Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah salah satu bentuk pajak yang dikenakan pada barang dan jasa. Saat ini, pemerintah telah menetapkan kenaikan tarif PPN menjadi 12% mulai Januari 2025. Perubahan ini akan berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama dalam hal pengeluaran untuk kebutuhan pokok dan layanan. Meningkatnya biaya hidup akan memengaruhi daya beli masyarakat, sehingga perlu adanya strategi untuk menghadapi kenaikan tersebut.
Dampak kenaikan PPN tidak hanya terasa pada harga barang dan jasa, tetapi juga pada gaya hidup masyarakat. Misalnya, pengeluaran untuk makan di luar rumah, transportasi, hiburan, dan kebutuhan lainnya akan meningkat. Hal ini bisa membuat anggaran bulanan lebih ketat, terutama bagi mereka yang memiliki pendapatan tetap. Untuk menghadapi situasi ini, masyarakat perlu memperhatikan cara-cara hemat dalam mengatur keuangan agar tidak terganggu oleh kenaikan PPN.
Selain itu, kenaikan PPN juga bisa memengaruhi investasi dan tabungan. Banyak orang yang khawatir bahwa uang yang mereka simpan di bank dengan bunga rendah tidak akan cukup untuk mengimbangi inflasi. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan opsi investasi yang lebih menguntungkan, seperti deposito atau reksa dana, agar uang tetap bertumbuh meski harga barang meningkat.
Dampak Kenaikan PPN pada Kehidupan Sehari-hari
Kenaikan PPN sebesar 1% secara langsung akan memengaruhi harga barang dan jasa yang kita beli setiap hari. Meskipun kenaikannya terlihat kecil, dampaknya bisa sangat signifikan jika dihitung keseluruhan. Contohnya, belanja kebutuhan pokok seharga Rp 500.000 per bulan bisa naik menjadi Rp 560.000 setelah kenaikan PPN menjadi 12%. Jumlah tambahan sebesar Rp 60.000 ini bisa terasa berat, terutama bagi keluarga dengan pendapatan terbatas.
Selain itu, layanan seperti paket internet, transportasi, dan hiburan juga akan mengalami kenaikan harga. Misalnya, paket internet bulanan yang biasanya memberikan kuota 50GB mungkin akan berkurang menjadi 45GB karena penyedia layanan menyesuaikan dengan kenaikan pajak. Begitu pula dengan biaya transportasi, yang bisa meningkat akibat kenaikan PPN pada sektor tersebut. Hal ini bisa menyebabkan pengeluaran bulanan semakin membengkak.
Daya beli masyarakat juga akan terganggu akibat kenaikan PPN. Orang-orang yang biasa menghabiskan uang untuk makan di luar atau hiburan akan merasa lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bagi pekerja kantoran dengan gaji tetap, kenaikan harga barang dan jasa bisa membuat anggaran bulanan menjadi lebih ketat. Ini berarti masyarakat harus lebih hati-hati dalam mengatur pengeluaran agar tidak terjebak dalam utang atau keuangan yang tidak sehat.
Cara Hemat Menghadapi Kenaikan PPN
Salah satu cara untuk menghadapi kenaikan PPN adalah dengan mengurangi pengeluaran untuk makan di luar rumah. Makan di luar memang nyaman, tetapi dengan harga yang naik, biaya makan bisa menjadi beban berat. Salah satu solusinya adalah memasak sendiri di rumah menggunakan resep sederhana. Misalnya, kamu bisa mencoba membuat salad sehat, one-pan meal, atau pasta sederhana. Tidak hanya hemat, memasak sendiri juga bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan dan mendekatkan keluarga.
Manfaatkan promo dan diskon yang tersedia untuk menghemat pengeluaran. Banyak restoran dan aplikasi layanan pengantaran makanan menawarkan diskon atau voucher yang bisa digunakan untuk mengurangi biaya. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan promo nonton film atau hiburan lainnya, seperti “Buy 1 Get 1” di bioskop atau diskon khusus dari kartu kredit. Dengan mencari promo dan menggunakan voucher, kamu bisa tetap menikmati kegiatan favorit tanpa harus mengeluarkan uang berlebihan.
