Daily Nusantara, Pendidikan – Banda Aceh, Tim dosen dan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Dayah Mini Aceh, Alue Naga, Banda Aceh, dengan fokus pada pelatihan pengolahan limbah pertanian menjadi pakan ternak fermentasi bernilai gizi tinggi. Program ini merupakan bagian dari komitmen USK untuk menerapkan hasil riset dan teknologi tepat guna di bidang peternakan dan kesehatan hewan secara langsung kepada masyarakat pesantren.

Kegiatan ini juga mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), yaitu Zero Hunger (Tanpa Kelaparan) melalui peningkatan produktivitas ternak, Quality Education (Pendidikan Berkualitas) lewat transfer ilmu kepada santri, serta Partnership for the Goals (Kemitraan untuk Tujuan Bersama) melalui sinergi antara perguruan tinggi, pesantren, dan masyarakat sekitar. Program ini sekaligus menjadi wujud komitmen USK dalam mewujudkan Kampus Berdampak.

Pelatihan dipimpin oleh Dr. Gholib, bersama tim dosen Prof. Dr. Nurliana dan Dr. Sitti Wizah, serta mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan USK. Dalam pelatihan ini, puluhan santri diperkenalkan pada konsep pakan fermentasi menggunakan starter RABAL (Ragi dan Bakteri Asam Laktat) yang berfungsi meningkatkan kandungan gizi dan daya cerna pakan. Bahan yang digunakan berasal dari limbah pertanian lokal seperti jerami, dedak, dan sisa sayuran yang difermentasi menjadi pakan bergizi untuk ternak ruminansia.

Jasa Backlink

Menurut Dr. Gholib, penerapan teknologi fermentasi ini tidak hanya memberikan keterampilan baru bagi santri, tetapi juga mendorong kemandirian pesantren dalam mengelola sumber daya yang ada. “Melalui inovasi ini, santri dapat memanfaatkan limbah pertanian di sekitar mereka untuk mendukung produktivitas dan kesehatan ternak, sekaligus memperkuat ketahanan pangan berbasis pesantren,” jelasnya.

Selain fokus pada pembuatan pakan, tim pengabdi juga memberikan edukasi tentang kesehatan hewan, mencakup pencegahan penyakit, kebersihan kandang, serta pengelolaan pakan dan penanaman hijauan makanan ternak. Kegiatan yang berlangsung sejak Agustus hingga Oktober ini akan dilanjutkan dengan pendampingan berkelanjutan di pesantren.

Pimpinan Dayah Mini Aceh, Tgk. H. Umar Rafsanjani, Lc., M.A., menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. Ia menilai kegiatan tersebut membawa dampak positif bagi para santri. “Kami sangat berterima kasih kepada tim USK yang telah berbagi ilmu dan pengalaman. Pelatihan ini memberi nilai tambah bagi santri kami agar tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga memiliki keterampilan praktis untuk kemandirian ekonomi,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, tim pengabdi menyerahkan mesin pencacah, rumah produksi pakan fermentasi, dan starter RABAL sebagai dukungan bagi keberlanjutan program di pesantren. Fasilitas ini diharapkan menjadi sarana pengembangan usaha kecil berbasis peternakan di lingkungan Dayah Mini Aceh. Kegiatan pengabdian ini didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USK.