SEO (Search Engine Optimization) adalah strategi penting dalam dunia digital marketing yang berperan besar dalam meningkatkan visibilitas dan peringkat sebuah website di mesin pencari. Meskipun begitu, banyak praktisi SEO sering kali mengalami kesalahan yang dapat menghambat efektivitas strategi mereka. Kesalahan-kesalahan ini bisa berupa pengabaian terhadap intent pengguna, riset keyword yang tidak mendalam, atau bahkan pembuatan konten yang tidak berkualitas. Dengan memahami dan menghindari kesalahan umum dalam penerapan SEO, Anda dapat meningkatkan kinerja website secara signifikan.

Salah satu hal utama yang harus diperhatikan adalah menyesuaikan konten dengan search intent pengguna. Jika konten tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna, maka peringkat website akan sulit untuk meningkat. Selain itu, riset keyword yang mendalam juga sangat penting karena dapat membantu menemukan kata kunci yang tepat dan memiliki volume pencarian tinggi namun persaingannya rendah. Konten yang dibuat asal-asalan tanpa memberikan nilai tambah juga bisa menyebabkan pengguna meninggalkan situs Anda. Oleh karena itu, fokus pada kualitas konten yang informatif dan relevan menjadi kunci sukses dalam SEO.

Selain itu, internal linking yang baik, pengelolaan alt text gambar, serta kecepatan loading website juga merupakan faktor penting dalam optimasi SEO. Website yang lambat dalam memuat konten dapat menyebabkan pengguna meninggalkan situs Anda. Membeli backlink secara tidak etis juga bisa merugikan website Anda karena Google mungkin memberikan penalti. Dengan memperhatikan semua aspek tersebut, Anda dapat menciptakan strategi SEO yang efektif dan berkelanjutan.

Jasa Backlink

1. Tidak Menyesuaikan Search Intent

Search intent adalah tujuan pengguna ketika mereka mengetikkan sebuah kata kunci di mesin pencari. Salah satu kesalahan umum dalam SEO adalah tidak memahami atau menyesuaikan konten dengan intent pencarian ini. Misalnya, jika Anda menulis konten tentang “Samsung S21 FE”, Anda mungkin bersaing dengan marketplace yang menjual produk tersebut. Kata kunci ini bersifat transactional, artinya pengguna ingin langsung membeli produk tanpa melihat spesifikasinya terlebih dahulu.

Untuk menghindari kesalahan ini, Anda sebaiknya melakukan riset keyword dengan mempertimbangkan long tail keyword seperti “review Samsung S21 FE” atau “spesifikasi Samsung S21 FE”. Kata-kata kunci ini lebih bersifat informational dan lebih cocok untuk konten yang memberikan informasi kepada pengguna. Dengan demikian, konten Anda akan lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna dan meningkatkan peluang peringkat di hasil pencarian.

2. Keyword Research Kurang Mendalam

Riset keyword adalah fondasi dari strategi SEO yang sukses. Namun, banyak praktisi SEO yang hanya menggunakan kata kunci yang umum dan kompetitif tanpa mempertimbangkan tingkat persaingan. Ini bisa membuat website Anda sulit bersaing dengan kompetitor yang lebih besar.

Gunakan tools SEO seperti Google Keyword Planner atau Ahrefs untuk menemukan kata kunci yang memiliki volume pencarian tinggi tetapi tingkat persaingannya rendah. Selain itu, eksplorasi keyword low hanging fruit, yaitu kata kunci yang memiliki sedikit kompetitor karena belum banyak konten yang ditulis untuk kata kunci tersebut. Dengan riset yang mendalam, Anda dapat menemukan kata kunci yang lebih mudah untuk dicapai dan meningkatkan peringkat website Anda.

3. Konten Dibuat Asal-asalan, Tidak Helpful buat User

Mengisi website dengan konten yang tidak berkualitas atau tidak memberikan nilai tambah kepada pembaca adalah kesalahan fatal dalam SEO. Konten yang tidak informatif, tidak lengkap, atau bahkan memuat misinformasi akan membuat pengguna meninggalkan situs Anda dengan cepat.

Fokuslah pada kualitas konten yang relevan, informatif, dan solutif terhadap masalah pengguna. Google saat ini menerapkan konsep E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trust), yang menekankan bahwa penulisan konten harus didasarkan pada pengalaman, keahlian, otoritas, dan kepercayaan. Jika konten dibuat asal-asalan, maka aspek-aspek ini tidak akan terpenuhi dan peringkat website Anda akan turun.

