Toko kelontong adalah salah satu bentuk usaha kecil yang memiliki potensi besar untuk berkembang, terutama di tengah masyarakat yang masih membutuhkan akses cepat dan mudah terhadap kebutuhan sehari-hari. Meskipun semakin banyak bermunculan toko modern seperti minimarket atau supermarket, toko kelontong tetap menjadi pilihan utama bagi banyak orang karena harganya yang lebih murah, keramahan penjual, serta kenyamanan berbelanja secara langsung.
Pengusaha yang ingin memulai usaha toko kelontong perlu memperhatikan beberapa aspek penting, mulai dari pemilihan lokasi, modal awal, strategi pemasaran, hingga pengurusan perizinan. Selain itu, menjaga kualitas layanan dan produk juga menjadi faktor kunci dalam menarik pelanggan setia. Dengan memahami peluang, modal, dan cara mengelola bisnis ini, seseorang bisa membangun toko kelontong yang sukses dan berkelanjutan.
Dalam dunia bisnis saat ini, keberadaan toko kelontong tidak hanya sekadar tempat belanja kebutuhan harian, tetapi juga menjadi bagian dari ekosistem UMKM yang sangat vital. Kehadirannya membantu perekonomian lokal dan memberikan peluang kerja bagi masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi para pelaku usaha untuk memahami seluruh proses dan tantangan dalam mengelola toko kelontong agar dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat.
Peluang Usaha Toko Kelontong
Toko kelontong merupakan jenis usaha yang menjual berbagai kebutuhan dasar masyarakat, seperti beras, telur, minyak goreng, gula, garam, dan produk-produk lainnya. Menurut buku “Kewirausahaan” oleh Suharyadi, toko kelontong memiliki keunikan tersendiri, termasuk jam operasional yang umumnya 24 jam, pilihan produk yang beragam, dan kemungkinan pembayaran dengan sistem kasbon (hutang).
Meski sering dianggap sebagai usaha kecil, peluang omzet yang bisa diperoleh dari toko kelontong ternyata cukup menjanjikan. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, toko kelontong tetap bertahan dan bahkan berkembang, terlebih di daerah-daerah yang belum memiliki akses ke pasar modern. Selain itu, toko kelontong juga termasuk dalam kategori UMKM yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Menurut data terbaru dari Kementerian Perdagangan pada tahun 2025, jumlah UMKM di Indonesia mencapai lebih dari 60 juta unit, dan sebagian besar di antaranya adalah usaha kecil seperti toko kelontong. Hal ini menunjukkan bahwa toko kelontong tidak hanya relevan, tetapi juga memiliki kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Modal yang Dibutuhkan untuk Memulai Usaha Toko Kelontong
Memulai usaha toko kelontong membutuhkan modal yang relatif kecil dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Namun, besarnya modal akan bergantung pada ukuran toko, lokasi, dan jenis produk yang ditawarkan. Berikut adalah estimasi biaya yang diperlukan:
Peralatan yang Wajib Ada
- Etalase kaca: Rp1,5 juta – Rp2 juta
- Meja kayu ukuran sedang: Rp300 ribu – Rp600 ribu
- Rak ukuran besar: Rp800 ribu – Rp1,5 juta
- Laci kasir: Rp200 ribu – Rp300 ribu
- Kalkulator digital: Rp40 ribu – Rp70 ribu
- Timbangan kecil: Rp250 ribu – Rp300 ribu
Total perkiraan biaya peralatan: Rp3.090.000 – Rp5.270.000
Produk yang Wajib Ada
- Beras 50 kg: Rp500 ribu – Rp600 ribu
- Minyak goreng 2 liter karton isi 12: Rp150 ribu – Rp200 ribu
- Gula pasir 20 kg: Rp200 ribu – Rp300 ribu
- Mie instan 10 kardus: Rp350 ribu – Rp400 ribu
- Tepung terigu 10 kg: Rp80 ribu – Rp120 ribu
- Telur 1 peti: Rp350 ribu – Rp400 ribu
Total perkiraan biaya produk pokok: Rp1.630.000 – Rp2.020.000
Produk Opsional
- Gas elpiji 3 kg atau 12 kg
- Bumbu dapur seperti bawang putih, bawang merah, merica, ketumbar, dan lain-lain
- Makanan dan minuman ringan
- Produk frozen food
- Rokok
Biaya tambahan untuk produk opsional: Rp2 juta – Rp3 juta
Total perkiraan modal awal: Rp6.720.000 – Rp10.290.000
Cara Memulai Usaha Toko Kelontong
Setelah mengetahui besarnya modal yang diperlukan, langkah berikutnya adalah mempersiapkan strategi dan tindakan nyata untuk memulai usaha toko kelontong. Berikut adalah beberapa langkah penting yang harus dilakukan:
1. Pilih Lokasi yang Strategis
Lokasi sangat berpengaruh terhadap kesuksesan toko kelontong. Pastikan toko berada di area yang ramai, dekat pemukiman penduduk, atau di sekitar tempat kerja. Lokasi yang mudah diakses dan terlihat oleh calon pelanggan akan meningkatkan peluang penjualan.