Hiburan yang murah juga bisa menjadi alternatif untuk mengurangi pengeluaran. Nonton film di rumah menggunakan platform streaming seperti Netflix atau Disney+ Hotstar bisa lebih hemat daripada pergi ke bioskop. Selain itu, bermain game online bersama teman atau berkumpul di taman umum juga bisa menjadi hiburan yang menyenangkan tanpa biaya tambahan. Dengan memilih hiburan yang hemat, kamu tetap bisa menikmati waktu luang tanpa menguras dompet.
Investasi sebagai Strategi Jangka Panjang
Investasi adalah salah satu cara untuk menghadapi kenaikan PPN secara jangka panjang. Dengan menabung atau berinvestasi, uang yang kamu miliki bisa bertumbuh meski harga barang meningkat. Salah satu opsi investasi yang aman dan menguntungkan adalah deposito. Bank-bank seperti Krom Bank dan Superbank menawarkan bunga deposito yang tinggi, mulai dari 7,5% hingga 8,75%. Dengan bunga yang tinggi, uang yang kamu simpan bisa menghasilkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan tabungan biasa.
Selain deposito, kamu juga bisa mempertimbangkan investasi lain seperti reksa dana atau saham. Namun, penting untuk memahami risiko dan memilih jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko kamu. Jika kamu pemula, mulailah dengan investasi yang relatif aman, seperti deposito atau reksa dana pasar uang. Dengan investasi yang tepat, kamu bisa mengimbangi kenaikan harga barang dan menjaga keuangan tetap sehat.
Selain itu, kamu juga bisa mempertimbangkan investasi dalam bentuk properti atau bisnis kecil. Properti bisa menjadi aset yang bernilai tumbuh, sedangkan bisnis kecil bisa memberikan penghasilan tambahan. Meskipun prosesnya membutuhkan waktu, investasi ini bisa memberikan manfaat jangka panjang, terutama jika dilakukan dengan strategi yang baik.
Mengatur Anggaran dan Menghindari Pengeluaran Berlebihan
Mengatur anggaran bulanan adalah langkah penting untuk menghadapi kenaikan PPN. Mulailah dengan mencatat semua pengeluaran harian dan membagi anggaran sesuai kebutuhan. Prioritaskan kebutuhan pokok seperti makanan, transportasi, dan kebutuhan dasar lainnya. Hindari pengeluaran yang tidak penting, seperti belanja barang-barang yang tidak diperlukan.
Selain itu, gunakan transportasi umum untuk menghemat biaya perjalanan. Di Jakarta, program JakLingko menawarkan harga yang lebih murah untuk berbagai moda transportasi seperti bus, KRL, dan MRT. Dengan menggunakan transportasi umum, kamu bisa menghemat pengeluaran tanpa harus mengorbankan kenyamanan.
Jika kamu memiliki kendaraan pribadi, pertimbangkan untuk mengurangi penggunaannya atau memanfaatkan layanan ojek online yang lebih hemat. Dengan mengatur pengeluaran transportasi dengan bijak, kamu bisa menghemat uang untuk kebutuhan lain.
Kesimpulan
Kenaikan PPN menjadi 12% mulai Januari 2025 akan berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Harga barang dan jasa yang naik akan memengaruhi pengeluaran bulanan, terutama bagi mereka yang memiliki pendapatan tetap. Untuk menghadapi situasi ini, masyarakat perlu mengatur keuangan dengan lebih cermat dan mencari cara-cara hemat dalam mengatur pengeluaran.
Beberapa strategi yang bisa diterapkan antara lain mengurangi makan di luar, memanfaatkan promo dan diskon, memilih hiburan yang hemat, serta mulai berinvestasi. Dengan mengatur anggaran dan menghindari pengeluaran berlebihan, masyarakat bisa tetap menjaga keuangan tetap sehat meski harga barang meningkat.
Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, kenaikan PPN tidak harus menjadi beban berat. Dengan mengambil langkah-langkah yang bijak, masyarakat bisa tetap merasa nyaman dalam kehidupan sehari-hari meski kondisi ekonomi sedang mengalami perubahan.









