Media Mahasiswa Indonesia (MMI) kembali menjadi tempat untuk menyajikan informasi penting dan menarik tentang perkembangan pendidikan, ekonomi, serta inovasi di kalangan mahasiswa. Salah satu topik yang paling menarik perhatian adalah kegiatan International Guest Lecture yang diadakan oleh Program Studi Ilmu Pemerintahan (IP), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 20 April 2019, dengan tema “Effective Fiscal Management and Quality Improvement Planning.” Acara ini dihadiri oleh sekitar 300 peserta, terutama mahasiswa IP UMM, yang antusias mengikuti diskusi tentang manajemen fiskal berbasis digital.

International Guest Lecture kali ini menghadirkan dua pembicara ternama dari Thailand, yaitu Asst. Prof. Dr. Vissanu Zumitzavan dan Dr. Narong Kiettikunwong dari College of Local Administration (COLA), Khon Kaen University. Kedua tokoh ini membagikan wawasan mendalam tentang bagaimana sistem manajemen fiskal di Thailand berhasil mengintegrasikan teknologi informasi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah. Mereka menjelaskan bahwa digitalisasi fiskal bukan hanya sekadar tren, tetapi merupakan kebutuhan mutlak dalam era modern.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari kerja sama study exchange antara IP UMM dan kampus asal Thailand. Selain pertukaran pelajar, program ini juga mencakup guest lecture dan penjajakan riset bersama. Dengan adanya kolaborasi ini, UMM semakin memperkuat jaringan internasionalnya dan membuka peluang bagi mahasiswa untuk belajar dari perspektif global.

Peran Teknologi dalam Pengelolaan Anggaran Negara

Salah satu hal utama yang dibahas dalam International Guest Lecture adalah peran teknologi dalam pengelolaan anggaran negara. Asst. Prof. Dr. Vissanu Zumitzavan menjelaskan bahwa banyak negara, termasuk Thailand, telah menerapkan sistem digital untuk mengelola keuangan pemerintah. Salah satu contohnya adalah ePayment system, di mana kartu kependudukan dapat digunakan sebagai alat akses fasilitas publik dan pembayaran elektronik.

“Digitalisasi fiskal adalah contoh dari strategi pemerintah dalam memangkas biaya pengeluaran negara yang berdampak pada keberhasilan management fiskal di negara Thailand,” ujar Vissanu. Ia menambahkan bahwa selain memangkas biaya, pemerintah Thailand juga berhasil mengikuti perkembangan zaman yang semua serba digital. Selain itu, pengurangan penggunaan kertas juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

Dalam konteks ini, teknologi tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi sistem pemerintahan. Dengan adanya digitalisasi, pemerintah dapat lebih mudah mengakses data, mengelola anggaran secara real-time, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan keuangan negara. Hal ini sangat relevan dengan kondisi Indonesia yang sedang menghadapi tantangan dalam pengelolaan anggaran dan transparansi pemerintahan.

Jasa Stiker Kaca

Keuntungan Manajemen Fiskal Berbasis Digital

Dr. Narong Kiettikunwong menekankan bahwa idealnya manajemen fiskal harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Menurutnya, digitalisasi tidak hanya memudahkan pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, tetapi juga bisa memangkas pengeluaran negara. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan empat prinsip utama, yaitu ekonomi, efisiensi, efektivitas, dan value for money.

Jasa Backlink

Salah satu strategi yang disarankan oleh Narong adalah e-Budgeting. “e-Budgeting adalah strategi yang efektif karena dalam e-Budgeting, prinsip transparansi sangat dijunjung tinggi. Masyarakat juga dapat mengakses langsung sehingga partisipasi dan kontrol publik dapat dilakukan,” tambahnya.

Dari sudut pandang ini, digitalisasi fiskal tidak hanya berguna untuk pemerintah, tetapi juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Dengan akses yang lebih mudah, masyarakat dapat memantau penggunaan anggaran dan mengevaluasi kinerja pemerintah. Ini menjadi langkah penting dalam membangun kepercayaan antara rakyat dan pemerintah.

Peluang Kolaborasi dan Inovasi di Kalangan Mahasiswa

International Guest Lecture yang diadakan oleh IP UMM tidak hanya menjadi ajang pertukaran ilmu, tetapi juga menjadi pintu masuk bagi kolaborasi dan inovasi di kalangan mahasiswa. Kerja sama antara UMM dan kampus di Thailand telah berlangsung selama satu tahun, dengan beberapa bentuk kerja sama seperti pertukaran pelajar, guest lecture, dan saat ini sedang dalam penjajakan joint research.

Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan, Muhammad Kamil, S.IP., MA, dalam sambutannya menjelaskan pentingnya melihat komparasi pengelolaan fiskal antara Indonesia dan Thailand. Ia melihat bahwa model pengelolaan keuangan pemerintah pusat dan daerah di Indonesia perlu mencontoh Thailand, yang cukup sukses dalam mengintegrasikan teknologi informasi dalam mendukung transparansi dan akuntabilitas keuangan pemerintahan.

Dengan adanya kerja sama ini, mahasiswa UMM memiliki kesempatan untuk belajar dari pengalaman negara lain dan mengembangkan solusi yang sesuai dengan kondisi lokal. Misalnya, mereka bisa mengembangkan sistem digitalisasi anggaran yang cocok untuk situasi Indonesia, dengan mempertimbangkan infrastruktur teknologi yang ada dan kebutuhan masyarakat.

Tantangan dan Langkah yang Perlu Dilakukan

Meskipun digitalisasi fiskal menawarkan banyak manfaat, implementasinya tidak tanpa tantangan. Salah satu hambatan utama adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang teknologi dan cara menggunakannya. Oleh karena itu, edukasi publik menjadi hal penting yang perlu dilakukan.

Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan bahwa sistem digitalisasi fiskal tidak hanya tersedia, tetapi juga mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat. Dengan demikian, partisipasi publik dalam pengawasan keuangan negara dapat lebih maksimal.

Sebagai langkah awal, pemerintah bisa mulai dengan menerapkan e-Budgeting di tingkat daerah, di mana data anggaran dapat diakses secara online. Hal ini akan mempermudah masyarakat dalam memantau penggunaan uang rakyat dan meningkatkan akuntabilitas pemerintah.

Kesimpulan

International Guest Lecture yang diadakan oleh IP UMM merupakan langkah penting dalam memperkenalkan konsep manajemen fiskal berbasis digital kepada mahasiswa dan masyarakat. Dengan mengundang pembicara dari Thailand, acara ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana teknologi bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi pengelolaan keuangan pemerintah.

Dari sisi mahasiswa, kegiatan ini menjadi sarana untuk belajar dari pengalaman internasional dan mengembangkan solusi yang sesuai dengan kondisi lokal. Di sisi lain, masyarakat juga diharapkan dapat lebih aktif dalam mengawasi penggunaan anggaran negara melalui sistem digital.

Dengan kolaborasi yang terjalin antara UMM dan kampus di Thailand, diharapkan dapat lahir inovasi-inovasi baru yang berkontribusi pada pengembangan sistem pemerintahan di Indonesia. Dengan demikian, digitalisasi fiskal tidak hanya menjadi tren, tetapi juga menjadi fondasi yang kuat untuk pembangunan yang lebih transparan dan berkelanjutan.