Dalam dunia keuangan, istilah “Old Money” dan “New Money” sering muncul sebagai konsep yang membedakan cara orang mengelola kekayaan. Kedua gaya ini tidak hanya mencerminkan latar belakang ekonomi seseorang, tetapi juga nilai-nilai, kebiasaan, dan strategi yang mereka terapkan dalam hidup. Old Money biasanya merujuk pada keluarga yang sudah memiliki kekayaan turun-temurun, sedangkan New Money mengacu pada individu yang baru saja meraih kesuksesan melalui usaha sendiri. Meskipun keduanya memiliki tujuan akhir yang sama, yaitu menjaga atau meningkatkan kekayaan, perbedaan dalam pola pikir dan tindakan bisa sangat signifikan.

Tisu Murah

Old Money sering kali dikenal dengan sikap hati-hati dan konservatif dalam pengambilan keputusan finansial. Mereka lebih memilih investasi jangka panjang yang stabil seperti properti, obligasi pemerintah, atau saham blue-chip. Tujuannya adalah untuk menjaga kekayaan agar tidak berkurang seiring waktu. Sebaliknya, New Money cenderung lebih agresif dan berani mengambil risiko. Mereka lebih suka berinvestasi di aset yang berpotensi memberikan keuntungan besar dalam waktu singkat, seperti saham teknologi, cryptocurrency, atau startup. Perbedaan ini mencerminkan pendekatan yang berbeda terhadap risiko dan pertumbuhan kekayaan.

Selain itu, cara menghabiskan uang juga menjadi salah satu perbedaan utama antara Old Money dan New Money. Old Money cenderung hidup secara sederhana dan menghindari pemborosan, sementara New Money sering kali menunjukkan kekayaannya melalui gaya hidup yang lebih mewah. Namun, meskipun keduanya memiliki perbedaan, keduanya sama-sama mengajarkan pentingnya manajemen keuangan yang bijak. Dengan memahami perbedaan ini, kita bisa belajar bagaimana mengatur keuangan sesuai dengan tujuan dan kondisi kita masing-masing.

Perbedaan Pola Pikir

Old Money: Fokus pada Pemeliharaan Kekayaan

Old Money sering kali memiliki mindset yang berfokus pada pemeliharaan kekayaan yang sudah ada. Mereka percaya bahwa kekayaan harus bertahan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, mereka cenderung memilih instrumen investasi yang stabil dan minim risiko. Contohnya, mereka mungkin membeli obligasi pemerintah dengan kupon tetap yang memberikan pendapatan pasif setiap tahun tanpa risiko besar. Selain itu, mereka juga sering menggunakan layanan profesional seperti family office untuk mengelola kekayaan mereka secara efisien. Prinsip dasar mereka adalah “slow and steady wins the race,” yang berarti fokus pada pertumbuhan yang konsisten daripada keuntungan instan.

New Money: Mentalitas Expand dan Hustle

Sebaliknya, New Money memiliki mentalitas yang lebih agresif dan ingin cepat berkembang. Mereka tidak takut mengambil risiko besar demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Misalnya, mereka mungkin berinvestasi di saham teknologi seperti Tesla atau bahkan membeli aset kripto. Selain itu, mereka juga sering memanfaatkan fitur pinjaman seperti margin trading untuk memperbesar potensi keuntungan. New Money juga lebih suka mengelola keuangannya sendiri daripada mengandalkan profesional. Mereka sering menggunakan aplikasi modern seperti Ajaib atau Bibit untuk mengatur investasi mereka. Dengan demikian, mereka lebih fleksibel dalam mengambil keputusan finansial.

