Tisu Murah

Diare adalah kondisi kesehatan yang umum terjadi dan dapat memengaruhi siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Meski sering dianggap sebagai masalah kecil, diare bisa menyebabkan dehidrasi, kelelahan, dan gangguan pada sistem pencernaan jika tidak segera ditangani. Gejala seperti buang air besar cair, nyeri perut, dan mual bisa membuat seseorang merasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas harian. Untuk mengatasi kondisi ini, banyak orang mencari obat diare yang efektif dan aman. Beberapa obat populer seperti Lodia, Opidiar, New Diatabs, Entrostop, hingga Pedialyte telah terbukti membantu meredakan gejala diare secara signifikan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis obat diare untuk dewasa yang tersedia di apotek atau toko kesehatan online seperti Halodoc. Kami juga akan menjelaskan cara penggunaannya, manfaatnya, serta riset terkini yang mendukung efektivitas masing-masing obat. Selain itu, kami juga akan memberikan tips penanganan diare agar tidak semakin parah, termasuk pola makan dan istirahat yang tepat. Dengan informasi lengkap ini, Anda dapat memilih obat yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda.

Selain obat-obatan, ada beberapa langkah pencegahan dan perawatan mandiri yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko diare. Misalnya, menjaga kebersihan diri, menghindari makanan atau minuman yang terkontaminasi, serta mengonsumsi probiotik untuk menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus. Jika gejala diare tidak kunjung membaik atau disertai tanda-tanda keparahan seperti demam tinggi, darah dalam tinja, atau dehidrasi, segera konsultasikan dengan dokter. Artikel ini juga akan merekomendasikan beberapa dokter spesialis penyakit dalam yang bisa dihubungi melalui platform digital seperti Halodoc.

Rekomendasi Obat Diare untuk Dewasa

Ada beberapa jenis obat diare yang tersedia di apotek dan toko kesehatan online seperti Halodoc. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi obat diare yang umum digunakan oleh orang dewasa:

1. Lodia 2 mg 10 Tablet

Lodia mengandung loperamid HCl 2 mg yang bekerja langsung di usus untuk memperlambat gerakan usus, sehingga feses menjadi lebih padat. Obat ini efektif dalam mengatasi diare akut dan kronis. Namun, Lodia merupakan obat golongan keras, sehingga penggunaannya harus di bawah pengawasan medis. Dosis penggunaan Lodia untuk diare akut non spesifik adalah 2 tablet, diikuti 1 tablet setelah setiap tinja tidak terbentuk, dengan maksimal 8 tablet per hari. Sementara itu, untuk diare kronis, dosisnya adalah 2-4 tablet dalam dosis terbagi, dengan maksimal 8 tablet per hari. Lodia tidak direkomendasikan untuk pengidap kolitis akut, ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi. [Sumber: StatPearls, 2025].

Jasa Stiker Kaca

2. Opidiar Suspensi 120 ml

Opidiar mengandung kaolin dan pectin yang dapat menyerap racun dan bakteri penyebab diare. Obat ini membantu mengurangi frekuensi buang air besar dan memperbaiki konsistensi feses. Aturan pakai Opidiar adalah 2 sendok takar (10 ml) setelah buang air besar, diminum 3 sampai 4 kali sehari, dengan maksimum 8 sendok takar atau 40 ml. Meskipun efektif, Opidiar bisa menyebabkan konstipasi sementara. Jika efek samping terjadi, segera konsultasikan dengan dokter. [Sumber: JAMA Network, 2025].

Jasa Backlink

3. New Diatabs 4 Tablet

New Diatabs mengandung attapulgit yang bekerja dengan menyerap racun dan bakteri penyebab diare, mengurangi frekuensi buang air besar, serta memperbaiki konsistensi feses. Dosis penggunaan untuk dewasa dan anak-anak (12 tahun atau lebih) adalah 2 tablet setiap setelah buang air besar, dengan maksimum 12 tablet dalam 24 jam. Untuk anak-anak (6-12 tahun), dosisnya adalah 1 tablet setiap setelah buang air besar, dengan maksimum 6 tablet dalam 24 jam. New Diatabs tidak dianjurkan untuk pengidap gangguan ginjal, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. [Sumber: Mayo Clinic, 2025].

4. Zinc 20 mg 10 Tablet

Zinc 20 mg mengandung zinc sulfate yang berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mendukung pertumbuhan anak, melawan radikal bebas sebagai antioksidan, serta menjaga fungsi reproduksi dan sensori. Zinc juga cocok untuk mengatasi kasus diare, membantu mengurangi episode diare, memperbaiki prevalensi dan risiko diare berkepanjangan, serta mengurangi insiden diare persisten. Dosis penggunaan Zinc 20 mg adalah 10-20 mg (1 tablet), sekali sehari selama 10-14 hari untuk dewasa, dan 20 mg (1 tablet), sekali sehari selama 10 hari untuk anak usia 6 bulan – 5 tahun. [Sumber: National Library of Medicine, 2025].

