Dalam dunia bisnis, tantangan tidak pernah berhenti. Setiap pelaku usaha pasti menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian, baik itu dari perubahan ekonomi, pergeseran perilaku konsumen, atau bahkan krisis global seperti pandemi. Di tengah kondisi tersebut, mempertahankan bisnis menjadi tugas yang sangat menantang. Namun, dengan strategi yang tepat dan persiapan yang matang, bisnis tetap bisa bertahan dan bahkan berkembang.

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa keberhasilan bisnis bukan hanya tentang mendapatkan untung, tetapi juga mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Dalam artikel ini, kita akan membahas enam langkah strategis yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha untuk mempertahankan bisnis di masa-masa sulit. Tips-tips ini didasarkan pada pengalaman nyata dan analisis terkini dari para ahli bisnis serta data terbaru hingga tahun 2025.

Salah satu hal pertama yang harus diperhatikan adalah kebijakan arus kas. Arus kas adalah jantung dari bisnis, karena tanpa aliran uang yang stabil, bisnis akan kesulitan untuk bertahan. Oleh karena itu, manajemen arus kas yang baik menjadi kunci utama dalam menghadapi situasi sulit. Selain itu, penting juga untuk membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan lama, karena mereka lebih mudah dipengaruhi dan memiliki potensi untuk meningkatkan penjualan melalui up-selling dan cross-selling.

Selain itu, bisnis juga perlu memperhatikan biaya pemasaran. Banyak pelaku usaha cenderung mengurangi anggaran pemasaran saat menghadapi kesulitan, padahal sebaliknya, pemasaran tetap penting untuk menjaga visibilitas merek dan menarik pelanggan baru. Dengan strategi pemasaran yang efektif, bisnis dapat tetap terlihat dan tetap relevan di pasar.

Jangan Hanya Fokus Pada Solusi Sesaat

Saat menghadapi masalah, banyak pelaku usaha cenderung mencari solusi instan. Namun, solusi jangka pendek sering kali tidak cukup untuk mengatasi masalah yang kompleks. Sebaliknya, penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap bisnis dan mencari solusi yang dapat bertahan dalam jangka panjang. Misalnya, jika bisnis mengalami kesulitan dalam rekrutmen staf, solusi tidak hanya terbatas pada merekrut karyawan baru, tetapi juga memahami akar masalah, apakah itu budaya perusahaan, gaji yang tidak kompetitif, atau faktor lainnya.

Menurut survei terbaru yang dirilis pada tahun 2025 oleh Business Insights Indonesia, biaya untuk mendapatkan pelanggan baru hampir dua kali lipat dari biaya untuk meningkatkan penjualan kepada pelanggan saat ini. Ini menunjukkan bahwa fokus pada pelanggan yang sudah ada bisa menjadi strategi yang lebih efektif dan hemat biaya. Dengan memperkuat hubungan dengan pelanggan lama, bisnis dapat mempertahankan pendapatan sambil tetap mencari cara untuk menarik pelanggan baru.

Jasa Stiker Kaca

Andalkan Pelanggan yang Sudah Ada

Pelanggan yang sudah ada merupakan aset berharga bagi bisnis. Mereka telah mengenal produk atau layanan Anda dan cenderung lebih setia dibandingkan pelanggan baru. Menurut laporan dari Indonesia Business Monitor pada tahun 2025, pelanggan yang sudah ada memiliki tingkat retensi yang lebih tinggi dan lebih mudah untuk diberi penawaran tambahan (up-selling) atau produk lain (cross-selling).

Jasa Backlink

Oleh karena itu, bisnis perlu membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan lama melalui komunikasi yang intensif, diskon khusus, atau program loyalitas. Dengan begitu, pelanggan akan merasa dihargai dan lebih mungkin untuk tetap setia. Selain itu, pelanggan lama juga bisa menjadi referensi untuk bisnis baru, karena mereka sering kali merekomendasikan produk atau layanan Anda kepada orang lain.

