Di tengah kehidupan sehari-hari, banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa tubuh mereka bisa mengalami kondisi yang sangat langka dan membingungkan. Salah satu contohnya adalah kasus seorang wanita di Inggris yang hampir kehilangan sepertiga berat tubuhnya setelah menjalani operasi pengangkatan kista ovarium raksasa seberat 26 kilogram. Keely Favell, seorang wanita berusia 28 tahun asal Swansea, mengira dirinya sedang hamil karena perutnya terus membesar, padahal sebenarnya dalam perutnya tumbuh kista yang tak terdeteksi selama bertahun-tahun. Ceritanya menjadi viral di media internasional, mengingat betapa luar biasa kondisi yang dialaminya.

Kista ovarium adalah kondisi medis yang umum terjadi pada wanita, tetapi jarang sekali terbentuk dalam ukuran sebesar 26 kilogram. Kondisi ini bisa menyebabkan berbagai gejala yang mirip dengan kehamilan, seperti perut buncit, nyeri panggul, atau perubahan siklus menstruasi. Namun, dalam kasus Keely, diagnosis awalnya salah karena tes kehamilan negatif, sementara dokter bersikeras bahwa dia sedang mengandung. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pemeriksaan medis yang akurat dan mendalam untuk mencegah kesalahan diagnosis.

Cerita Keely juga menjadi pengingat bahwa penyakit serius bisa muncul tanpa gejala jelas. Banyak wanita mungkin merasa normal meski memiliki kista ovarium, terutama jika ukurannya kecil dan tidak menyebabkan rasa sakit. Namun, ketika kista berkembang menjadi sangat besar, seperti yang terjadi pada Keely, kondisi ini bisa membahayakan kesehatan dan bahkan mengancam nyawa. Operasi darurat yang dilakukannya menunjukkan betapa pentingnya deteksi dini dan intervensi medis yang tepat.

Apa Itu Kista Ovarium?

Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang berkembang di dalam indung telur wanita. Kondisi ini sangat umum, dan sebagian besar kista tidak menimbulkan gejala apa pun. Mereka biasanya muncul secara alami dan bisa hilang sendiri dalam beberapa bulan tanpa memerlukan pengobatan. Namun, dalam kasus tertentu, kista dapat tumbuh sangat besar dan menyebabkan komplikasi serius.

Menurut dr. Marianti dari Alodokter.com, kista ovarium terbentuk saat folikel di ovarium tidak pecah dan terus berkembang. Folikel ini biasanya akan melepaskan sel telur selama siklus menstruasi, tetapi jika proses ini terganggu, folikel bisa berkembang menjadi kista. Kista ini bisa terletak di satu atau kedua indung telur dan terkadang menyebabkan gejala seperti nyeri panggul, gangguan menstruasi, atau kesulitan buang air kecil.

Namun, banyak wanita yang tidak menyadari adanya kista karena gejalanya tidak terlihat jelas. Dalam kasus Keely, kista tersebut tumbuh begitu besar sehingga membuatnya tampak seperti sedang hamil. Hal ini menunjukkan bahwa kista ovarium bisa sangat sulit dideteksi tanpa pemeriksaan medis yang tepat.

Jasa Stiker Kaca

Gejala dan Risiko Kista Ovarium

Meskipun banyak kista ovarium tidak menimbulkan gejala, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai. Menurut informasi dari Alodokter.com, gejala-gejala kista ovarium yang perlu diwaspadai antara lain:

Jasa Backlink
  • Perdarahan yang lebih banyak daripada biasanya selama menstruasi
  • Siklus menstruasi tidak teratur
  • Sulit hamil
  • Nyeri panggul atau nyeri saat berhubungan seks
  • Kesulitan buang air kecil atau buang air besar

Jika kista tersebut pecah atau memutar, kondisi ini bisa menyebabkan nyeri hebat dan memerlukan penanganan darurat. Kista yang sangat besar juga bisa menekan organ-organ sekitarnya, seperti usus atau kandung kemih, menyebabkan gejala tambahan.

Dalam kasus Keely, kista seberat 26 kilogram membuatnya kesulitan bernapas dan berjalan. Ini menunjukkan bahwa kista ovarium yang sangat besar bisa memberikan tekanan signifikan pada tubuh, bahkan sampai mengubah bentuk fisiknya.

Pengobatan dan Tindakan Medis

Pengobatan kista ovarium tergantung pada ukuran, jenis, dan gejala yang muncul. Dalam banyak kasus, kista kecil tidak memerlukan pengobatan dan bisa menghilang sendiri. Namun, jika kista besar atau menyebabkan gejala, operasi mungkin diperlukan.

Menurut dr. Marianti, pengangkatan kista biasanya dilakukan melalui laparoskopi, yaitu prosedur minimal invasif yang menggunakan alat khusus untuk mengangkat kista tanpa perlu memotong perut secara besar-besaran. Namun, dalam kasus kista yang sangat besar seperti milik Keely, operasi mungkin memerlukan insisi yang lebih besar.

Keely menjalani operasi pada bulan Maret 2024 dan berhasil mengangkat kista seberat 26 kilogram. Setelah operasi, ia mengalami bekas luka besar dan stretch mark, tetapi dokter mengatakan ia masih bisa memiliki anak. Hal ini menunjukkan bahwa meski kista ovarium bisa memengaruhi kesuburan, tidak semua kasus mengakibatkan infertilitas.

Dampak Kista Ovarium pada Kesuburan

Banyak orang percaya bahwa kista ovarium bisa mengganggu kesuburan, tetapi hal ini tidak selalu benar. Sebagian besar kista tidak memengaruhi kemampuan wanita untuk hamil. Namun, dalam kasus kista kompleks atau yang tumbuh di kedua indung telur, pengangkatan bisa memengaruhi fungsi ovarium.

Menurut Alodokter.com, jika kista hanya terletak di satu indung telur dan diangkat dengan hati-hati, kemampuan reproduksi wanita bisa tetap terjaga. Namun, jika kista terkait dengan kondisi seperti endometriosis atau sindrom ovarium polikistik (PCOS), risiko infertilitas bisa meningkat.

Pentingnya Deteksi Dini dan Pemeriksaan Berkala

Kasus Keely menunjukkan betapa pentingnya pemeriksaan medis rutin, terutama bagi wanita yang mengalami perubahan fisik yang tidak jelas. Meskipun kista ovarium sering tidak menunjukkan gejala, pemeriksaan USG atau CT scan bisa membantu mendeteksi kondisi ini sebelum menjadi sangat besar.

Untuk wanita yang mengalami gejala seperti nyeri panggul, perubahan siklus menstruasi, atau perut buncit yang tidak jelas penyebabnya, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis dini bisa mencegah komplikasi serius dan memperbaiki prognosis.

Kesimpulan

Kasus Keely Favell adalah contoh yang menunjukkan betapa pentingnya kesadaran akan kesehatan reproduksi wanita. Kista ovarium, meskipun umum, bisa menjadi kondisi yang sangat berbahaya jika tidak terdeteksi dan ditangani tepat waktu. Ceritanya juga menjadi pengingat bahwa gejala-gejala yang tampak biasa bisa menjadi tanda penyakit serius.

Dengan pemeriksaan medis yang akurat dan penanganan yang tepat, banyak wanita bisa pulih dan menjalani kehidupan normal. Jadi, jangan ragu untuk memeriksakan diri jika Anda merasa ada sesuatu yang tidak wajar dengan tubuh Anda. Kesehatan adalah prioritas utama, dan deteksi dini bisa menyelamatkan hidup.