Dalam dunia bisnis, istilah franchise dan kemitraan sering kali dianggap sama oleh banyak orang. Namun, sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam struktur, kontrol, dan manajemen. Pemahaman yang jelas tentang perbedaan antara franchise dan kemitraan sangat penting bagi para pelaku usaha, terutama yang baru memulai bisnis atau berencana untuk mengembangkan usaha mereka. Franchise adalah model bisnis yang melibatkan pemberian hak khusus kepada individu atau entitas bisnis untuk menjalankan sistem bisnis yang telah terbukti sukses. Sementara itu, kemitraan merujuk pada kerja sama antara dua pihak yang saling menguntungkan dan memiliki tanggung jawab bersama dalam pengelolaan bisnis.

Pemahaman yang tepat tentang kedua model bisnis ini akan membantu Anda menentukan jenis bisnis yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Selain itu, penting juga untuk memahami bahwa kedua model bisnis ini memiliki dasar hukum yang berbeda. Franchise diatur oleh Peraturan Menteri Perdagangan No. 71/2019 tentang Pelaksanaan Franchise, sedangkan kemitraan diatur oleh Undang-Undang No. 20/2008 tentang Kemitraan. Dengan demikian, setiap model bisnis memiliki persyaratan dan prosedur yang berbeda dalam pendaftarannya dan dalam pengelolaannya.

Selain itu, perbedaan lain yang perlu diperhatikan adalah dalam hal modal dan manajemen. Franchise biasanya memerlukan investasi awal yang cukup besar, termasuk biaya lisensi dan royalti bulanan. Sementara itu, kemitraan lebih fleksibel dalam pengelolaan modal karena semua pihak yang terlibat dapat memberikan kontribusi sesuai kebutuhan bisnis. Dalam hal manajemen, franchise cenderung lebih terstruktur karena ada aturan dan sistem yang sudah ditetapkan oleh pemilik merek. Sedangkan dalam kemitraan, pengambilan keputusan dilakukan secara bersama-sama oleh semua pihak yang terlibat.

Kedua model bisnis ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Franchise menawarkan keuntungan berupa brand yang sudah dikenal dan dukungan dari pemilik merek. Namun, kelemahannya adalah kurangnya fleksibilitas dalam pengelolaan bisnis. Sementara itu, kemitraan memberikan lebih banyak kebebasan dalam pengambilan keputusan, tetapi juga memerlukan komunikasi dan koordinasi yang baik antara pihak-pihak yang terlibat. Oleh karena itu, penting untuk membuat perjanjian kerja sama yang jelas dan terstruktur agar bisnis dapat berjalan dengan lancar dan aman.

Apa Itu Franchise?

Franchise adalah model bisnis yang melibatkan pemberian hak khusus kepada individu atau entitas bisnis untuk menjalankan sistem bisnis yang telah terbukti sukses. Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No. 71/2019 tentang Pelaksanaan Franchise (Permendag 71/2019), franchise merupakan hak khusus yang dimiliki oleh individu atau entitas bisnis untuk menjalankan sistem bisnis dengan karakteristik tertentu guna memasarkan barang atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian franchise.

Franchise menjadi salah satu cara paling mudah dan cepat untuk memulai bisnis karena merek yang digunakan biasanya sudah dikenal oleh masyarakat. Untuk menjalankan bisnis franchise secara legal di Indonesia, pelaku bisnis harus memperoleh Sertifikat Pendaftaran Franchise (STPW). Sebelum diberikan ke calon mitra franchise, franchise harus memenuhi beberapa kriteria, seperti memiliki karakteristik bisnis yang jelas, telah terbukti menguntungkan selama minimal lima tahun, memiliki standar layanan yang tercatat secara tertulis, dan memiliki perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang terdaftar.

Jasa Stiker Kaca

Apa Itu Kemitraan?

Kemitraan adalah strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan mencapai keuntungan bersama. Model bisnis kemitraan melibatkan beberapa pemilik bisnis yang masing-masing berinvestasi dalam bisnis tersebut. Dalam implementasi bisnis kemitraan, bisnis dikelola bersama dan setiap pihak berkontribusi modal sesuai kesepakatan. Namun, partisipasi setiap pihak dalam bisnis dapat dibatasi melalui perjanjian. Di Indonesia, terdapat sepuluh bentuk kemitraan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PP 7/2021). Sepuluh bentuk kemitraan tersebut antara lain: inti-bulu, subkontrak, franchise, perdagangan umum, distribusi dan agen, rantai pasok, bagi hasil, kerja sama operasional, konsorsium, dan outsourcing.

