Dalam menjalankan bisnis, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), bulan Ramadan menjadi momen yang sangat strategis. Tidak hanya sebagai bulan suci bagi umat Muslim, tetapi juga menjadi waktu yang penuh potensi untuk meningkatkan penjualan. Data dari The Trade Desk menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia berencana menghabiskan sebagian besar Tunjangan Hari Raya (THR) mereka untuk merayakan Ramadan 2024. Dengan tingginya minat konsumen, UMKM memiliki kesempatan emas untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan pendapatan.

Salah satu cara untuk memaksimalkan peluang ini adalah dengan memahami kebutuhan pasar. Berdasarkan data internal SIRCLO, beberapa kategori produk yang paling diminati selama Ramadan antara lain perawatan diri, kesehatan, kebutuhan rumah tangga, makanan dan minuman, serta fashion. Hal ini didorong oleh tradisi seperti persiapan hampers, menjaga kesehatan selama berpuasa, dan pembelian pakaian baru untuk Lebaran. Oleh karena itu, UMKM perlu melakukan riset pasar untuk mengetahui apa yang sedang dicari oleh konsumen di bulan tersebut.

Selain itu, partisipasi dalam bazaar Ramadan juga bisa menjadi strategi yang efektif. Bazaar biasanya menarik banyak pengunjung yang mencari produk dengan harga yang kompetitif. UMKM dapat memanfaatkan momen ini dengan menawarkan harga yang menarik, kemasan yang menarik, dan promo yang sesuai. Namun, penting untuk diingat bahwa biaya sewa stand harus diperhitungkan, sehingga harga jual mungkin perlu sedikit dinaikkan.

Promosi juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan penjualan. Selain diskon, UMKM bisa menggunakan berbagai strategi promosi seperti bundling produk, hadiah tambahan, atau voucher. Misalnya, untuk produk kesehatan, UMKM bisa menawarkan program “beli dua dapat tiga” agar konsumen merasa mendapatkan nilai lebih. Untuk produk kebutuhan rumah tangga, program “beli lebih banyak hemat lebih banyak” bisa menjadi daya tarik. Sedangkan untuk fashion, voucher giveaway bisa menarik konsumen yang peduli pada tren mode terkini.

Selain itu, UMKM juga perlu memperhatikan perilaku belanja ibu-ibu, yang merupakan salah satu segmen penting dalam pasar. Data SIRCLO menunjukkan bahwa sekitar 40,1% ibu-ibu mencari informasi produk melalui mikro-influencer. Oleh karena itu, kolaborasi dengan influencer, terutama yang fokus pada keluarga dan gaya hidup modern, bisa menjadi strategi yang efektif. Selain itu, banyak ibu-ibu yang berbelanja online, sehingga UMKM perlu memastikan kehadiran mereka di platform digital.

Perpanjangan jam operasional toko juga menjadi langkah penting. Selama Ramadan, waktu belanja online cenderung lebih luas, termasuk di pagi hari, setelah berbuka puasa, dan tengah malam. UMKM bisa memanfaatkan waktu-waktu ini dengan menyediakan layanan live streaming untuk memperkenalkan produk secara interaktif. Fitur live streaming semakin populer dan menarik minat berbagai usia.

Jasa Stiker Kaca

Untuk memastikan keberlanjutan bisnis, UMKM perlu memperhatikan legalitas. Dokumen-dokumen seperti NPWP, NIB, izin usaha, dan pendaftaran merek harus dipenuhi. Jika bisnis berkembang pesat, pembentukan entitas PT bisa menjadi opsi yang tepat. Entitas PT tidak hanya memberikan perlindungan hukum, tetapi juga membantu membangun jaringan bisnis yang lebih luas dan memudahkan akses pembiayaan dari pemerintah.

Jasa Backlink

Untuk bantuan dalam memahami proses legalitas dan membangun jaringan bisnis, UMKM dapat berkonsultasi dengan layanan profesional. Kontrak Hukum, misalnya, menawarkan layanan konsultasi gratis yang bisa membantu UMKM memahami dokumen-dokumen yang diperlukan. Dengan konsultasi ini, UMKM bisa memastikan bisnis mereka berjalan dengan benar dan aman.

Selain itu, UMKM juga perlu memperhatikan regulasi dan aturan yang berlaku. Misalnya, peraturan tentang keselamatan kerja dan kesehatan masyarakat harus ditaati agar bisnis tidak terganggu oleh masalah hukum. Pemahaman akan regulasi ini bisa membantu UMKM menghindari risiko dan membangun reputasi yang baik.