4. Internal Link Tidak Dibangun dengan Rapi

Internal linking yang baik membantu Google memahami struktur website Anda karena ada benang merah antara halaman satu dengan yang lainnya. Sayangnya, banyak website yang mengabaikan internal linking, sehingga membuat Google kesulitan dalam mengindeks halaman secara efektif.

Sebaiknya Anda membangun struktur internal link yang rapi dan terarah dengan menautkan halaman yang relevan satu sama lain. Pastikan penerapan anchor text-nya pun tidak asal-asalan. Pilih kata yang relevan dengan isi konten link yang akan ditautkan. Penerapan internal link yang bagus juga bisa menghindari orphan page dalam website Anda. Hal tersebut bisa menjadi nilai tambah di mata Google atau user.

5. Website Tidak Bisa Diindeks oleh Google

Salah satu kesalahan teknis yang paling merugikan adalah ketika website atau beberapa halaman di dalamnya tidak bisa diindeks oleh Google. Kejadian seperti ini kerap terjadi karena pengaturan robots.txt atau noindex yang salah.

Jasa Stiker Kaca

Solusinya, Anda dapat memeriksa file robots.txt dan pengaturan meta tag noindex untuk memastikan semua halaman penting bisa diindeks oleh Google. Dengan demikian, konten Anda akan lebih mudah ditemukan oleh pengguna dan meningkatkan peringkat website Anda.

6. Cepat Puas dengan Ranking Pertama

Beberapa orang berpikir bahwa setelah mereka mencapai peringkat pertama di Google, itu artinya optimasi selesai. Pemahaman ini sungguh keliru. SEO adalah proses dinamis yang perlu berjalan secara kontinu. Lengah sedikit saja, kompetitor akan terus berupaya untuk mengambil alih posisi tersebut.

Bisa saja kemungkinan besar peringkat Anda nantinya akan diambil alih oleh kompetitor. Maka dari itu, teruslah memperbarui konten dan strategi meskipun sudah berada di peringkat atas. Memang, ranking menjadi suatu hal yang penting dalam hasil SEO. Akan tetapi, ranking saja tidak cukup, Anda juga harus memikirkan strategi bagaimana ranking tersebut bisa dikonversikan menjadi leads. Dengan begitu, strategi SEO Anda bisa memuaskan klien ataupun atasan di tempat Anda bekerja.

7. Melakukan Keyword Stuffing

Mengisi konten dengan terlalu banyak kata kunci atau keyword stuffing bukan lagi metode yang baik. Alih-alih membantu meningkatkan peringkat, Google akan menganggap ini sebagai spam dan dapat menurunkan peringkat website Anda.

“Tempatkan” keyword secara alami dan relevan sesuai konteks konten. Anda perlu menitikberatkan pada kualitas, bukan kuantitas. Dengan demikian, konten Anda akan lebih alami dan bermanfaat bagi pengguna.

8. Alt Text Image Tidak Diisi

Alt text pada gambar tidak hanya membantu pengguna yang menggunakan screen reader, tetapi juga membantu Google memahami konten gambar. Banyak yang mengabaikan pengisian alt text ini, sehingga mengurangi potensi peringkat di Google Images.

Ada baiknya Anda selalu memastikan setiap gambar memiliki alt text yang deskriptif dan relevan dengan konten halaman. Untuk penulisan alt text image yang tepat, Anda bisa membaca panduan Google. Intinya, jangan spamming keyword saat memasukkan alt text image. Masukkan sewajarnya saja seperti contoh gambar di atas.

9. Fokus pada Search Engine Saja, Tidak Memikirkan User

Terkadang, strategi SEO terlalu berfokus pada mesin pencari tanpa mempertimbangkan pengalaman pengguna itu sendiri. Hal ini menyebabkan website menjadi tidak ramah pengguna dan sulit dinavigasi, meski mungkin konten yang dimuat pada website sudah SEO-friendly.

Selalu utamakan user experience (UX) dalam setiap langkah optimasi SEO. Website yang mudah diakses dan dinavigasi akan mendapatkan nilai lebih dari Google. Tidak hanya itu saja, dalam penulisan konten pun Anda tetap harus memprioritaskan user dalam penyampaian informasi. Berikan informasi yang banyak, bukannya memperbanyak keyword di dalam satu artikel sehingga terlihat spam dan tidak natural dibaca oleh user.

