Anak usia 4 tahun yang mampu membaca 1000 buku dalam dua bahasa menarik perhatian dunia. Daliyah Marie Arana, seorang bocah asal Gainesville, Georgia, telah mencapai prestasi luar biasa dengan membaca ribuan buku sebelum memasuki kelas TK. Kecintaannya terhadap buku tidak hanya membuatnya menjadi salah satu anak paling bersemangat di perpustakaan setempat, tetapi juga mendapatkan penghargaan istimewa dari Carla Hayden, ketua Kongres Perpustakaan Nasional Amerika Serikat. Dalam sebuah tweet, Carla mengungkapkan bahwa Daliyah adalah tamu kehormatan di perpustakaan nasional, dan ia sangat senang bisa melibatkannya dalam kegiatan perpustakaan.
Prestasi Daliyah menunjukkan bahwa kemampuan membaca sejak dini dapat memberikan dampak besar pada perkembangan intelektual anak. Dari dalam kandungan hingga usia 4 tahun, Daliyah telah menghabiskan waktu untuk belajar membaca, menguasai kosakata yang luas, dan bahkan mampu berbicara dalam dua bahasa. Ia tidak hanya memahami buku-buku anak-anak, tetapi juga mampu membaca buku-buku tingkat mahasiswa dan sastra. Kemampuan ini membuatnya menjadi contoh nyata bahwa pembelajaran dini bisa membuka jalan bagi kesuksesan masa depan.
Dalam wawancara dengan Washington Post, Carla Hayden menyebutkan bahwa Daliyah memiliki pemahaman yang luar biasa terhadap berbagai jenis buku, termasuk buku sastra dan sains. Bahkan, kosakatanya sudah setara dengan mahasiswa yang sedang menempuh studi ilmu pengetahuan. Prestasi ini tidak hanya mengagumkan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi orang tua dan pendidik untuk lebih memperhatikan pentingnya membaca sejak dini. Daliyah punya mimpi menjadi paleontologis, dan ia berharap bisa menggali fosil dinosaurus suatu hari nanti.
Anak Usia 4 Tahun Membaca 1000 Buku, Apa Rahasianya?
Daliyah Marie Arana tidak hanya membaca banyak buku, tetapi juga memiliki kemampuan berbahasa yang sangat baik. Ia sudah mampu berbicara dalam dua bahasa, yaitu Inggris dan Spanyol. Hal ini didorong oleh lingkungan keluarga yang mendorong bilingualisme. Ayahnya, Miguel Arana, berasal dari Meksiko dan sering berbicara dalam bahasa Spanyol di rumah, sementara ibunya, Haleema Arana, bertugas menjaga komunikasi dalam bahasa Inggris.
Kemampuan berbahasa ganda ini tidak hanya membantu Daliyah dalam memahami berbagai buku, tetapi juga meningkatkan kemampuan berpikirnya. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang tumbuh dalam lingkungan bilingual cenderung lebih cepat belajar, memiliki keterampilan sosial yang lebih baik, dan memiliki kemampuan multitasking yang lebih unggul. Daliyah membuktikan bahwa membaca buku dalam dua bahasa bisa menjadi cara efektif untuk mengembangkan potensi intelektual anak.
Selain itu, Daliyah juga terbiasa membaca buku-buku yang disediakan oleh kakaknya. Ia sering merebut buku dari tangan ibunya dan mulai membaca sendiri saat usianya 2 tahun 11 bulan. Ini menunjukkan bahwa lingkungan yang mendukung dan kebiasaan membaca sejak dini sangat penting dalam pengembangan anak.
Kecintaan terhadap Buku Dimulai Sejak Dalam Kandungan
Bukan hanya dari usia 2 tahun atau 3 tahun, kecintaan Daliyah terhadap buku dimulai sejak dalam kandungan. Ibunya, Haleema, sering membacakan buku keras-keras kepada Daliyah saat masih di dalam kandungan. Setelah lahir, Daliyah terus mendengarkan cerita-cerita yang dibacakan oleh ibunya dan kakaknya.
Pada usia 18 bulan, Daliyah sudah mengenali seluruh kata-kata dari buku yang dibacakan oleh ibunya. Ia bahkan mulai memperhatikan buku-buku yang dibaca oleh orang lain dan mulai merebutnya. Haleema mengatakan bahwa semakin banyak kosa kata yang ditemui Daliyah, semakin antusias ia membaca.
