ilmi Digital Course, dan DailySEO ID menyediakan kursus online maupun offline.
Menurut data dari Google Trends (2025), permintaan untuk kursus SEO di Indonesia meningkat sebesar 120% dalam 12 bulan terakhir. Ini menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap SEO semakin tinggi. Namun, masih perlu ditingkatkan kualitas dan aksesibilitas kursus tersebut agar lebih banyak orang dapat mempelajari SEO.
Tanda di Indonesia Baru Muncul Satu, Sisanya Harus Menyusul!
Dari kelima tanda di atas, hanya tanda nomor lima yang sudah terlihat di Indonesia. Sementara itu, empat tanda lainnya masih perlu dikembangkan. Untuk memajukan industri SEO di Indonesia, diperlukan kerja sama antara praktisi, pendidik, dan pemilik bisnis.
Menurut opini Ilman Akbar, founder DailySEO ID, industri SEO di Indonesia harus lebih fokus pada spesialisasi, pengembangan konten, dan penyelenggaraan event. Dengan adanya inisiatif seperti SEOCon dan Digital Talkline, harapan besar terbuka bagi pertumbuhan industri ini.
Selain itu, diperlukan lebih banyak praktisi yang berkompeten dan konsisten dalam membagikan ilmu mereka. Dengan demikian, industri SEO di Indonesia bisa mencapai level yang setara dengan negara-negara lain.
Untuk mendukung pertumbuhan ini, DailySEO ID dan timnya terus berupaya memperluas akses pembelajaran SEO melalui kursus, webinar, dan konten edukasi. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan industri SEO di Indonesia bisa semakin sehat dan maju.