Perbedaan Gaya Hidup

Old Money: Gaya Hidup Sederhana dan Understated

Old Money cenderung hidup secara sederhana dan tidak terlalu memperhatikan penampilan yang mencolok. Mereka lebih memilih barang-barang branded yang timeless dan tahan lama, seperti jam tangan Patek Philippe atau tas Hermès Birkin. Selain itu, mereka juga lebih suka menggunakan rekening private banking di bank internasional seperti UBS atau Credit Suisse untuk mengelola kekayaan mereka. Gaya hidup mereka tidak terlalu terlihat, tetapi memiliki nilai yang tinggi dan berkelanjutan. Mereka percaya bahwa kekayaan seharusnya digunakan untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan, bukan untuk menunjukkan kemewahan.

Jasa Stiker Kaca

New Money: Gaya Hidup Mewah dan Show Off

New Money sering kali menunjukkan kekayaan mereka melalui gaya hidup yang lebih mewah. Mereka mungkin memakai outfit Gucci, mobil sport Lamborghini, atau menghabiskan uang untuk acara eksklusif. Tujuan mereka adalah untuk membangun personal branding atau sekadar reward atas usaha mereka. Mereka juga sering menggunakan kartu kredit premium seperti American Express Platinum untuk akses eksklusif dan reward mewah. Meskipun gaya hidup mereka terlihat lebih spektakuler, mereka juga sadar bahwa kekayaan harus dikelola dengan bijak agar tidak habis begitu saja.

Jasa Backlink

Strategi Investasi yang Berbeda

Old Money: Investasi Stabil dan Jangka Panjang

Old Money lebih memilih investasi yang stabil dan jangka panjang. Mereka sering memilih portofolio yang terdiversifikasi, seperti properti, tanah, atau saham blue-chip. Contohnya, mereka mungkin memiliki saham Coca-Cola atau Procter & Gamble yang nilainya stabil meski tidak naik drastis. Mereka juga lebih mempercayai profesional seperti family office untuk mengelola kekayaan mereka. Dengan strategi ini, mereka dapat menjaga kekayaan mereka tetap aman dan berkembang secara konsisten.

New Money: Investasi Opportunistic dan Cepat

Sebaliknya, New Money lebih suka mencoba hal-hal baru yang mungkin berisiko tapi bisa menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Mereka mungkin melakukan flipping property, investasi di startup unicorn, atau bahkan bermain NFT (non-fungible token). Mereka juga sering menggunakan platform digital untuk mengelola investasi mereka, seperti aplikasi Ajaib atau Bibit. Dengan strategi ini, mereka dapat mempercepat pertumbuhan aset mereka, meskipun dengan risiko yang lebih tinggi. Namun, mereka tetap memperhatikan pentingnya diversifikasi untuk mengurangi risiko kehilangan uang.

Perencanaan Generasi Mendatang

Old Money: Fokus pada Legacy dan Warisan

Old Money sering kali fokus pada pembentukan legacy untuk anak-cucu mereka. Mereka percaya bahwa kekayaan harus diberikan kepada generasi berikutnya agar tidak mulai dari nol. Untuk itu, mereka sering membuat struktur finansial yang terencana, seperti trust fund atau warisan properti. Anak-anak mereka bisa menerima saham blue-chip atau properti di lokasi strategis tanpa harus khawatir soal utang. Dengan demikian, mereka membantu generasi berikutnya untuk memiliki dasar yang kuat dalam hidup.

New Money: Fokus pada Hustle dan Pendidikan

New Money, yang merintis dari nol, lebih menekankan pada hustle dan kerja keras. Mereka ingin anak-anak mereka belajar nilai uang dari kerja keras, bukan hanya mengandalkan warisan. Oleh karena itu, mereka sering lebih fokus pada pendidikan berkualitas daripada langsung mewariskan aset. Dengan pendidikan yang baik, anak-anak mereka akan memiliki kesempatan untuk berkembang dan meraih kesuksesan sendiri. Dengan demikian, mereka memastikan bahwa generasi berikutnya tidak hanya memiliki kekayaan, tetapi juga kemampuan untuk menjaga dan meningkatkannya.