Ini menunjukkan bahwa paparan awal terhadap buku dan bahasa sangat penting dalam mengembangkan minat membaca anak. Penelitian dari National Institute for Child Health and Human Development (NICHD) menunjukkan bahwa anak-anak yang terbiasa mendengar buku sejak bayi lebih mudah mengembangkan kemampuan berbahasa dan keterampilan membaca di masa depan.
Program “Gol Membaca 1000 Buku” yang Menginspirasi
Ibu Daliyah, Haleema, menciptakan program “Gol Membaca 1000 Buku” untuk membantu Daliyah mencapai target membaca 1000 buku sebelum masuk sekolah dasar. Program ini tidak hanya menjadi tantangan bagi Daliyah, tetapi juga menjadi motivasi bagi orang tua lainnya untuk mengajarkan anak-anak mereka membaca sejak dini.
Haleema mengatakan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk menunjukkan bahwa membaca sejak dini bukanlah hal mustahil. Ia ingin menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, anak-anak bisa memiliki kemampuan membaca yang luar biasa.
Program ini juga menjadi bagian dari upaya Daliyah untuk menularkan rasa suka membaca kepada teman-temannya. Ia berharap suatu hari bisa mengajarkan anak-anak lain cara membaca seperti dirinya.
Buku Favorit dan Impian Masa Depan Daliyah
Buku favorit Daliyah adalah buku-buku tentang dinosaurus. Ia sangat tertarik dengan dunia fosil dan ingin menjadi paleontologis di masa depan. Impian ini muncul dari kecintaannya terhadap buku-buku tentang dinosaurus dan penjelajahan alam.
Ia juga memiliki kemampuan berbicara yang luar biasa. Dalam video yang diunggah oleh ibunya, Daliyah berhasil membaca buku “The Pleasure of Books” karya William L Phelps dengan artikulasi yang sempurna. Video ini menunjukkan bahwa ia mampu mengucapkan kata-kata sulit yang bahkan orang dewasa mungkin kesulitan.
Daliyah juga aktif dalam kegiatan perpustakaan setempat. Ia terdaftar sebagai anggota dan rutin meminjam buku. Selain itu, ia juga ikut serta dalam acara-acara perpustakaan, termasuk membaca pidato “I Have a Dream” dari Martin Luther King Jr di hari peringatan Martin Luther King.
Tips Orang Tua untuk Membaca Sejak Dini
Dari kisah Daliyah, kita bisa belajar bahwa kebiasaan membaca sejak dini bisa menjadi fondasi kuat untuk perkembangan anak. Berikut beberapa tips yang bisa diikuti oleh orang tua:
-
Ajak Anak Mendengarkan Buku Sejak Dalam Kandungan
Menurut penelitian dari University of California, paparan suara dan bunyi buku saat dalam kandungan bisa memengaruhi perkembangan otak anak. -
Bacakan Buku Secara Rutin
Orang tua bisa membacakan buku setiap hari, bahkan sebelum tidur. Ini akan membantu anak terbiasa dengan kata-kata dan struktur kalimat. -
Libatkan Anak dalam Proses Membaca
Ajak anak untuk menunjuk gambar, menebak isi buku, atau bercerita ulang. Ini akan meningkatkan keterlibatan dan pemahaman anak. -
Gunakan Buku yang Cocok untuk Umur Anak
Pilih buku dengan gambar menarik dan teks sederhana. Jangan memaksakan anak membaca buku yang terlalu sulit. -
Tingkatkan Minat dengan Aktivitas Tambahan
Misalnya, ajak anak melakukan aktivitas terkait buku, seperti menggambar tokoh dari buku tersebut atau bermain peran sesuai cerita. -
Berikan Contoh yang Baik
Anak cenderung meniru perilaku orang tua. Jadi, jika orang tua rajin membaca, anak akan lebih mudah terpengaruh.
Kesimpulan
Kisah Daliyah Marie Arana adalah bukti bahwa kecintaan terhadap buku bisa berkembang sejak dini. Dengan dukungan orang tua dan lingkungan yang mendukung, anak-anak bisa mencapai prestasi luar biasa. Daliyah membuktikan bahwa membaca buku bukan hanya aktivitas yang menyenangkan, tetapi juga cara untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan bahasa.
Bagi orang tua yang ingin membantu anak-anak mereka menumbuhkan minat membaca, kisah Daliyah bisa menjadi inspirasi. Dengan kesabaran, konsistensi, dan dukungan yang tepat, setiap anak bisa menjadi pembaca yang hebat.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang pentingnya membaca sejak dini, kunjungi sumber terpercaya.