2. Lakukan Riset Pasar
Sebelum memulai, lakukan riset pasar untuk mengetahui kebutuhan dan preferensi pelanggan di area tersebut. Jika kamu mengetahui produk apa saja yang diminati, kamu bisa menyesuaikan stok dan harga agar lebih sesuai dengan permintaan pasar.
3. Bekerja Sama dengan Distributor
Cari distributor yang bisa dipercaya dan menawarkan harga kompetitif. Beberapa distributor menyediakan layanan pengiriman online, sehingga kamu bisa memesan barang secara lebih efisien dan hemat waktu.
4. Berikan Pelayanan Terbaik dan Promosi
Jangan lupa untuk memberikan pelayanan yang ramah dan profesional. Kamu juga bisa membuat promo seperti paket sembako dengan harga lebih murah daripada beli satuan. Layanan pesan antar juga bisa menjadi nilai tambah untuk menarik pelanggan.
5. Lakukan Pembukuan Keuangan Secara Berkala
Pembukuan keuangan sangat penting untuk memantau kondisi keuangan toko. Pisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha agar tidak tercampur. Ini juga akan memudahkan kamu dalam menghitung laba dan kerugian.
Perizinan Usaha Toko Kelontong
Selain modal dan strategi, pengurusan perizinan juga menjadi hal yang tidak boleh dilewatkan. Menurut Peraturan Menteri Perdagangan No 26 Tahun 2021, usaha toko kelontong wajib memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai bagian dari perizinan berusaha.
NIB memiliki beberapa manfaat, seperti:
– Pendaftaran pelaku usaha untuk BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
– Mendapatkan pendampingan untuk membuat sertifikat halal
– Merekam atau menyimpan data pelaku usaha
– Memperoleh fasilitas pembiayaan dari perbankan
– Berpeluang untuk mendapatkan pelatihan dan insentif dari pemerintah
Dengan memiliki NIB, toko kelontong akan lebih mudah dalam mengurus berbagai izin dan mendapatkan dukungan dari pemerintah maupun lembaga keuangan.
Tips Sukses dalam Mengelola Toko Kelontong
Untuk menjadikan toko kelontong Anda sukses, berikut beberapa tips tambahan yang bisa diterapkan:
1. Tingkatkan Kualitas Produk
Pastikan produk yang dijual berkualitas dan segar. Jika pelanggan puas dengan kualitas barang, mereka akan kembali dan merekomendasikan toko Anda kepada orang lain.
2. Manfaatkan Media Sosial
Gunakan media sosial seperti Instagram atau Facebook untuk mempromosikan toko. Buat konten menarik seperti foto produk, diskon, atau ulasan pelanggan untuk menarik lebih banyak pengunjung.
3. Bangun Hubungan Baik dengan Pelanggan
Buat hubungan baik dengan pelanggan melalui pelayanan yang ramah dan responsif. Pelanggan yang merasa dihargai cenderung menjadi pelanggan setia.
4. Perbarui Stok Secara Berkala
Pastikan stok barang selalu tersedia dan tidak habis. Lakukan pengisian stok secara rutin agar pelanggan tidak kecewa dan kembali belanja.
5. Evaluasi Performa Bisnis
Lakukan evaluasi berkala terhadap performa bisnis, termasuk penjualan, keuntungan, dan biaya operasional. Dengan evaluasi, kamu bisa mengetahui mana yang perlu diperbaiki dan mana yang sudah berjalan baik.
Kesimpulan
Toko kelontong adalah usaha kecil yang memiliki potensi besar untuk berkembang, terutama di tengah masyarakat yang masih membutuhkan akses cepat dan mudah terhadap kebutuhan sehari-hari. Dengan modal yang relatif kecil, strategi yang tepat, dan pengurusan perizinan yang benar, toko kelontong bisa menjadi bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.
Selain itu, toko kelontong juga berkontribusi penting dalam perekonomian lokal, terutama dalam mendukung UMKM. Dengan memahami peluang, modal, dan cara mengelola bisnis ini, seseorang bisa membangun toko kelontong yang sukses dan berdampak positif bagi lingkungan sekitar.
Jika kamu tertarik memulai usaha toko kelontong, pastikan untuk mempersiapkan diri dengan matang dan mengikuti semua prosedur yang diperlukan. Dengan dedikasi dan konsistensi, toko kelontong Anda bisa menjadi salah satu toko yang diminati dan dicintai oleh masyarakat.