Jasa Backlink

Perbedaan Utama Antara Franchise dan Kemitraan

Secara umum, franchise termasuk dalam pola kemitraan, namun kemitraan tidak selalu berbentuk franchise. Karena kemitraan bisa memiliki berbagai bentuk bisnis, tidak hanya terbatas pada franchise. Dalam hal kriteria, franchise memiliki syarat khusus sebelum diberikan kepada calon mitra, salah satunya adalah bahwa penyedia franchise harus telah menjalankan bisnis selama lima tahun dan terbukti menguntungkan, seperti yang diatur dalam Pasal 2 ayat (3) Permendag 71/2019. Selain itu, proses pengambilan keputusan dalam kemitraan biasanya dilakukan secara bersama-sama, berbeda dengan bisnis franchise yang memiliki struktur yang lebih terpusat. Dalam hal pengumpulan modal, kemitraan memungkinkan pemilik bisnis untuk menambahkan dana sesuai kebutuhan perusahaan.

Manfaat dan Keuntungan Franchise dan Kemitraan

Baik franchise maupun kemitraan memiliki kelebihan dan keuntungan masing-masing. Franchise menawarkan keuntungan berupa brand yang sudah dikenal dan dukungan dari pemilik merek. Hal ini memudahkan calon mitra franchise dalam menjalankan bisnis karena sistem dan prosedur yang sudah teruji. Sementara itu, kemitraan memberikan lebih banyak kebebasan dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan bisnis. Namun, kemitraan juga memerlukan komunikasi dan koordinasi yang baik antara pihak-pihak yang terlibat.

Dalam hal profit sharing, franchise memiliki sistem bagi hasil yang telah disepakati sebelumnya, sehingga mitra franchise wajib membayar sejumlah keuntungan kepada pemilik merek. Sementara itu, dalam kemitraan, keuntungan dibagi berdasarkan profit yang diperoleh dan dibagi dalam rasio yang sama. Dalam hal merek dagang, franchise dari merek besar memiliki merek dagang yang telah dipatenkan, sehingga mitra franchise memiliki kewajiban tertentu terkait penggunaan merek dagang. Sementara itu, kepemilikan merek dagang menjadi milik bersama dalam kemitraan.

Pentingnya Membuat Perjanjian Kerja Sama

Salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan adalah pentingnya membuat perjanjian kerja sama. Bisnis yang berjalan tanpa adanya perjanjian kerja sama berisiko tinggi karena tidak ada batasan yang jelas antara pihak-pihak yang terlibat. Perjanjian kerja sama bertujuan untuk melindungi bisnis dari risiko yang mungkin terjadi di masa depan. Dalam perjanjian kerja sama, terdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, seperti adanya kesepakatan dalam bentuk isi atau klausa perjanjian, usia pihak yang terlibat minimal 18 tahun atau sudah menikah, dan adanya perjanjian yang sah dan tidak bertentangan dengan hukum, kesopanan, atau ketertiban umum.

Perjanjian kerja sama juga memiliki beberapa tujuan dan manfaat, seperti memastikan fungsi mekanisme keamanan dan bisnis yang efisien dan lancar bagi setiap pihak yang terlibat, melindungi berbagai jenis bisnis, terutama franchise yang dijalankan oleh satu pihak atau pihak lain, sebagai alat untuk memantau apakah pihak-pihak yang terlibat telah melakukan apa yang telah dijanjikan atau bahkan melanggar apa yang telah disepakati dalam perjanjian, mencegah masalah di masa depan karena setiap pihak dapat mengetahui hak dan kewajibannya, serta menjadi bukti dalam kasus sengketa.

Layanan Legal yang Disediakan Kontrak Hukum

Untuk membantu Anda dalam membuat perjanjian kerja sama, Kontrak Hukum menyediakan layanan hukum yang murah dan cepat. Platform digital ini telah dipercaya oleh ratusan perusahaan besar di Indonesia dalam menyelesaikan kebutuhan bisnis. Dengan hanya Rp1 juta, Kontrak Hukum dapat membantu Anda membuat dan meninjau perjanjian franchise (termasuk STPW) dan perjanjian kemitraan. Dengan estimasi waktu penyelesaian tiga hari, Kontrak Hukum siap memberikan semua kebutuhan hukum yang dapat membantu bisnis Anda berjalan lancar.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang kebutuhan bisnis lainnya, Anda dapat berkonsultasi secara gratis di Ask KH atau mengirim pesan langsung ke Instagram @kontrakhukum. Dengan layanan yang tersedia, Kontrak Hukum menjadi solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan hukum Anda secara efisien dan akurat.