Jombang, 5 Agustus 2025 — Universitas Negeri Surabaya (UNESA) bekerja sama dengan Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) Tebuireng Jombang sukses menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berupa pelatihan bahasa dan sastra Indonesia bagi para guru yang mengajar di lembaga pendidikan pondok pesantren se-Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Tisu Murah

Kegiatan ini berlangsung di kampus UNHASY dan diikuti oleh sekitar 40 guru bahasa Indonesia dari berbagai pondok pesantren ternama di kawasan tersebut, seperti Pondok Pesantren Tebuireng, Madrasatul Quran, Walisongo, Al-Aqobah, dan Al-Madinah. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar bahasa dan sastra Indonesia dengan pendekatan pembelajaran inovatif yang relevan dengan perkembangan teknologi digital.

Latar Belakang Kegiatan

Prof. Dr. Haris Supratno, ketua tim pelaksana PKM dari UNESA, menjelaskan bahwa mayoritas guru bahasa Indonesia di pondok pesantren belum memiliki latar belakang pendidikan khusus di bidang bahasa dan sastra Indonesia. Hal ini menyebabkan pembelajaran cenderung kurang optimal, khususnya dalam pengajaran sastra yang sering hanya berfokus pada pengenalan nama pengarang dan karya, tanpa menggali nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam karya sastra.

“Di era digital ini, guru dituntut untuk selalu memperbarui pengetahuan dan keterampilannya. Apalagi generasi Z yang menjadi peserta didik kita sekarang memiliki akses informasi yang sangat luas melalui internet. Guru harus mampu mengimbangi perkembangan itu dengan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif,” ungkap Prof. Haris.

Pelatihan ini mencakup empat materi utama:
1. Pemahaman Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), agar guru dapat menulis dan mengajarkan bahasa yang baik dan benar.
2. Teknik Penulisan Kalimat Baku Berbasis Digital, menekankan keterampilan menulis dengan memanfaatkan teknologi informasi.
3. Pembelajaran Inovatif Bahasa dan Sastra Indonesia, untuk menciptakan suasana kelas yang menarik dan interaktif.
4. Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Sastra Indonesia, dengan menekankan pendidikan karakter melalui karya sastra.

Para peserta pelatihan menunjukkan antusiasme yang tinggi. Mereka mengaku mendapat banyak wawasan baru, khususnya dalam memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dr. Resdianto Permata Raharjo dari UNHASY, salah satu pemateri dalam pelatihan ini, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kolaborasi antarperguruan tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan di pesantren.

Jasa Stiker Kaca

“Pondok pesantren memiliki peran penting dalam mencetak generasi muda yang berkarakter. Melalui pelatihan ini, guru dibekali keterampilan yang dapat langsung diterapkan di kelas untuk meningkatkan literasi santri, baik dalam membaca maupun menulis,” jelasnya.

Selain itu, kegiatan ini menghasilkan beberapa luaran penting, di antaranya laporan pelaksanaan PKM, artikel ilmiah di jurnal ber-ISSN, artikel berita di media online, serta video dokumentasi kegiatan.

Jasa Backlink

Menuju Pendidikan Bahasa yang Lebih Berkualitas

Kegiatan PKM ini menjadi tonggak penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di lingkungan pesantren. Dengan dukungan penuh dari UNESA, UNHASY, dan pihak pondok pesantren, diharapkan para guru dapat terus mengembangkan diri sehingga mampu menghasilkan pembelajaran yang bermakna bagi para santri.

“Pembelajaran bahasa dan sastra tidak hanya soal teori, tetapi juga soal bagaimana membentuk karakter dan peradaban bangsa. Harapannya, kegiatan ini menjadi inspirasi bagi pesantren lain di seluruh Indonesia,” pungkas Prof. Haris.

Foto: Dokumentasi PKM UNESA–UNHASY
Foto: Dokumentasi PKM UNESA–UNHASY

Reporter: Resdianto Permata Raharjo