10. Terdapat Duplicate Content

Duplicate content adalah salah satu kesalahan yang sering tidak disadari, terutama ketika website menggunakan konten yang serupa di beberapa halaman. Alhasil, Google akhirnya menjadi sulit dalam menentukan halaman mana yang lebih penting. Fenomena ini bisa menyebabkan peringkat menurun.

Gunakan tools seperti Copyscape untuk memastikan tidak ada konten duplikat di website Anda. Jika perlu, gunakan canonical tags untuk memberitahu Google halaman mana yang harus diutamakan. Dengan demikian, Anda dapat menghindari masalah duplicate content dan menjaga kualitas konten website Anda.

11. Membeli Backlink

Walau backlink adalah salah satu komponen dalam strategi optimasi, membeli backlink dengan cara yang tidak etis dapat merugikan website Anda. Membeli backlink juga melanggar Google’s Webmaster Guidelines. Google akan memberlakukan penalti situs yang menggunakan backlink dari sumber yang tidak terpercaya atau tidak relevan.

Jadi, bagaimana cara mendapatkan backlink? Anda cukup membuat konten berkualitas tinggi, nantinya backlink akan datang secara organik. Dengan membuat konten yang bermanfaat dan relevan, Anda dapat menarik perhatian website lain untuk memberikan backlink secara alami.

12. Page Speed Website Lambat

Page speed mengukur seberapa cepat konten halaman web Anda dimuat. Lebih lanjut lagi, kecepatan halaman ternyata juga mempengaruhi seberapa besar kemungkinan pengguna akan berinteraksi dengan situs Anda. Pengguna cenderung lebih cepat meninggalkan website yang membutuhkan waktu lama untuk dimuat, lalu bounce rate ikut meningkat.

Untuk meningkatkan page speed, Anda dapat mengoptimalkan ukuran gambar, mengurangi jumlah script, dan menggunakan caching. Dengan page speed yang cepat, pengguna akan lebih puas dengan pengalaman navigasi dan meningkatkan peluang peringkat di hasil pencarian.

13. Membuat Konten Terlalu Panjang Tanpa Memperhatikan Konteks

Teman-teman mungkin pernah mendengar pernyataan yang mengatakan bahwa semakin panjang dan banyak isi konten, maka peluang untuk ranking akan semakin tinggi. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar, tetapi tidak sepenuhnya salah pula. Memang betul, jika artikel yang lengkap dan informatif lebih berguna dan memberikan value bagi pembacanya. Akan tetapi, artikel yang terlalu panjang justru bisa membuat pembaca bosan dan menjadi kurang menyimak.

Poin soal menulis panjang ditekankan pula dalam riset yang dilakukan oleh Ahrefs. Daripada melebar-lebarkan topik pembahasan, Anda hanya perlu menuliskan konten yang padat informasi, mudah dicerna dan komprehensif. Tidak perlu menambahkan sub pembahasan jika memang tidak dibutuhkan.

14. Jarang Update Content

Google sangat menghargai konten yang up-to-date, karena hal tersebut lebih memberikan manfaat kepada pengguna. Konten yang tidak diperbarui secara berkala bisa menjadi tidak relevan lagi bagi pengguna, terutama jika informasi yang disajikan sudah terlewat jauh.

Konten yang sudah ada bisa dimaksimalkan lebih jauh dengan memperbaruinya menggunakan keyword baru atau penambahan informasi yang lebih mendalam. Dengan konten yang selalu diperbarui, Anda dapat mempertahankan peringkat dan meningkatkan engagement pengguna.

15. Tidak Mengikuti Perkembangan SEO

Algoritma Google selalu berubah. Jika Anda tidak mengikuti perkembangan terbaru, strategi SEO Anda akan ketinggalan. Selalu perbarui pengetahuan Anda tentang SEO dengan membaca blog resmi Google dan sumber terpercaya lainnya.

Anda sebagai SEO enthusiast juga bisa selalu mengikuti perkembangan SEO terbaru di DailySEO. Jangan ragu untuk bergabung dengan grup Telegram DailySEO ID. Di sana Anda dapat bertukar wawasan dan insight tentang SEO dan digital marketing. Bagi Anda yang baru pemula juga bisa mengikuti SEO Fundamental Course DailySEO Batch 7. Kelas ini dirancang khusus dalam memahami konsep dasar hingga tingkat lanjut.