Di tengah berbagai perayaan hari ibu yang penuh kasih dan cinta, ada kisah yang menyentuh hati dan mengingatkan kita akan pentingnya penghargaan terhadap para ibu. Film pendek yang viral di media sosial menampilkan cerita tentang seorang ibu yang telah bertahun-tahun membesarkan anaknya, namun justru ditinggalkan dan tidak mendapatkan ucapan selamat hari ibu dari sang anak. Cerita ini menggambarkan kepedihan seorang ibu yang mungkin sudah tidak lagi memiliki harapan untuk diakui atau dihargai oleh anak-anaknya.
Film pendek ini menjadi pesan penting bagi semua orang, terutama bagi para orang tua dan anak-anak. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh kesibukan, banyak dari kita mungkin lupa untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada orang tua. Namun, film ini mengajarkan bahwa setiap tindakan kecil, seperti mengucapkan “selamat hari ibu” atau sekadar meluangkan waktu untuk berbicara dengan ibu, bisa menjadi bentuk penghargaan yang sangat berarti.
Selain itu, film ini juga mengundang pembaca untuk merenungkan kembali peran mereka sebagai anak dan bagaimana mereka dapat menjaga hubungan yang baik dengan orang tua. Dalam beberapa kasus, ketidakterlibatan anak terhadap ibu bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesibukan, jarak, atau konflik. Namun, tidak ada alasan yang cukup kuat untuk meninggalkan ibu yang telah berjuang keras demi keluarga.
Kehadiran Ibu dalam Kehidupan Anak
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh The Asian Parent pada 2025 menunjukkan bahwa peran ibu dalam kehidupan anak sangat penting, baik secara emosional maupun psikologis. Ibu sering kali menjadi sumber kekuatan, dukungan, dan bimbingan bagi anak-anak. Mereka tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal, tetapi juga memberikan kasih sayang, pelajaran hidup, dan nilai-nilai moral.
Dalam konteks budaya Indonesia, ibu sering kali menjadi pusat keluarga. Mereka bertanggung jawab atas pengasuhan, pendidikan, dan keberlanjutan keluarga. Namun, dalam beberapa situasi, ibu bisa merasa ditinggalkan, baik secara fisik maupun emosional. Hal ini bisa terjadi karena tekanan ekonomi, konflik keluarga, atau kurangnya komunikasi antara ibu dan anak.
Menurut Lembaga Penelitian dan Pengembangan Keluarga (LP2K), sekitar 15% dari responden mengatakan bahwa mereka jarang menghubungi ibu mereka, terlepas dari usia atau lokasi. Ini menunjukkan bahwa masalah ini bukanlah hal baru, tetapi harus segera diatasi.
Peran Anak dalam Merawat Ibu
Anak-anak memiliki tanggung jawab moral untuk merawat dan menghormati orang tua mereka, termasuk ibu. Dalam Islam, misalnya, menghormati ibu adalah salah satu kewajiban utama. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, “Dan kami perintahkan manusia (untuk berbakti kepada) ibunya…”. Ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap ibu adalah bagian dari ajaran agama yang penting.
Namun, dalam praktiknya, banyak anak yang masih belum memahami betapa pentingnya peran mereka dalam kehidupan ibu. Dalam sebuah wawancara dengan theAsianparent, seorang psikolog keluarga bernama Dr. Siti Aminah mengatakan bahwa anak sering kali lupa bahwa ibu adalah sumber kebahagiaan dan kekuatan dalam hidup mereka.
“Anak-anak perlu belajar bahwa perhatian dan kasih sayang dari mereka bisa membuat ibu merasa dihargai,” ujarnya. “Ini bukan hanya tentang ucapan ‘terima kasih’, tetapi juga tentang tindakan nyata, seperti meluangkan waktu untuk berkumpul atau membantu dalam pekerjaan rumah tangga.”
Dampak Psikologis pada Ibu yang Ditelantarkan
Film pendek ini juga menggambarkan dampak psikologis yang dialami oleh ibu yang ditelantarkan oleh anaknya. Dalam dunia medis, kondisi ini bisa dikategorikan sebagai neglect atau penelantaran emosional. Menurut American Psychological Association (APA), penelantaran emosional dapat menyebabkan rasa kesepian, depresi, dan penurunan kualitas hidup.
Ibu yang tidak diperhatikan oleh anaknya seringkali merasa tidak berharga. Mereka mungkin merasa bahwa usaha dan pengorbanan mereka tidak dihargai. Dalam beberapa kasus, ini bisa memicu rasa sakit yang mendalam dan bahkan memengaruhi kesehatan fisik mereka.
Menurut studi yang dipublikasikan oleh Jurnal Kesehatan Mental Indonesia pada tahun 2025, sekitar 20% dari ibu lanjut usia mengalami gejala depresi akibat kurangnya interaksi sosial dan dukungan dari keluarga. Ini menunjukkan bahwa masalah ini tidak bisa diabaikan dan harus segera diatasi.
Cara Memberi Perhatian pada Ibu
Meskipun film pendek ini menggambarkan situasi yang menyedihkan, ia juga memberikan pesan harapan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan anak untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada ibu.
Pertama, anak bisa mulai dengan melakukan komunikasi rutin. Tidak perlu terlalu panjang, cukup dengan sekadar menanyakan kabar atau mengucapkan “aku mencintaimu”. Kedua, anak bisa ikut serta dalam aktivitas keluarga, seperti makan bersama atau berlibur bersama. Ketiga, anak bisa memberikan dukungan finansial atau bantuan dalam pekerjaan rumah tangga jika memungkinkan.
Selain itu, anak juga bisa mengikuti program-program yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya hubungan antara ibu dan anak. Misalnya, theAsianparent sering mengadakan acara edukasi dan diskusi yang membahas topik seperti parenting, perkembangan anak, dan kebersihan keluarga.
Kesimpulan
Film pendek tentang ibu yang ditelantarkan oleh anaknya menjadi pengingat penting bahwa setiap orang tua, terutama ibu, layak mendapatkan perhatian dan penghargaan. Dalam kehidupan yang serba cepat, kita sering kali lupa untuk meluangkan waktu bagi orang-orang yang paling dekat dengan kita.
Melalui film ini, kita diajak untuk lebih sadar akan pentingnya hubungan antara ibu dan anak. Jika kita masih memiliki ibu yang hidup, jangan ragu untuk mengucapkan “selamat hari ibu” dan memberikan perhatian yang layak ia dapatkan. Jika ibu sudah tiada, doakan ia dan ingatlah bahwa kasih sayang yang diberikan oleh ibu adalah sesuatu yang tak ternilai.
Semoga film ini menjadi inspirasi bagi semua orang untuk lebih peduli pada ibu dan menjaga hubungan yang harmonis dalam keluarga.