Sholat Dhuha adalah salah satu bentuk ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi umat Muslim. Dalam Islam, sholat dhuha sering disebut sebagai sholat yang dilakukan pada waktu matahari mulai naik hingga condong ke barat. Meski tidak wajib, sholat ini memiliki nilai spiritual dan keberkahan yang luar biasa. Banyak hadis menjelaskan bahwa sholat dhuha dapat memperlancar rezeki, meningkatkan ketaqwaan, serta menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Secara umum, sholat dhuha bisa dikerjakan dalam dua rakaat atau lebih, tergantung kebiasaan dan kemampuan seseorang. Nabi Muhammad SAW pernah melakukan sholat dhuha dalam 4 hingga 8 rakaat, namun beberapa ulama juga menyebutkan bahwa jumlah rakaatnya bisa mencapai 12 rakaat. Namun, secara umum, sholat dhuha yang paling sering dilakukan adalah dua rakaat. Selain itu, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa sholat dhuha boleh dikerjakan kapan saja selama masa waktu yang ditentukan, yaitu setelah matahari terbit hingga sebelum waktu dzuhur.

Salah satu hal penting dalam sholat dhuha adalah niat. Niat harus diucapkan dalam hati, bukan hanya dengan lisan. Meskipun demikian, sebagian ulama menyarankan untuk membaca niat secara lisan karena dianggap membantu fokus dalam beribadah. Doa setelah sholat dhuha juga sangat penting, meskipun tidak ada doa khusus yang diajarkan oleh Nabi. Namun, ada beberapa doa yang sering dibacakan, seperti doa yang mengandung permohonan agar rezeki lancar dan segala urusan di dunia dan akhirat menjadi baik.

Selain itu, sholat dhuha juga memiliki keistimewaan tersendiri, seperti kesempatan untuk mendapatkan pahala seperti umroh, menjadi amanah dari Rasulullah, serta bernilai sedekah. Oleh karena itu, banyak orang yang menjadikan sholat dhuha sebagai bagian dari rutinitas harian mereka.

Tata Cara Sholat Dhuha yang Benar

Sholat dhuha memiliki tata cara yang mirip dengan sholat-sholat sunnah lainnya. Berikut adalah langkah-langkah lengkapnya:

  1. Niat: Sebelum memulai sholat, niat harus dipancangkan dalam hati. Niat sholat dhuha adalah “Saya berniat sholat dhuha dua rakaat karena Allah SWT.”
  2. Takbiratul Ihram: Memulai sholat dengan mengucapkan “Allahu Akbar” dan mengangkat tangan.
  3. Doa Iftitah: Setelah takbir, membaca doa iftitah seperti “Subhanaka allahumma wa bihamdika, astaghfiruka wa atubu ilaika.”
  4. Membaca Surah Al-Fatihah: Setiap rakaat dimulai dengan membaca surah Al-Fatihah.
  5. Membaca Ayat Al-Qur’an: Setelah Al-Fatihah, membaca ayat Al-Qur’an, seperti surah Asy-Syams atau Ad-Dhuha.
  6. Ruku’: Melakukan ruku’ dengan tuma’ninah (diam sejenak setelah gerakan).
  7. I’tidal: Bangkit dari ruku’ dengan tuma’ninah.
  8. Sujud: Melakukan sujud dengan tuma’ninah.
  9. Duduk di antara dua sujud: Membaca doa atau tuma’ninah.
  10. Sujud Kedua: Melakukan sujud kedua dengan tuma’ninah.
  11. Tasyahud Akhir: Membaca tasyahud akhir dan salam.

Setiap dua rakaat, Anda dapat mengulanginya hingga mencapai jumlah rakaat yang diinginkan. Jika ingin melengkapi sholat dhuha, setelah selesai, Anda bisa berdoa sesuai keinginan.

