Jeruk nagami, yang dikenal dengan nama ilmiah Citrus Fortunella, adalah buah kecil yang memiliki rasa unik dan manfaat kesehatan yang luar biasa. Meskipun ukurannya kecil, jeruk ini memiliki daya tarik yang kuat baik dari segi rasa maupun khasiatnya. Salah satu hal menarik yang membedakannya dari jenis jeruk lain adalah kulitnya yang bisa dimakan. Ini membuatnya menjadi pilihan populer bagi mereka yang ingin mengonsumsi buah tanpa harus mengupasnya terlebih dahulu. Selain itu, jeruk nagami juga sering dijadikan sebagai tanaman hias karena bentuknya yang menarik dan warna buahnya yang cerah.
Buah ini memiliki sejarah panjang yang terkait erat dengan budaya Tiongkok dan Jepang. Sejak abad ke-12, jeruk nagami sudah dikenal dalam literatur daerah tersebut. Pada tahun 1846, buah ini diperkenalkan ke Eropa oleh Robert Fortune, seorang pengumpul tumbuhan untuk Persatuan Hortikultur London. Penyebarannya ke Amerika Utara kemudian membuka jalan bagi pengembangan varietas dan teknik budidaya yang lebih modern. Hal ini menunjukkan bahwa jeruk nagami tidak hanya menjadi buah konsumsi, tetapi juga memiliki peran penting dalam perkembangan pertanian dan budidaya tanaman di berbagai belahan dunia.
Dalam konteks pertanian, jeruk nagami sangat mudah ditanam dan dirawat. Tanaman ini cocok tumbuh di daerah beriklim hangat dengan curah hujan cukup. Untuk menanamnya, diperlukan tanah yang subur, gembur, dan memiliki drainase yang baik. Perbanyakan bisa dilakukan melalui biji, cangkok, okulasi, atau stek. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Misalnya, cangkok dan okulasi memberikan hasil yang lebih cepat dan mempertahankan sifat-sifat unggul dari tanaman induk, sedangkan biji membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan buah. Dengan perawatan yang tepat, jeruk nagami dapat tumbuh subur dan menghasilkan buah yang lebat.
Jenis-Jenis Varietas Jeruk Nagami
Jeruk nagami memiliki beberapa varietas yang umum dikenal, masing-masing dengan karakteristik dan kegunaan yang berbeda. Salah satu yang paling terkenal adalah Citrus crassifolia (syn. Fortunella crassifolia), yang dikenal sebagai kumkuat meiwa. Buah ini biasanya dimakan segar tanpa dikupas. Varietas lain seperti Citrus hindsii (syn. Fortunella hindsii) atau kumkuat hong kong memiliki rasa yang lebih asam dan cocok untuk olahan masakan. Di sisi lain, Citrus japonica (syn. Fortunella japonica) atau kumkuat marumi memiliki rasa yang lebih masam dan sering digunakan dalam pengolahan makanan.
Selain itu, ada juga Citrus obovata (syn. Fortunella obovata) yang dikenal sebagai kumkuat jiangsu atau fukushu, serta Citrus polyandra (syn. Fortunella polyandra) yang dikenal sebagai kumkuat malaya. Setiap varietas ini memiliki keunggulan tersendiri, baik dari segi rasa, tekstur, maupun kegunaannya dalam pengolahan makanan atau sebagai tanaman hias. Pemilihan varietas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan tumbuh akan sangat memengaruhi hasil panen dan kepuasan pengguna.
Nutrisi dan Manfaat Kesehatan Jeruk Nagami
Jeruk nagami kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Dalam 100 gram buahnya, terdapat sekitar 71 kalori, 15,9 gram karbohidrat, 6,5 gram serat, 9,36 gram gula, 0,86 gram lemak, 1,88 gram protein, 43,9 mg vitamin C, 62 mg kalsium, dan 186 mg kalium. Vitamin C dalam jeruk nagami sangat tinggi, sehingga sangat bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari infeksi.
Selain itu, kalium dalam jeruk nagami membantu menjaga tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung. Serat dalam buah ini juga membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Antioksidan yang terkandung dalam jeruk nagami melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sementara vitamin C berperan penting dalam produksi kolagen yang menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit. Dengan kandungan nutrisi yang lengkap, jeruk nagami menjadi pilihan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Fakta-Fakta Unik Tentang Jeruk Nagami
Salah satu fakta unik tentang jeruk nagami adalah bahwa kulitnya bisa dimakan. Berbeda dengan jeruk lain yang biasanya dikupas sebelum dimakan, kulit jeruk nagami memiliki rasa manis yang unik dan bisa dinikmati langsung. Di beberapa budaya Asia, jeruk nagami dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran. Bentuknya yang menarik dan warna buahnya yang cerah membuat jeruk nagami populer sebagai tanaman hias.
Buah ini juga relatif tahan lama dan dapat disimpan dalam kondisi yang baik selama beberapa minggu. Selain dimakan langsung, jeruk nagami bisa diolah menjadi berbagai makanan dan minuman, seperti selai, marmalade, manisan, dan infused water. Keberagaman olahan ini menunjukkan betapa fleksibelnya penggunaan jeruk nagami dalam kehidupan sehari-hari.
Cara Menanam dan Merawat Jeruk Nagami
Menanam jeruk nagami tidak terlalu sulit jika dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat. Pertama, pilih bibit yang sehat, bebas penyakit, dan memiliki akar yang kuat. Bibit dapat diperoleh dari toko tanaman terpercaya atau melalui perbanyakan sendiri seperti cangkok atau okulasi.
Setelah mendapatkan bibit, persiapkan media tanam yang subur, gembur, dan memiliki drainase yang baik. Campurkan tanah, kompos, dan pupuk kandang dengan perbandingan yang sesuai. Selanjutnya, buat lubang tanam yang cukup besar untuk menampung akar bibit. Lepaskan bibit dari pot atau wadah dengan hati-hati, tempatkan di tengah lubang tanam, dan timbun dengan media tanam. Siram dengan air secukupnya.
Perawatan yang baik akan memastikan tanaman tumbuh subur dan menghasilkan buah yang lebat. Pastikan tanaman mendapatkan sinar matahari penuh, siram secara teratur, dan berikan pupuk secara berkala. Lakukan pemangkasan untuk membentuk tajuk tanaman dan membuang cabang-cabang yang kering atau rusak. Pantau tanaman secara teratur untuk menghindari hama dan penyakit, serta gunakan pestisida atau fungisida organik jika diperlukan. Dengan perawatan yang tepat, jeruk nagami akan tumbuh optimal dan memberikan hasil panen yang maksimal.