Penting juga untuk memahami KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha), yang digunakan untuk menentukan jenis usaha yang dijalankan. Pemilihan KBLI yang tepat memungkinkan UMKM memperoleh izin usaha yang sesuai dan memahami risiko yang terkait dengan aktivitas bisnis mereka. Dengan demikian, UMKM bisa lebih mudah dalam mengajukan izin dan memahami regulasi yang berlaku.

Selain itu, UMKM juga perlu memperhatikan pajak. Pemenuhan kewajiban pajak seperti NPWP dan pelaporan pajak bulanan maupun tahunan sangat penting untuk menjaga kepatuhan hukum. Dengan mematuhi aturan pajak, UMKM bisa menghindari sanksi dan membangun hubungan yang baik dengan pemerintah.

Dalam era digital, UMKM juga perlu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis. Layanan seperti Digital Business Assistant (DiBA) dan Digital Legal Assistant (DiLA) bisa menjadi alat bantu yang berguna. DiBA membantu dalam pembuatan kontrak, analisis merek, dan manajemen pajak, sementara DiLA fokus pada penyusunan dan review kontrak serta daftar hak cipta. Dengan layanan ini, UMKM bisa lebih fokus pada pengembangan bisnis tanpa khawatir terhadap aspek legal dan administratif.

Dalam menjalankan bisnis, UMKM juga perlu memperhatikan kebutuhan tenaga kerja. Peraturan tentang ketenagakerjaan harus dipatuhi agar tidak terjadi masalah hukum. Misalnya, UMKM harus memastikan bahwa pekerja diberikan hak-hak yang sesuai, seperti upah yang layak dan fasilitas kerja yang memadai. Dengan memenuhi kewajiban ini, UMKM bisa menjaga hubungan yang baik dengan karyawan dan membangun lingkungan kerja yang harmonis.

Selain itu, UMKM juga perlu memperhatikan kerja sama dengan mitra bisnis. Kolaborasi dengan pihak lain bisa membantu memperluas pasar dan meningkatkan penjualan. Misalnya, UMKM bisa bekerja sama dengan distributor atau agen untuk memperluas jangkauan pasar. Dengan kerja sama ini, UMKM bisa memanfaatkan jaringan mitra untuk meningkatkan penjualan dan membangun reputasi yang lebih baik.

Dalam menjalankan bisnis, UMKM juga perlu memperhatikan distribusi produk. Penyediaan produk yang tepat di tempat yang tepat sangat penting untuk meningkatkan penjualan. UMKM bisa memanfaatkan platform digital untuk menyebarluaskan produk mereka dan memperluas jangkauan pasar. Dengan demikian, UMKM bisa mencapai konsumen yang lebih luas dan meningkatkan penjualan.

Investasi juga menjadi faktor penting dalam pengembangan bisnis. UMKM perlu mempertimbangkan investasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Misalnya, investasi dalam teknologi bisa membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis. Dengan investasi yang tepat, UMKM bisa memperkuat posisi mereka di pasar dan meningkatkan daya saing.

Dalam menjalankan bisnis, UMKM juga perlu memperhatikan acara dan event yang relevan. Partisipasi dalam event bisa membantu meningkatkan visibilitas dan memperluas jaringan bisnis. Misalnya, UMKM bisa mengikuti pameran dagang atau seminar bisnis untuk memperkenalkan produk mereka dan membangun hubungan dengan calon pelanggan.

Selain itu, UMKM juga perlu memperhatikan sewa menyewa. Penyewaan ruang atau alat bisa menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi biaya awal. Dengan sewa menyewa, UMKM bisa memperluas kapasitas bisnis tanpa harus mengeluarkan modal besar. Dengan demikian, UMKM bisa lebih fleksibel dalam mengelola bisnis mereka.

Dalam menjalankan bisnis, UMKM juga perlu memperhatikan hal-hal lain yang relevan. Misalnya, pemahaman tentang hukum dan regulasi yang berlaku sangat penting untuk menjaga kepatuhan dan menghindari risiko hukum. Dengan memahami aturan ini, UMKM bisa menjalankan bisnis dengan lebih aman dan stabil.

Dengan memahami berbagai aspek bisnis, UMKM bisa memaksimalkan peluang di bulan Ramadan dan meningkatkan penjualan. Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang memadai, UMKM bisa mencapai kesuksesan yang lebih besar dan membangun bisnis yang lebih kuat.