Tisu Murah

Perut bayi yang mengeluarkan suara seperti keroncongan atau gemuruh adalah hal yang umum terjadi dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, sebagai orang tua, penting untuk memahami berbagai penyebabnya agar dapat memberikan perhatian yang tepat bagi si kecil. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap 8 penyebab perut bayi bunyi yang perlu diwaspadai serta cara mengatasinya.

Bayi sering kali menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan melalui suara perutnya. Suara tersebut bisa bervariasi mulai dari gemuruh hingga keroncongan. Meskipun umumnya tidak berbahaya, ada beberapa kondisi yang mungkin memerlukan perhatian lebih. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk memahami penyebab-penyebab tersebut agar bisa merespons dengan tepat.

Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab-penyebab perut bayi bunyi secara rinci, termasuk bagaimana membedakan antara perut bayi yang normal dan yang memerlukan perhatian medis. Selain itu, kita juga akan memberikan tips dan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini.

Penyebab Umum Perut Bayi Berbunyi

Perut bayi yang mengeluarkan suara bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu penyebab paling umum adalah lapar. Ketika perut bayi kosong, dinding perut akan berkontraksi untuk memberi sinyal rasa lapar. Kontraksi ini bisa menghasilkan suara yang terdengar seperti keroncongan. Jika bayi sedang menyusui, suara ini biasanya akan hilang setelah ia mendapat asupan makanan.

Selain lapar, gerakan pencernaan normal juga bisa menjadi penyebab perut bayi berbunyi. Setelah menyusu atau makan, makanan bergerak melalui saluran pencernaan. Pergerakan usus ini, yang disebut peristaltik, menghasilkan suara gemuruh. Hal ini wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.

Jasa Stiker Kaca

Posisi menyusui yang kurang tepat juga bisa menjadi penyebab perut bayi berbunyi. Jika bayi tidak melekat dengan baik pada puting ibu atau dot botol, ia mungkin menelan lebih banyak udara. Udara ini dapat terperangkap dalam perut dan menyebabkan suara berbunyi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan posisi menyusui yang benar.

Jasa Backlink

Perut Kembung pada Bayi

Salah satu penyebab umum lainnya adalah perut kembung. Sistem pencernaan bayi yang masih berkembang menghasilkan gas. Gas ini dapat menyebabkan perut terasa kembung dan mengeluarkan suara. Bayi yang mengalami kembung seringkali menunjukkan tanda-tanda seperti rewel, menarik kaki ke arah tubuh, atau terlihat memerah wajahnya.

Untuk mengatasi perut kembung, ibu dapat mencoba memposisikan bayi secara tegak setelah menyusu agar ia bisa bersendawa. Pijatan lembut pada perut bayi searah jarum jam juga bisa membantu mengeluarkan gas. Jika bayi terus-menerus menangis atau menunjukkan gejala lain, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Penyebab Tambahan Perut Bayi Berbunyi

Selain penyebab umum, ada beberapa faktor tambahan yang mungkin menjadi pemicu perut bayi berbunyi. Makanan yang dikonsumsi ibu dapat memengaruhi bayi melalui ASI. Makanan seperti brokoli, kol, atau makanan pedas dapat menyebabkan bayi lebih banyak memproduksi gas. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk memperhatikan pola makanannya jika bayi sedang menyusui.

Jika bayi sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI), makanan tertentu juga bisa menyebabkan perut berbunyi. Beberapa makanan yang mengandung gas, seperti kacang-kacangan dan beberapa jenis sayuran, dapat memicu masalah ini. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang diberikan kepada bayi.

Intoleransi laktosa juga bisa menjadi penyebab perut bayi berbunyi. Meskipun jarang, bayi yang kesulitan mencerna laktosa dapat mengalami gejala seperti perut berbunyi, kembung, dan diare. Jika bayi menunjukkan gejala-gejala ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang tepat.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun perut berbunyi pada bayi seringkali normal, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai dan memerlukan konsultasi dengan dokter. Jika bayi mengalami kesulitan makan atau menolak makan, sering gumoh atau muntah, atau mengalami diare atau sembelit, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Jika perut bayi terlihat bengkak atau keras, atau jika bayi demam, sebaiknya segera mencari pertolongan medis. Catat, ini rekomendasi dokter spesialis anak di Halodoc.

Tips Mengatasi Perut Bayi Berbunyi

Ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan akibat perut bayi yang berbunyi. Pertama, perbaiki posisi menyusui. Pastikan bayi melekat dengan benar pada puting ibu atau dot botol untuk mengurangi masuknya udara. Setelah menyusu atau makan, sendawakan bayi untuk mengeluarkan udara yang mungkin tertelan.

Pijat lembut perut bayi searah jarum jam juga bisa membantu mengeluarkan gas. Perhatikan makanan yang dikonsumsi bayi, terutama jika ia sudah mulai mengonsumsi MPASI. Hindari makanan yang dapat memicu gas. Jika bayi masih menyusui, perhatikan makanan yang ibu konsumsi.

Jika masalah berlanjut atau bayi menunjukkan gejala lain, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kesimpulan: Menjaga Kesehatan Pencernaan Si Kecil

Perut bayi berbunyi adalah hal yang umum terjadi, namun penting bagi orang tua untuk memahami penyebabnya dan tahu kapan harus mencari bantuan medis. Dengan memperhatikan tanda-tanda yang ada, memberikan perawatan yang tepat, dan berkonsultasi dengan dokter spesialis anak di Halodoc jika diperlukan, orang tua dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan bayi dan memastikan si kecil merasa nyaman.

Referensi:
Vinmec (Diakses pada 2025). Newborn Babies’ Gurgling Stomach.
The Bump (Diakses pada 2025). Newborn and Infant Tummy Cramps.
Parents (Diakses pada 2025). How To Treat Stomach-Related Illnesses in Children.