Lindungi Arus Kas Bisnis

Arus kas adalah elemen vital dalam kelangsungan hidup bisnis. Tanpa aliran uang yang stabil, bisnis akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan operasional dan investasi. Oleh karena itu, penting untuk mengelola arus kas secara efisien. Strategi yang dapat diterapkan antara lain:

  • Meningkatkan penjualan atau layanan yang menghasilkan
  • Mengoptimalkan pengeluaran dengan memangkas biaya yang tidak perlu
  • Memastikan bahwa pendapatan selalu lebih besar daripada pengeluaran

Menurut data dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia pada tahun 2025, bisnis yang berhasil menjaga arus kas yang sehat cenderung lebih cepat pulih dari krisis. Dengan demikian, pengelolaan arus kas yang baik adalah langkah penting dalam mempertahankan bisnis di masa sulit.

Jangan Mengurangi Biaya Pemasaran

Banyak pelaku usaha cenderung mengurangi anggaran pemasaran saat menghadapi kesulitan, tetapi ini bisa menjadi kesalahan besar. Pemasaran tetap penting untuk menjaga visibilitas merek dan menarik pelanggan baru. Menurut laporan dari Marketing Association Indonesia pada tahun 2025, bisnis yang terus melakukan pemasaran meskipun dalam situasi sulit cenderung lebih cepat bangkit dari krisis.

Contohnya, selama pandemi, banyak pelanggan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mencari informasi produk online. Dengan memperkuat kehadiran digital, bisnis dapat tetap terlihat dan menarik minat pelanggan. Strategi pemasaran yang efektif seperti iklan digital, konten edukatif, atau kampanye sosial media dapat membantu bisnis tetap relevan di tengah perubahan perilaku konsumen.

Lakukan Pinjaman

Jika bisnis menghadapi kesulitan keuangan, pinjaman bisa menjadi solusi yang layak dipertimbangkan. Namun, penting untuk memilih lembaga keuangan yang tepercaya dan memiliki skor kredit yang baik. Menurut laporan dari Bank Indonesia pada tahun 2025, bisnis yang memiliki riwayat kredit yang baik dan dokumen legalitas yang lengkap memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pinjaman.

Selain itu, bisnis juga perlu memperhatikan bunga dan syarat pinjaman agar tidak mengganggu arus kas. Dengan pinjaman yang tepat, bisnis dapat mempercepat proses pemulihan dan mempertahankan operasional tanpa mengorbankan stabilitas keuangan.

Berinvestasi dalam Pertumbuhan Bisnis

Meski dalam situasi sulit, bisnis tetap bisa berinvestasi untuk pertumbuhan jangka panjang. Investasi bisa berupa peningkatan kualitas produk, pelatihan karyawan, atau pengembangan teknologi. Menurut laporan dari Indonesia Business Development Center pada tahun 2025, bisnis yang berinvestasi dalam inovasi dan pengembangan karyawan cenderung lebih cepat pulih dari krisis.

Investasi juga dapat memberikan semangat baru bagi karyawan dan membuat bisnis lebih menarik bagi calon pelanggan. Dengan memperkuat fondasi bisnis, pelaku usaha dapat menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri dan siap untuk berkembang.

Kesimpulan

Mempertahankan bisnis di masa sulit membutuhkan strategi yang matang dan fleksibel. Dengan fokus pada pelanggan lama, manajemen arus kas yang baik, pemasaran yang efektif, dan investasi yang tepat, bisnis dapat tetap bertahan dan bahkan berkembang. Selain itu, pelaku usaha perlu tetap berpikir jernih dan bersikap proaktif dalam menghadapi tantangan.

Untuk memperkuat keberlanjutan bisnis, pelaku usaha juga dapat memanfaatkan layanan digital seperti Digital Business Assistant (DiBA) dan Digital Legal Assistant (DiLA) yang disediakan oleh Kontrak Hukum. Layanan ini membantu mengelola berbagai kebutuhan bisnis secara efisien dan aman.

Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang memadai, bisnis tetap bisa bertahan dan berkembang di tengah tantangan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli hukum atau profesional bisnis untuk memperoleh solusi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.