Jasa Stiker Kaca

Niat Sholat Dhuha yang Tepat

Niat sholat dhuha adalah bagian penting dalam menjalankannya. Niat harus dilakukan dalam hati, karena menurut pendapat mayoritas ulama, tempat niat adalah hati. Namun, beberapa ulama seperti madzhab Maliki berpendapat bahwa tidak perlu melafalkan niat, karena tidak ada contoh dari Nabi SAW.

Jasa Backlink

Berikut adalah lafadz niat sholat dhuha yang bisa dibacakan:

“Nawaitu sholat dhuha dua rakaat iqtidhaan li-illahi ta’ala.”

Jika Anda ingin melafalkan niat, Anda bisa mengucapkannya dengan benar dan dengan niat yang tulus.

Bacaan Doa Sholat Dhuha

Meskipun tidak ada doa khusus yang diajarkan oleh Nabi SAW, banyak orang sering membaca doa-doa tertentu setelah sholat dhuha. Salah satu doa yang populer adalah:

“Alloohumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Alloohumma inkaana rizqii fis samaa-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’assiron fayassirhu, wa inkaana harooman fathohhirhu, wa inkaana ba’iidan faqorribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika aatinii maa aataita ‘ibaadakash shoolihiin.”

Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih.”

Doa ini tidak berasal dari hadits Nabi, tetapi sudah ditulis oleh ulama seperti Asy Syarwani dan Ad Dimyathi. Meskipun demikian, doa tersebut sah untuk dibaca. Anda juga bisa menggunakan doa dalam bahasa Indonesia jika lebih nyaman.

Waktu Sholat Dhuha yang Tepat

Waktu sholat dhuha adalah saat matahari mulai naik hingga condong ke barat. Di Indonesia, waktu sholat dhuha biasanya dimulai sekitar 20 menit setelah matahari terbit hingga 15 menit sebelum waktu dzuhur. Waktu yang paling utama untuk sholat dhuha adalah sekitar sepertiga siang.

Di Arab Saudi, waktu sholat dhuha sering dikaitkan dengan kondisi alam, seperti panasnya padang pasir dan pergerakan unta. Menurut hadis, Nabi SAW bersabda:

“Sholat dhuha adalah sholat orang-orang taat.”

Ini menunjukkan bahwa sholat dhuha sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang ingin meningkatkan ketaqwaan dan kebersihan hati.

Keutamaan Sholat Dhuha yang Perlu Diketahui

Sholat dhuha memiliki banyak keutamaan yang telah dijelaskan dalam hadis dan kitab-kitab fiqh. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Sholat Orang-orang Taat

    Sholat dhuha sering disebut sebagai sholat orang-orang taat atau sholat awwabin. Dengan melakukan sholat dhuha secara rutin, seseorang akan dicatat sebagai orang yang taat.

  2. Memberi Kecukupan

    Sholat dhuha dalam 4 rakaat dipercaya dapat membawa kecukupan bagi pelakunya.

  3. Pahala Umroh

    Jika seseorang melakukan sholat dhuha bersama sholat subuh secara berjamaah di masjid, maka ia akan mendapatkan pahala seperti umroh.

  4. Amanah Rasulullah

    Nabi SAW memberikan amanah kepada Abu Hurairah untuk menjadikan sholat dhuha sebagai amal harian.

  5. Bernilai Sedekah

    Sholat dhuha dalam 2 rakaat senilai dengan 360 sedekah.

Keutamaan-keutamaan ini membuat sholat dhuha menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam.

Kesimpulan

Sholat dhuha adalah ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Dari tata cara, niat, doa, hingga waktu sholat, semuanya harus dilakukan dengan benar dan penuh kepercayaan kepada Allah SWT. Dengan menjalankan sholat dhuha secara rutin, kita tidak hanya mendapatkan keberkahan dalam hidup, tetapi juga meningkatkan ketaqwaan dan kebersihan hati. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan memperkaya pemahaman tentang sholat dhuha.