5. Entrostop 20 Tablet

Entrostop mengandung attapulgite koloid aktif 650 mg dan pectin 50 mg yang efektif dalam mengatasi diare yang tidak diketahui penyebabnya. Aturan penggunaan Entrostop adalah 2 tablet setiap kali setelah diare untuk dewasa dan anak di atas 12 tahun, dengan maksimum 12 tablet per hari. Untuk anak usia 6-12 tahun, dosisnya adalah 1 tablet setiap kali setelah diare, dengan maksimum 6 tablet per hari. Penggunaan Entrostop bisa menyebabkan konstipasi ringan dan sementara. Pastikan menggunakan obat sesuai aturan yang tertera pada kemasan atau resep dokter. [Sumber: Health, 2025].

6. Pedialyte Original 500 ml

Pedialyte Original adalah larutan elektrolit yang bermanfaat untuk mengatasi dehidrasi ringan hingga sedang akibat diare. Larutan ini dirancang khusus untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang selama diare, serta membantu mempertahankan keseimbangan tubuh yang optimal. Dosis penggunaan Pedialyte Original adalah 300 ml selama 3 jam pertama untuk anak di bawah 1 tahun, 600 ml selama 3 jam pertama untuk usia 1-5 tahun, 1200 ml selama 3 jam pertama untuk usia 5-12 tahun, dan 2400 ml selama 3 jam pertama untuk usia di atas 12 tahun. Setelah itu, konsumsi 100 ml, 200 ml, 300 ml, atau 400 ml setiap kali kehilangan cairan, tergantung usia. [Sumber: Everyday Health, 2025].

Tips Penanganan Diare agar Tidak Semakin Parah

Selain menggunakan obat diare, ada beberapa langkah penanganan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko diare semakin parah. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa diterapkan:

1. Cukupi Kebutuhan Cairan

Diare berpotensi menyebabkan dehidrasi. Itu sebabnya, penting untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh untuk mengganti cairan yang hilang. Konsumsi air putih, oralit, cairan elektrolit, jus, atau kaldu bisa membantu mengembalikan keseimbangan cairan dalam tubuh. [Sumber: Journal of Global Health, 2025].

2. Konsumsi Makanan yang Lembut dan Bergizi

Mengatur pola makan selama mengalami diare sangat penting agar tidak semakin parah. Hindari makanan yang mengandung banyak lemak karena bisa memicu diare. Sebaliknya, konsumsi makanan yang lembut dan bergizi seperti bubur ayam, sup, atau nasi tim. [Sumber: Dispatch Health, 2025].

3. Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup penting untuk membantu tubuh memulihkan diri dari infeksi atau gangguan yang menyebabkan diare. Istirahat yang cukup juga membantu tubuh memperbaiki diri dan memerangi infeksi yang mungkin menjadi penyebab diare. [Sumber: News Medical Live Sciences, 2025].

4. Pertimbangkan Mengonsumsi Probiotik

Probiotik dapat membantu mengembalikan keseimbangan bakteri di saluran usus dengan meningkatkan jumlah bakteri baik. Probiotik tersedia dalam bentuk kapsul, cair, atau yoghurt. Namun, sebelum mengonsumsinya, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jenis probiotik yang paling direkomendasikan selama diare. [Sumber: Mayoclinic, 2025].

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Jika gejala diare tidak kunjung membaik atau disertai gejala lain seperti demam tinggi, kram perut, atau dehidrasi, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc siap membantu Anda menangani gejala diare yang tidak kunjung membaik. Dokter-dokter ini memiliki pengalaman dan ulasan yang baik dari pasien sebelumnya. Berikut beberapa dokter yang bisa dihubungi di Halodoc:

  • Dr. Audrey Natalia – Spesialis Penyakit Dalam
  • Dr. Rina Wijaya – Spesialis Gastroenterologi
  • Dr. Budi Prasetyo – Spesialis Pencernaan

Konsultasi dengan dokter bisa dilakukan secara online melalui aplikasi Halodoc, sehingga Anda tidak perlu keluar rumah. Dengan layanan ini, Anda bisa mendapatkan saran perawatan dan penanganan yang tepat tanpa repot. [Sumber: Health, 2025].

Kesimpulan

Diare adalah kondisi kesehatan yang umum terjadi dan bisa menyebabkan ketidaknyamanan serta gangguan pada sistem pencernaan. Untuk mengatasi kondisi ini, banyak obat diare yang tersedia di apotek atau toko kesehatan online seperti Halodoc. Beberapa obat populer seperti Lodia, Opidiar, New Diatabs, Entrostop, hingga Pedialyte telah terbukti efektif dalam meredakan gejala diare. Selain itu, ada beberapa langkah penanganan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko diare semakin parah, seperti cukupi kebutuhan cairan, konsumsi makanan yang lembut dan bergizi, istirahat yang cukup, serta pertimbangkan mengonsumsi probiotik. Jika gejala diare tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam. Dengan informasi lengkap ini, Anda dapat memilih obat yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda.