BPJS Kesehatan menjadi salah satu program yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam menangani berbagai penyakit dan kebutuhan kesehatan. Dengan adanya BPJS Kesehatan, masyarakat dapat lebih tenang dalam menghadapi kondisi kesehatan yang tidak terduga. Program ini dirancang untuk memberikan perlindungan kesehatan yang komprehensif, baik untuk penyakit kronis maupun darurat. Tidak hanya itu, BPJS juga menyediakan layanan yang mudah diakses oleh masyarakat dari berbagai kalangan.
Salah satu aspek utama dari BPJS Kesehatan adalah penanggungan berbagai jenis penyakit. Penyakit-penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, dan gagal ginjal termasuk dalam daftar penyakit yang ditanggung. Selain itu, penyakit menular seperti Tuberkulosis (TBC) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) juga di-cover oleh BPJS. Hal ini menjadikan BPJS sebagai solusi yang sangat penting bagi masyarakat yang membutuhkan pengobatan jangka panjang dan perawatan rutin.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga mencakup berbagai operasi penting, seperti operasi Caesar, usus buntu, hernia, patah tulang, dan katarak. Operasi-operasi ini diperlukan dalam situasi darurat atau ketika ada kondisi medis yang memerlukan tindakan segera. Dengan adanya BPJS, masyarakat dapat mendapatkan perawatan yang tepat tanpa harus khawatir tentang biaya pengobatan yang tinggi. Namun, penting untuk selalu memastikan bahwa semua tindakan dilakukan sesuai prosedur BPJS agar pengobatan dapat ditanggung sepenuhnya.
Penyakit yang Ditanggung BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan menanggung berbagai jenis penyakit yang umum terjadi di Indonesia. Penyakit-penyakit ini bisa dibagi menjadi beberapa kategori, seperti penyakit kronis, penyakit menular, operasi penting, dan penyakit kritis serta darurat. Berikut adalah penjelasan detail mengenai penyakit-penyakit yang ditanggung:
- Penyakit Kronis
BPJS Kesehatan menanggung berbagai penyakit kronis yang membutuhkan perawatan jangka panjang dan berkelanjutan. Contohnya termasuk: - Diabetes Melitus: Perawatan gula darah dan komplikasinya.
- Hipertensi: Pemantauan tekanan darah dan terapi obat.
- Asma: Pengelolaan serangan akut dan pengobatan rutin.
- Gagal Ginjal Kronis: Cuci darah (hemodialisis) juga ditanggung sesuai prosedur.
-
Penyakit Jantung Koroner: Termasuk kontrol rutin dan tindakan medis tertentu.
-
Penyakit Menular
Penyakit menular yang sering terjadi di Indonesia juga masuk daftar tanggungan BPJS: - Tuberkulosis (TBC): Termasuk terapi obat jangka panjang.
- Demam Berdarah Dengue (DBD): Rawat inap dan tindakan medis darurat.
- HIV/AIDS: Perawatan dan terapi antiretroviral (ARV).
- Hepatitis B dan C: Termasuk pengobatan dan terapi lanjutan.
-
Pneumonia: Perawatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama atau lanjutan.
-
Operasi Penting
BPJS Kesehatan juga mencakup berbagai operasi penting, termasuk: - Operasi Caesar: Untuk persalinan dengan indikasi medis.
- Usus Buntu: Operasi appendisitis akut.
- Hernia: Penanganan kasus hernia berat.
- Patah Tulang: Operasi untuk pemasangan pen atau tindakan lainnya.
-
Katarak: Operasi mata untuk mengembalikan penglihatan.
-
Penyakit Kritis dan Emergency
Kasus darurat atau penyakit kritis yang mengancam nyawa juga jadi prioritas BPJS: - Serangan Jantung: Penanganan darurat termasuk pemasangan stent.
- Stroke: Rehabilitasi dan perawatan darurat.
- Trauma Kepala atau Tubuh: Akibat kecelakaan berat.
- Shock Septik: Penanganan medis intensif.
- Kegawatan Napas (ARDS): Termasuk bantuan ventilasi mekanis.
Pastikan semua tindakan dilakukan sesuai prosedur BPJS—mulai dari fasilitas kesehatan tingkat pertama sampai rujukan yang sesuai. Kalau nggak, bisa-bisa pengobatan jadi nggak ditanggung.
Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
Meskipun BPJS Kesehatan menanggung berbagai penyakit, terdapat beberapa tindakan medis yang tidak masuk dalam daftar tanggungan. Beberapa contoh penyakit atau layanan yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan antara lain:
- Pengobatan Alternatif: Seperti akupuntur atau bekam, biasanya harus dibayar sendiri.
- Kecantikan: Operasi plastik untuk tujuan estetika, seperti hidung mancung, tidak termasuk dalam layanan BPJS.
- Penyakit Akibat Kelalaian Sendiri: Misalnya, jika seseorang mengalami cedera karena balap liar, BPJS tidak akan menanggung biaya pengobatan.
Beberapa informasi viral di media sosial menyebutkan bahwa ada 144 penyakit yang tidak bisa dirujuk menggunakan BPJS. Namun, istilah “tidak dapat dirujuk” sebenarnya maksudnya adalah penyakit-penyakit ini bisa ditangani langsung di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), seperti puskesmas, klinik, atau dokter umum. Itu artinya, penyakit ini dianggap cukup sederhana sehingga tidak perlu langsung dirujuk ke rumah sakit.
Tips Menggunakan BPJS Kesehatan dengan Efektif
Untuk memastikan penggunaan BPJS Kesehatan berjalan lancar dan efektif, berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti:
-
Cek Informasi Resmi
Selalu pastikan informasi tentang layanan BPJS berasal dari sumber resmi seperti situs web BPJS Kesehatan atau hubungi care center mereka. -
Tanya Dokter di FKTP
Jika ragu tentang kondisi atau prosedur rujukan, langsung tanyakan ke dokter di FKTP tempat Anda terdaftar. Mereka akan menjelaskan dengan detail. -
Gunakan BPJS Sesuai Aturan
Pelajari prosedur penggunaan BPJS, termasuk daftar fasilitas kesehatan tempat Anda terdaftar. -
Cek Status BPJS Secara Berkala
Pastikan status BPJS Anda masih aktif. Ceknya gampang banget, tinggal pilih cara yang paling cocok sama Anda. -
Gunakan Aplikasi Mobile JKN
Download aplikasinya, login, terus pilih menu “Peserta” untuk cek status kepesertaan Anda. Instan banget! -
SMS dan Website BPJS
Ketik aja: STATUS(spasi)NIK atau STATUS(spasi)Nomor Kartu BPJS kirim ke 08777-5500-400. Nanti langsung dapet balasan, gampang kan? -
Call Center BPJS
Jika tidak ingin repot, telepon aja 1500-400, siapkan NIK atau nomor kartu BPJS, terus ikutin arahan operator.
Asuransi Tambahan untuk Perlindungan Lebih Lengkap
Walaupun BPJS Kesehatan sudah lumayan banget membantu kita buat penyakit ringan sampai kronis, kadang ada aja yang nggak ter-cover. Kalau kamu butuh backup tambahan buat perlindungan kesehatan, ini nih daftar asuransi yang bisa jadi pelengkap BPJS kamu:
- Asuransi Sinarmas: Sinarmas punya asuransi buat semua kalangan, dari perorangan sampai keluarga. Perlindungannya komplit, cocok buat kamu yang butuh proteksi ekstra.
- Asuransi Manulife: Manulife punya opsi asuransi kesehatan yang ramah di kantong, kayak MiUltimate HealthCare (MiUHC) buat kebutuhan dasar, dan ProHealth yang lebih lengkap. Jadi, sakit ringan sampai berat? All covered.
- Asuransi Cigna: Cigna tuh true friend buat yang cari asuransi murah tapi cuan. Cek Cigna Health Protection deh, preminya cuma Rp36 ribu per bulan! Kamu bisa dapet santunan sampai Rp1 juta per hari. Plus, kalau nggak klaim selama 2 tahun, ada cashback 25% dari premi.
- Asuransi AIA: AIA hadir dengan produk Power Pro Life yang punya jangka pertanggungan sampai 10 tahun. Tapi inget ya, minimal umur buat daftar tuh 18 tahun. Cocok buat yang baru mulai mikir serius soal asuransi.
- Asuransi Prudential: Siapa sih yang nggak tau Prudential? Pilihan asuransinya banyak banget, kayak PRUprime healthcare buat proteksi maksimal, sampai versi syariahnya untuk kamu yang lebih nyaman dengan sistem islami. Tinggal pilih sesuai kebutuhan.
- Asuransi Allianz: Allianz punya asuransi SmartHealth Maxi Violet yang nggak cuma lengkap, tapi juga kasih bonus kalau nggak ada klaim! Bayangin aja, bisa dapet cashback 20% dari premi yang udah kamu bayar. Kayak nabung kesehatan plus bonus di akhir.
Kesimpulan
BPJS Kesehatan memang memberikan perlindungan dasar untuk berbagai penyakit. Namun, ada beberapa layanan yang tidak dicover, sehingga asuransi tambahan bisa jadi solusi untuk perlindungan yang lebih lengkap. Pahami kebutuhan kesehatan Anda, pilih asuransi yang sesuai, dan pastikan BPJS tetap aktif. Mau lebih paham soal produk finansial dan tips keuangan lainnya? Yuk, kunjungi Tuwaga, platform edukasi finansial terlengkap untuk generasi melek finansial seperti Anda!






